7-aminocephalosporanic acid (7-ACA) is a precursor for the production of semisynthetic cephalosporin derivatives. The enzymatic 7-ACA production can use two-stage and one-step enzymatic methods. Two-stage enzymatic method uses D-amino acid oxidase (DAAO) enzyme to produce glutaryl-7-aminocephalosporanic acid ABSTRAKAsam 7-aminosefalosporanat (7-ACA) merupakan prekursor untuk produksi turunan sefalosporin semisintetik. Produksi 7-ACA secara enzimatik dapat menggunakan metode dua tahap dan satu tahap enzimatik. Metode enzimatik secara dua tahap menggunakan enzim asam D-amino oksidase (DAAO) untuk menghasilkan asam glutaril-7-aminosefalosporinat (GL-7-ACA) pada tahap pertama dan menggunakan asam glutaril-7-aminosefalosporinat asilase untuk menghasilkan 7-ACA pada tahap kedua. Metode enzimatik satu tahap dengan sefalosporin asilase (CPC asilase) mengubah CPC menjadi 7-ACA secara langsung. Tujuan penelitian adalah memproduksi rekombinan CPC asilase di dalam sel Escherichia coli BL21(DE3). Kultur Transforman E. coli BL21(DE3) diinduksi dengan konsentrasi IPTG 0; 0,25; 0,5; 0,75; 1; 2 mM selama 5 jam. Waktu induksi IPTG ditentukan pada 0, 1, 2, 3, 4 dan 5 jam. Hasil penelitian menunjukan bahwa CPC asilase diproduksi oleh E. coli BL21(DE3) dengan kondisi optimal produksi CPC asilase adalah konsentrasi IPTG 0,5 mM dan waktu induksi IPTG optimal adalah 5 jam.Kata kunci: Sefalosporin, sefalosporin asilase, 7-ACA, ekspresi protein, Escherichia coli BL21(DE3)
Cephalosporins are the most widely used class of β-lactam antibiotic in the world and clinically active against gram positive and gram negative bacteria. Cephalosporin C (CPC) is naturally produced by fungus ABSTRAKSefalosporin merupakan antibiotik golongan β-laktam yang paling banyak digunakan di dunia dan secara klinis aktif terhadap bakteri gram positif dan gram negatif. Sefalosporin C merupakan sefalosporin alami yang dihasilkan oleh kapang Cephalosporium acremonium. Sefalosporin C mempunyai aktivitas antibakteri moderat dengan nilai konsentrasi hambat minimum 25-100 µg/mL untuk bakteri gram positif dan 12-25 µg/mL untuk bakteri gram negatif. Sefalosporin C dapat diubah menjadi asam 7-aminosefalosporanat (7-ACA) sebagai senyawa antara untuk pembuatan turunan sefalosporin dengan metode enzimatik secara dua atau satu tahap. Produksi 7-ACA secara enzimatik dapat menggunakan metode dua tahap dan satu tahap enzimatik. Metode enzimatik secara dua tahap menggunakan enzim asam D-amino oksidase (DAAO) untuk menghasilkan asam glutaril-7-aminosefalosporinat (GL-7-ACA) pada tahap pertama dan menggunakan asam glutaril-7-aminosefalosporinat asilase untuk menghasilkan 7-ACA pada tahap kedua. Metode enzimatik secara satu tahap menggunakan sefalosporin asilase untuk mengubah CPC menjadi 7-ACA secara langsung. Beberapa mikroorganisme penghasil sefalosporin asilase yaitu Pseudomonas sp., Bacillus megaterium, Aeromonas sp., dan Arthrobacter. Aktivitas CPC asilase alami sangat rendah dan rekayasa genetik digunakan untuk meningkatkan aktivitasnya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.