ABSTRAKPPN Palabuhan Ratu terletak di Teluk Palabuhan Ratu yang merupakan kawasan yang memiliki potensi perikanan yang penting di wilayah selatan Jawa Barat serta memiliki arti penting terkait kapasitas diri nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat peran faktor internal, eksternal dan etika diri dalam pengembangan kapasitas diri nelayan. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 126 nelayan responden diambil secara sengaja berdasarkan konten penilaian sesuai persyaratan. Metode analisis Structural Equation Modelling (SEM) digunakan dalam penelitian ini. Analisa terkait pengembangan kapasitas diri nelayan di Teluk Palabuhan Ratu, Sukabumi menunjukan bahwa pengetahuan, keterampilan, kompetensi, mental, dan komitmen merupakan indikator-indikator penting. Faktor internal yang berpengaruh terhadap pengembangan kapasitas diri nelayan adalah pendidikan formal dan etos kerja nelayan; sedangkan faktor eksternal adalah pemahaman terhadap peraturan perundangan perikanan, penyuluhan dan keberadaan koperasi. Dasar pembuatan kebijakan (bottomup) pengembangan kapasitas diri nelayan di kawasan Teluk Palabuhan Ratu menuju perikanan tangkap berkelanjutan adalah melalui pengembangn sistem pendidikan dan pelatihan berbasis pengembangan kapasitas diri (capacity development) serta pelayanan penyuluhan dengan materi yang sesuai dengan kondisi, karakteristik dan kebutuhan nelayan lokal.Kata Kunci: kapasitas diri nelayan, faktor internal, faktor eksternal, structural equation modelling (SEM) ABSTRACT PPN Palabuhan Ratu is located in the Palabuhan Ratu Bay which is an area that has potential important fishery in the southern region of West Java and has significance related to the capacity of the fishers themselves. This study aimed to analyze the role of internal factors, external and ethics in developing the capacity of self-fishers. Primary data were used in this study based on 126 respondents with appropriate assessment requirements (purposive sampling). Structural Equation Modeling (SEM) was used in this study. Analysis related to the self-capacity development of fishers in the Palabuhan
AbstrakKeberlanjutan kegiatan perikanan TTC sangat dipengaruhi oleh sistem rantai nilai yang dibangun oleh pelaku usaha TTC mulai dari menangkap ikan di laut, pengolahan/diversifikasi produk, distribusi produk, serta pemasarannya hingga produk TTC sampai ke tangan konsumen. Tujuan penelitian adalah menyusun model rantai nilai perikanan TTC untuk menduga pola interaksi pelaku usaha dan merumuskan strategi yang tepat untuk minimalisir hambatan sinergi pengembangan rantai nilai perikanan TTC. Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Pelaku usaha umumnya berinteraksi secara positif (CE>0) pada rantai nilai perikanan TTC, hanya interaksi pengolah ikan dengan konsumen yang cenderung negatif. Dari semua interaksi tersebut, baru interaksi pedagang eceran dengan konsumen yang berdampak signifikan (p<0,05). Pola interaksi nelayan, pedagang eceran, pedagang besar/pengumpul, dan eksportir dipengaruhi secara signifikan oleh harga jual yang ditawarkan dan tingkat peran yang dimainkannya. Strategi minimalisir hambatan sinergi pengembangan rantai nilai perikanan TTC dengan dampak positif signifikan adalah strategi pelibatan kelompok nelayan dalam penentuan harga jual (CE = 1,176 dan P = 0,000), strategi pelibatan kelompok pedagang dalam penentuan harga jual (CE-PE = 1,08, CE-PB = 0,766, CE-EKS = 2,028, dan P = 0,000), dan strategi jaminan keleluasan interaksi pedagang eceran dengan konsumen (CE = 0,179 dan p = 0,01).Kata kunci: ikan TTC, interaksi, pelaku usaha, dan rantai nilai Abstract Sustainability of tuna and tuna alike fisheries depend on chain value system formed by stakeholders ranging from product fishing, processing/diversification, distribution, and marketing. The objective of this research was to create chain value system model of tuna and tuna alike fisheries, to predict the interaction pattern of stakeholders and to formulate the precise strategy to minimize the synergy resistance of chain value system development strategy of tuna and tuna alike fisheries. Structural Equation Modelling (SEM) was applied to analyze the chain value model. The stakeholders/the players of tuna and tuna alike fisheries basically have positive interaction (CE>0).The negative interaction occured on retailers and consumers. Interaction of retailers with consumers is significant (p<0.05) 0.01. Interaction pattern of fishermen, retailers, collectors, and exporters affected significantlly by pricing and the level of role played by the stakeholders. The strategy to minimize the sinergy resistance of chain value system development are respectivelly the strategy of involving the group of fishermen on products pricing (CE= 1,176 and P= 0,000), the strategy of involving the seller groups on products pricing (CE-PE=1,08, CE-PB= 0,766, CE EKS= 2,028 AND P= 0,000), and the strategy on guaranteeing flexible interaction between retailer and consumers (CE= 0,179 and p = 0,01).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.