Dental and mouth prevention efforts had been largely done by experts. If we understood more about the most efficient, cheap and easy prevention efforts of dental and mouth was maintaining optimal dental and oral hygiene by brushing teeth. The way to keep the oral hygiene was to brush the teeth with toothpaste. Many types of toothpaste that spread out in the market had different content and function. The aim of this study was to know the effectiveness of tooth brushing using toothpaste on index plaque decrease. Quasi experimental research method with Pre research design and Post-test with Control Group. The population was students of Dental Nursing Department level 1 with 15 students who were given tooth brushing treatment with toothpaste and 15 students without toothpaste. The score plaque-taking process was done before and after brushing on the group using toothpaste and without toothpaste. Statistical analysis was done using t-Test. The result of plaque score before and after tooth brushing using toothpaste showed a significant result, and the same result also happened in tooth brushing group without toothpaste. The conclusion in this study was tooth brushing using toothpaste and without toothpaste was equally effective in decreasing score plaque, but when it viewed from the average result, the result in the group tooth brushing with toothpaste better than group tooth brushing without toothpaste. Upaya pencegahan gigi dan mulut telah banyak dilakukan oleh para ahli. Bila kita pahami lebih mendalam upaya pencegahan yang paling efisien, murah dan mudah adalah memelihara kebersihan gigi dan mulut yang optimal dengan cara menyikat gigi. Dengan menyikat gigi yang baik dan benar serta cara untuk menjaga kebersihan rongga mulut, salah satunya adalah dengan menggosok gigi dengan pasta gigi. Banyak jenis pasta gigi yang beredar dipasaran yang memiliki kandungan dan fungsi yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas menyikat gigi menggunakan pasta gigi terhadap penurunan plak. Metode penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian Pre dan Post-test with Control Group. Populasi adalah mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi tingkat 1 dengan sampel 15 orang yang diberikan perlakuan menyikat gigi menggunakan pasta dan 15 orang menyikat gigi tanpa pasta. Proses pengambilan skor plak dilakukan sebelum dan sesudah menyikat gigi pada kelompok menggunakan pasta dan tanpa pasta. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji t-Test. Hasil penelitian skor plak sebelum dan sesudah menyikat gigi menggunakan pasta gigi didapatkan hasil yang signifikan dan hasil yang sama juga terjadi pada kelompok menyikat gigi tanpa pasta gigi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah menyikat gigi menggunakan pasta gigi dan tanpa pasta sama-sama efektif dalam menurunkan plak, tetapi jika dilihat dari hasil rata-rata didapatkan hasil tertinggi pada kelompok menyikat gigi dengan pasta lebih baik dibandingkan tanpa pasta.
Oral and dental health is a very important concern in health development, one of which is caused by the vulnerability of the school-age group of children from dental health problems. School age is a time to lay a solid foundation for the realization of quality human beings and health is an important factor in determining the quality of human resources. The purpose of this study was to determine the participation of parents in the maintenance of dental health between carious and non-carious children at SDN 40 North Pontianak. This type of research is a case control study, an analytical survey research that concerns how risk factors are studied. The population in this study were all parents of students, grade 1 SDN 40 North Pontianak aged 7 and 8 years who were carious and not carious as many as 78 people. This study used a sample of 60 people divided into 2, namely 30 samples for children with caries and 30 samples for children without caries. The results of this study were obtained from 60 respondents. The p value <0.05 means that there is a significant difference, namely the difference in parental participation between those with and without caries. Children without caries can be said that parental participation in maintaining children's dental health is better than children with caries. The conclusion of this study was that there was a significant difference between parental participation in the maintenance of children's dental health between those with and without caries. Kesehatan gigi dan mulut menjadi perhatian yang sangat penting dalam pembangunan kesehatan yang salah satunya disebabkan oleh rentannya kelompok anak usia sekolah dari gangguan kesehatan gigi. Usia sekolah merupakan masa untuk meletakkan landasan kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas dan kesehatan merupakan faktor penting menentukan kualitas sumber daya manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui partisipasi orang tua dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak antara yang karies dan tidak karies pada SDN 40 Pontianak Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian case control suatu penelitian survey analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko yang dipelajari. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua siswa, kelas 1 SDN 40 Pontianak Utara yang berusia 7 dan 8 tahun yang karies dan tidak karies sebanyak 78 orang. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 60 orang dibagi menjadi 2 yaitu 30 sampel untuk anak dengan karies dan 30 sampel anak tanpa karies. Hasil dari penelitian ini didapat dari 60 responden. Didapatkan nilai p<0,05 yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan yaitu perbedaan partisipasi orang tua antara yang karies dan tanpa karies. Anak tanpa karies dapat dikatakan partisipasi orang tua dalam memelihara kesehatan gigi anak, lebih baik dibandingkan anak dengan karies. Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara partisipasi orang tua terhadap pemeliharaan kesehatan gigi anak antara yang karies dan tanpa karies.
In providing an optimal dental health service, one of which is tooth extraction, this action given to children often causes pain and discomfort in children. Pain control is not only beneficial for children, but also for dental health workers. Because the calmness of the child will make it easier for dental health workers to carry out tooth extractions calmly, easily and according to the proper procedure. This study aims to describe the level of anxiety in pre-exodontia children with topical anesthesia at SDN 15 North Pontianak District in 2015. The design in this study was descriptive with a cross-sectional approach, ie each object of the study was observed at the same time and only done once. The results of the study on the level of anxiety in pre-exodontia children with topical anesthetics in grade III A and III B students at SDN 15 North Pontianak District in 2015, that of the 48 respondents who experienced a lot of anxiety levels were severe anxiety levels, namely 31 respondents (64 ,6%). The most who experienced it were girls as many as 25 respondents (52.1%). Based on the age category, the level of anxiety in pre-exodontia children with topical anesthesia at SDN 15 North Pontianak in 2015 was 9 years old with a total of 22 respondents (45.8%). Meanwhile, from the gender category, the level of anxiety in pre-exodontia children with topical anesthesia was mostly girls, namely 25 respondents, with a distribution of 15 respondents experiencing severe anxiety levels, 9 respondents experiencing moderate anxiety levels and none experiencing mild anxiety levels. Dalam memberikan suatu pelayanan kesehatan gigi yang optimal salah satunya adalah pencabutan gigi, tindakan ini diberikan kepada anak sering menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada anak. Pengendalian rasa sakit ini tidak hanya menguntungkan bagi anak, tetapi juga bagi tenaga kesehatan gigi. Karena ketenangan anak akan memudahkan tenaga kesehatan gigi dalam melakukan pencabutan gigi dengan tenang, mudah dan sesuai prosedur yang seharusnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kecemasan anak pra tindakan exodontia dengan topikal anestesi di SDN 15 Kecamatan Pontianak Utara Tahun 2015. Rancangan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yaitu setiap objek penelitian dilakukan observasi pada saat yang bersamaan dilakukan sekali saja. Hasil penelitian tingkat kecemasan anak pra tindakan exodontia dengan topikal anestesi pada siswa-siswi kelas III A dan III B di SDN 15 Kecamatan Pontianak Utara pada tahun 2015, bahwa dari 48 responden yang banyak mengalami tingkat kecemasan adalah tingkat kecemasan berat yaitu sebanyak 31 responden (64,6%). Paling banyak yang mengalaminya adalah anak perempuan sebanyak 25 responden (52,1%). Berdasarkan dari kategori umur tingkat kecemasan anak pra tindakan exodontia dengan topikal anestesi di SDN 15 Pontianak Utara tahun 2015 yang banyak mengalami adalah umur 9 tahun dengan jumlah responden 22 orang sebanyak (45,8%). Sedangkan dari kategori jenis kelamin tingkat kecemasan anak pra tindakan exodontia dengan topikal anestesi, yang paling banyak adalah anak perempuan yaitu 25 responden, dengan distribusi 15 responden mengalami tingkat kecemasan berat, 9 responden mengalami tingkat kecemasan sedang dan tidak ada yang mengalami tingkat kecemasan ringan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.