Drama Lautan Bernyanyi merupakan salah satu karya Putu Wijaya yang menarik untuk diteliti. Drama ini merupakan salah satu ungkapan kritiknya terhadap keteguhan hati masyarakat yang sangat mempercayai mitos-mitos dan selalu mengaitkan peristiwa-peristiwa yang terjadi berkenaan dengan mitologi-mitologi masyarakat setempat. Hal ini dikaitkan oleh Putu Wijaya melalui pemikiran pada peradaban modern yang bertentangan dengan kepercayaan terhadap sesuatu yang bersifat non material seperti mitos. Masyarakat di era modern akan melandaskan pemikiran berdasarkan logika. Penelitian ini memiliki tujuan yakni: mengetahui tema dan konflik pada drama Lautan Bernyanyi. Penelitian ini menggunakan teori sosiologi sastra Lucien Goldman. Teori ini memiliki pusat perhatian pada relasi antara tokoh dengan tokoh, dan tokoh dengan objek yang ada di sekitarnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan content analysis dari Krippendorf, yakni metode yang dipergunakan untuk meneliti fenomena-fenomena simbolik dengan tujuan untuk menggali dan mengungkapkan fenomena yang teramati merupakan isi, makna, dan unsur esensial karya sastra. Hasil penelitian ini berupa data kualitatif yang berisi analisis tema dan konflik dalam drama Lautan Bernyanyi sebagai sebuah kajian sosiologi. Melalui deskripsi tema akan ditemukan adanya konflik dalam drama Lautan Bernyanyi yang berpusat pada konflik batin tokoh Kapten Leo. Tokoh ini memiliki pertentangan pemikiran di antara logika dengan mitos yang berkembang di masyarakat sekitarnya sehingga selalu terjadi pertentangan antara tokoh central dengan tokoh-tokoh yang lain dan objek-objek dalam drama.