Wajah merupakan objek yang umum dalam materi penelitian teknologi computer vision dan image processing, penerapan pengolahan citra dan computer vision mempunyai tugas utama yaitu untuk membuat suatu keputusan tentang objek fisik nyata yang di dapat dari perangkat atau sensor. Untuk membedakan ID wajah yang satu dengan yang lainya butuh beberapa point untuk memilih data pengolahan citra,pengenalan wajah, pendeteksi wajah, penyelarasan wajah dan penyimpanan fitur wajah, algoritma pengenalan wajah menggunakan Eigenface dan diimplementasikan dalam OpenCv. Data berdasarkan sutau contoh citra wajah di cocokkan dengan citra wajah yang tersimpan dalam database yang tersedia dengan mengukur tingkat persamaan macam-macam point, image processing, face recognition, pendeteksi wajah, penyelarasan wajah, ekstraksi wajah, penyimpanan fitur wajah dan pencocokan wajah. Tujuan penelitian ini hanya untuk menerapakan pengenalan wajah (face recognition) pada library OpenCv yang di tulis menggunakan Bahasa pemrograman Python. Rata-rata wajah yang diuji sebanyak 5 citra wajah dapat dikenali dan 2 yang tidak tersimpan karena faktor pencahayaan yang lebih terang, posisi wajah dari jarak dekat dan jauh dari faktor-faktor ini menghasilkan nilai akurasi yang berbeda sesuai dengan dengan tingkat keberhasilan dalam mengenali wajah, dengan tingkat pengenalan rata-rata 85% setelah di proses perbandingan perbandingan hasil kedekatan sekitar 81% untuk kemiripan wajah menggunakan metode PCA Eigenface dapat mengenali seseorang yang terdapat pada database dan tidak dapat mengenali orang yang tidak terdapat dalam database.
<div>This project investigates the use of face recognition for a surveillance system. The normal video surveillance system uses in closed-circuit television (CCTV) to record video for security purpose. It is used to identify the identity of a person through their appearances on the recorded video, manually. Today’s video surveillance camera system usually not occupied with a face recognition system. With some modification, a surveillance camera system can be used as face detection and recognition that can be done in real-time. The proposed system makes use of surveillance camera system that can identify the identity of a person automatically by using face recognition of Haar cascade classifier. The hardware used for this project were Raspberry Pi as a processor and Pi Camera as a camera module. The development of this project consist of three main phases which were data gathering, training recognizer, and face recognition process. All three phases have been executed using Python programming and OpenCV library, which have been performed in a Raspbian operation system. From the result, the proposed system successfully displays the output result of human face recognition, with facial angle within ±40°, in medium and normal light condition, and within a distance of 0.4 to 1.2 meter. Targeted image are allowed to wear face accessory as long as not covering the face structure. In conclusion, this system considered, can reduce the cost of manpower in order to identify the identity of a person in real time situation.</div>
SMK Farmasi Sekesal adalah sekolah yang berlokasi di wilayah RSAL Dr.Ramelan kota Surabaya. Penggunaan teknologi informasi pada sekolah SMK Farmasi Sekesal sudah menjadi hal yang lazim, salah satunya Aplikasi Ujian Online berbasis website atau sering disebut CBT (Computer Besed Test). Aplikasi Ujian Online berbasis website bertujuan untuk melakukan evaluasi pembelajaran. Banyak keuntungan yang diperoleh menggunakan aplikasi ini salah satunya instruktur tidak perlu mengkoreksi jawaban siswa secara manual namun ada beberapa kelemahan dalam aplikasi dirasakan oleh siswa dan guru seperti fitur sejarah nilai dan analisis pertanyaan tidak tersedia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan antarmuka dan pengalaman pengguna dengan menggunakan metode Goal-Directed Design untuk mengetahui kebutuhan dan tujuan penggunaan aplikasi. Evaluasi awal website menggunakan kuesioner WEBUSE (Website Usability Evaluation) menunjukkan bagian dari aplikasi yang memiliki prioritas untuk perbaikan atau pengembangan. Ada 5 fase pengembangan: Riset, Pemodelan, Persyaratan, Kerangka, Penyempurnaan. Hasil dari penelitian ini adalah rekomendasi desain dengan nilai peningkatan perkriteria yaitu Content, Organitation and Readibility 0,19, Navigation and Links 0,14, User Interface Design 0,18, Performance and Effectiveness 0,09, dan rata-rata seluruh indikator sebesar 0,75 maka masuk dalam rating scale good.
AbstrakSistem Informasi Manajemen Puskesmas atau SIMPUS merupakan sistem informasi manajemen yang digunakan oleh staf Puskesmas Pasir Putih guna menyediakan layanan kesehatan kepada masyarakat. Keberadaan SIMPUS sangat mendukung kegiatan pelayanan kesehatan. Namun ada permasalahan pada sistem informasi puskesmas dalam pelayanan pasien, pada komputer terkena virus sehingga SIMPUS tidak bisa digunakan sementara. Penelitian ini dilakukan untuk penilaian risiko terhadap kemungkinan ancaman dan risiko yang muncul menggunakan ISO 27005. Hasil penelitian dari penilaian risiko rata-rata risiko sedang dan risiko tinggi masih kecil pada ancaman yang mungkin terjadi dan penanganan risiko dari 30 skenario ancaman yang mungkin terjadi yaitu, risk modification (RM) 20 skenario, risk Avoidance (RA) 3 skenario dan risk sharing (RS) 7 skenario. Rekomendasi untuk penanganan risiko pada Puskesmas Pasir Putih yaitu perlu adanya kebijakan dan aturan dari kepala puskesmas terhadap aset utama aplikasi SIMPUS untuk pengolahan, penghapusan dan output data SIMPUS. Dilakukan pelatihan terhadap pengelola dan pengguna aplikasi SIMPUS. Penambahan keamanan, pemeliharaan dan kontrol pada aset pendukung dan menambah kebutuhan yang diperlukan.Kata Kunci: ISO 27005, Puskesmas Pasir Putih, Penilaian Risiko AbstractSistem Informasi Manajemen Puskesmas or SIMPUS is a health center management information system that is used by Puskesmas Pasir Putih staff to provide health care services for citizens. SIMPUS have supported health care service. But, there is a problem in patient service when virus computer attack SIMPUS. This incident caused SIMPUS cannot be used temporarily. This research was conducted to assess the risk of possible threats and risks that arise using ISO 27005. The result shown that the average risk assessment of moderate risk and high risk were still small on the threats that might occur, and the risk management of 30 possible threat can be occurred such as risk modification (RM) 20 scenarios, risk Avoidance (RA) 3 scenarios and risk sharing (RS) 7 scenarios. There are several recommendations for risk management at Puskesmas Pasir Putih. Policies and rules need to be made by the head of Puskesmas to maintain the main assets of SIMPUS application for processing, deleting and outputing the SIMPUS data. Doing training for maintainers and simpus application users, increasing security, maintaining and controlling to support assets and increasing need. Keywords: ISO 27005, Puskesmas Pasir Putih, Risk Assessment
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.