Automatic Identification System (AIS) is an important equipment in ship for Keywords: GPS, Zero-Order Sugeno Fuzzy Logic, Ship Collision ABSTRAKAutomatic Identification System (AIS) pada kapal, memberikan informasi mengenai identitas dan beberapa kondisi suatu kapal kepada kapal lain maupun kepada pihak otoritas darat. Namun didalam AIS tidak tersedia suatu rekomendasi terhadap pengaturan arah dan kecepatan kapal secara otomatis. Pada penelitian ini dibuat sebuah aplikasi sistem peringatan dini otomatis untuk menghindari tabrakan berdasarkan data AIS yang disimulasikan menggunakan GPS receiver. Metode yang digunakan adalah logika fuzzy sugeno orde nol yang berfungsi untuk mengolah data posisi dan kecepatan kapal. Obyek dalam penelitian ini adalah prototype kapal dengan perangkat GPS. Respon yang dihasilkan oleh sistem peringatan ini adalah informasi berupa kecepatan dan arah haluan yang harus ditempuh agar tidak terjadi tabrakan sesuai dengan aturan yang telah ditentukan IMO (International Maritime Organization PENDAHULUANKondisi pelabuhan internasional di Indonesia yang memiliki alur pelayaran sempit dan dan lalu lintas padat seperti contohnya pelabuhan Tanjung Perak, dapat menyebabkan terjadinya tabrakan antar kapal. Rekap data Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pada tahun 2011-2014 [1] menyebutkan bahwa selama kurun waktu tersebut di Indonesia telah terjadi total 21 kecelakaan laut dimana 33% di antaranya adalah tubrukan antar kapal. Kecelakaan laut akibat tubrukan antar kapal ini selalu terjadi setiap tahun dengan persentase antara 25%-50% dari total kecelakaan laut per tahunnya. Salah satunya bahkan tubrukan yang terjadi antara tiga kapal sekaligus pada tahun 2014 di alur pelayaran Tanjung Perak, Surabaya [2].Allianz Safety and Shipping Review 2015 mencatat perairan Indonesia sebagai salah satu "top loss hotspots", yaitu perairan dengan tingkat kecelakaan di laut yang tinggi [3]. Salah satu upaya peningkatan keselamatan maritim melalui penggunaan teknologi navigasi dilakukan dengan diberlakukannya pemasangan AIS (Automatic Identification System) untuk beberapa tipe dan
ABSTRAKSTiga perempat wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan wilayah perairan.NKRI adalah negara kepulauan dengan jumlah pulau terbanyak di dunia yaitu 17.504 pulau serta mempunyai panjang garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Kebiasaan nelayan Indonesia memasuki wilayah perairan negara lain membuat nelayan Indonesia ditangkap oleh penegak hukum negara lain. Kebiasaan nelayan Indonesia memasuki wilayah perikanan Australia kerap menimbulkan pasang surut hubungan kedua negara. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dibuat prototipe perangkat yang dapat memberikan informasi kepada nelayan ketika berlayar bahwa posisi kapal melanggar batas perairan negara lain atau tidak. Sebagian besar kapal-kapal nelayan tradisional tersebut tidak dilengkapi dengan alat navigasi yang memadai. Sehingga perlu perangkat yang dapat memberikan informasi dini kepada jika telah mendekati batas zona perairan negara lain. Prototipe dibuat dengan menggunakan Arduino Mega 2560 / Arduino Uno dan GPS Neo-6M. Modul GPS Neo 6M digunakan sebagai penentuan lokasi posisi kapal kapal, posisi kapal latitude (x) dan longitude (y). Kemudian titik-titik pada garis perbatasan garis, data latitude (x i ) dan longitude (y i ) diinputkan terlebih dahulu dalam mikrokontroller. Mikrokontroller menghitung jarak posisi kapal dengan titik-titik pada garis perbatasan. Dari pengujian dan pengambilan data yang telah dilakukan, diketahui bahwa rata-rata error dengan Arduino Mega adalah 3,19 % dan dengan menggunakan Arduino Uno nilai error (rata-rata) adalah 5,32 %.
In a tidal current energy generation system, optimization of power generation can be done through turbine design, system design, and control of mechanical transmission from the turbine to the generator, as well as from the aspect of electronic generator output control. This research aims to analyze the performance of the PMSG generator from a prototype of the tidal current energy power plant. Turbine rotation is simulated using an ac motor equipped with an ac drive that supports separate speed and torque control. The hydraulic transmission system consists of a pump and a hydraulic motor that transfers the rotation of the turbine to the generator, where the power output is observed with variations in turbine speed and torque. The results indicate that the transmission system has worked well in transmitting the turbine’s mechanical power and increasing the rotational speed. The decrease in speed with increasing load and low average efficiency (less than 20%) occurs, mainly due to the characteristics of the generator being tested. The generator has a large rated torque requirement of 32 Nm, which is much higher than the main drive capacity of the turbine simulator. The design of a tidal energy conversion system, in which the tidal current speed fluctuates, requires careful selection of the generator, not only from the aspect of power capacity and rated rotational speed, but also from the initial torque value and required rated torque.
Pembangunan jalan tol merupakan proyek prioritas infrastruktur dan proyek strategis nasional dalam kurun waktu 2016-2019. Dengan adanya pembangunan jalan tol diharapkan membawa dampak yang positif terhadap perkonomian Indonesia. Sedangkan dampak negatifnya adalah semakin banyak kecelakaan yang diakibatkan oleh pengguna yang melanggar aturan.Oleh karena itu diperlukan sebuah perangkat yang berguna untuk mendeteksi kecepatan kendaraan pada jalan tol yang tidak sesuai dengan aturan. Penelitian ini membuat prototype mesin perekam kecepatan kendaraan pada jalan tol yang diharapkan nantinya dapat menekan tingkat kecelakaan dan juga memudahkan pihak berwajib untuk mendata dan menindak para pelanggar kecepatan pada jalan tol. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya tentang pengukuran kecepatan objek, sensor yang digunakan,teknologi terkini yang mendukung perangkat yang akat dibuat. Maka pada prototype yang akan dibuat menggunakan teknologi Internet of Things dengan menggunakan web camera dan sensor kecepatan yang dapat berkerja dengan mikrokontroller arduino.Sistem kerja mesin dimulai dengan sensor kecepatan mengirimkan data dengan akurat dari mikrokontroller (arduino) ke Raspberry Pi dengan komunikasi serial. Kemudian dengan pemrograman Phyton 3, Raspberry Pi 3 memerintahkan kamera untuk aktif jika data kecepatan yang diterima melebihi dari nilai batas kecepatan yang telah ditentukan. Dalam pengujian sensor untuk membaca kecepatan diketahui bahwa pada kecepatan 20 Km/jam errornya 1,95 % sedangkan pada kecepatan 40 Km/jam, didapatkan error sebesar 2.8% dan pada kecepatan 60Km/jam nilai rata-rata errornya sebesar 4,08 %.Berdasarkan nilai rata-rata error sensor kecepatan dari tiga macam skenario kecepatan tersebut nilai error masih dibawah 5%. Pada pengujian ini, agar didapatkan gambar objek dengan jelas,objek bergerak dengan kecepatan konstan 4,56 km/jam.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.