Tingginya kasus perceraian mencerminkan tidak tercapainya tujuan perkawinan. Oleh karena itu, diperlukan suatu alat kontrol agar tujuan perkawinan dapat tercapai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana peran budaya belis sebagai alat kontrol dalam pernikahan untuk mencapai tujuan pernikahan yang bahagia dan langgeng. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus di Sikka, Indonesia. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkawinan adat belis berperan sebagai alat pengontrol tingkah laku kedua mempelai dalam mencapai tujuan perkawinan yang bahagia dan langgeng hingga maut memisahkan. Tujuan langgengnya perkawinan dapat dicapai dengan menerapkan belis sehingga memperkecil resiko perceraian yang dipicu oleh masalah seperti kekerasan dalam rumah tangga dan perselingkuhan. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan budaya lain seperti budaya kematian atau budaya makan dari berbagai daerah di Indonesia agar lebih banyak literatur tentang sistem pengendalian manajemen dari segi budaya dan dapat melakukan observasi sehingga memperkaya data penelitian. Kata kunci : Belis; Budaya; Pengendalian; Pernikahan; Sistem Pengendalian Manajemen
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.