The majority of students consider the subjects of Pancasila and Citizenship Education to be boring subjects. The content of many materials, monotonous media and learning models, until the teacher's ability in classroom management is signalled to be the cause that results in less motivation, activeness, and student achievement. A proper learning model is needed to overcome these learning problems, namely role-playing learning models. The purpose of this study was to see the phenomenon of learning Pancasila and Citizenship Education in Class X SMA PGRI 1 Kasihan Bantul. The research method used is the qualitative method with descriptive studies. Data collection techniques in the form of observations, interviews, and documentation. The results showed that the use of Role-Playing learning models succeeded in making the learning atmosphere more interesting, active, and successful in improving students' academic abilities, especially in the material of the National Legal and Judicial System._________AbstractMayoritas siswa menganggap mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang membosankan. Isi materi yang banyak, media dan model pembelajaran yang monoton, sampai kemampuan guru dalam pengelolaan kelas disinyalir menjadi penyebabnya yang mengakibatkan motivasi, keaktifan, dan prestasi siswa menjadi kurang. Diperlukan sebuah model pembelajaran yang tepat untuk mengatasi permasalahan belajar tersebut, yakni model pembelajaran Role Playing. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat fenomena pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Kelas X SMA PGRI 1 Kasihan Bantul. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan studi deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran Role Playing berhasil membuat suasana pembelajaran semakin menarik, aktif, dan berhasil meningkatkan kemampuan akademik siswa khususnya pada materi Sistem Hukum dan Peradilan Nasional.
Thinking skills are necessary to face complex and dynamic challenges in daily life. This study aims to identify the improvement of creative thinking skills through divergent thinking and mind-mapping techniques. The research method used is quasi-experimental with a pre-test and post-test control group design. The research sample consisted of 60 eighth-grade students in Bandung. The results of the study show that there is a significant difference in creative thinking skills between the experimental group, who were given divergent thinking and mind mapping techniques, and the control group, who were only given conventional learning. The t-test results show that the average score of the experimental group significantly increased from the pre-test, with an average of 80.01. In addition, the effect size test results show an influence of 0.912. This suggests that divergent thinking and mind-mapping techniques can be effective strategies to improve the creative thinking skills of students, and educators should consider using these techniques in the learning process to enhance students' creative thinking abilities.------------AbstrakKemampuan berpikir diperlukan menghadapi tantangan yang kompleks dan dinamis dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peningkatan kemampuan berpikir kreatif melalui teknik divergent thinking dan mind mapping. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental dengan desain pre-test dan post-test control group. Sampel penelitian terdiri dari 60 orang peserta didik kelas VIII SMP di Kota Bandung. Hasil penelitian mengungkap bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kualitas keterampilan berpikir kreatif pada kelompok eksperimen yang diberikan teknik divergent thinking dan mind mapping dengan kelompok kontrol yang hanya diberikan pembelajaran konvensional. Hasil uji t-test menunjukkan bahwa nilai rata-rata pada kelompok eksperimen meningkat secara signifikan dari pre-test dengan rata rata 80,01. Selain itu, hasil uji menggunakan effect size terdapat pengaruh sebesar 0,912. Hal tersebut menunjukkan bahwa teknik divergent thinking dan mind mapping dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif pada peserta didik yang berimplikasi adalah bahwa pendidik harus mempertimbangkan penggunaan teknik-teknik tersebut pada proses pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik.
The purpose of this article is to describe the need for critical thinking skills of Civic Education teacher candidatess in the digital era in PPKn department of Pasundan University. Through a qualitative approach with descriptive methods and data collection using observation, interviews and documentation, the results show that the critical thinking skills of Civic Education teacher candidates in the PPKn department of PasundanUniversity are needed to face the challenges of the digital era. Therefore critical thinking skills for teachers candidates must be improved to prepare graduates as teachers who are ready to use in the school environment. This is reinforced by various efforts by the PPKn department of Pasundan University in improving the thinking skills of teacher candidates through curriculum updating, improving the quality of human resources and utilizing technology in learning process with the concept of blended learning.
AbstrakPandemi Covid 19 telah mengakibatkan perubahan signifikan dalam berbagai bidang termasuk dalam bidang pendidikan dan pembelajaran. Sistem daring bukan lagi sebuah opsi melainkan menjadi konsekuensi dalam situasi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi optimalisasi pembelajaran daring melalui E-Learning pada Program Studi PPKn FKIP Unpas. Metode yang digunakan yaitu studi deskriptif dalam pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi wawancara dan studi dokumentasi, kemudian dibantu dengan kuisioner sebagai data pendukung. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pembelajaran daring pada program studi PPKn FKIP Unpas telah memiliki mekanisme yang baik sejak mulai regulasi perkuliahan, persiapan peningkatan keterampilan Sumber Daya Manusia untuk pembelajaran daring hingga media Learning Management System yang digunakan. Upaya peningkatan kualitas pembelajaran daring telah ditempuh oleh Program Studi PPKn FKIP Unpas yang dibuktikan dengan dilaksanakannya pelatihan tenaga pengajar secara periodik dan kontinu, hal tersebut mendukung optimalisasi pembelajaran daring yang dilaksanakan selama pandemic Covid 19. Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian yang digunakan mengungkapkan bahwa pembelajaran daring pada masa pandemic Covid 19 melalui elearning pada Program Studi PPKn FKIP Universitas Pasundan telah berjalan secara optimal. Namun masih terdapat beberapa hal yang masih dalam proses perbaikan seperti kualitas muatan materi dan konten dalam e-learning dan pemahaman pengajar dalam proses akses LMS pada e-learning.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.