ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakter agronomi seperti tinggi tanaman, umur panen, jumlah anakan dan bobot panen 14 genotipe padi lokal (Oryza sativa. L). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Petapahan, Kecamatan Gunung Toar, Kabupaten Kuantan Singingi, pada bulan November 2019 hingga Maret 2020. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 14 perlakuan yang berasal dari genotipe padi lokal. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh genotip yang nyata terhadap tinggi tanaman, umur panen, dan jumlah anakan. Hasil tinggi tanaman terbaik adalah PL04 (148,42 cm), umur panen PL07 (99 Hari Setelah Tanam) dan jumlah anakan PL07 (9,26 batang). Sedangkan rendemen tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Kegunaan penelitian ini sebagai informasi awal untuk mengetahui karakter agronomi padi lokal. Sehingga nantinya dapat dipertimbangkan atau digunakan untuk pengembangan benih padi. ABSTRACTThis research aimed to evaluate agronomical characterssuch as plant height, harvest age, number of tillers and harvest weight of 14 genotypes of local rice (Oryza sativa. L). This research was conducted in Petapahan Village, Gunung Toar District, Kuantan Singingi Regency, from November 2019 to March 2020. The design used was a randomized completely block design (RCBD) with 14 treatments in from of local rice genotypes. The result showed a significant effect of genotipy on plant height, harvest age, and number of tillers. The best result of plant height was PL04 (148.42 cm), harvesting age was PL07 (99 Days After Planting) and the number of tillers was PL07 (9.26 stems). Meanwhile the yield showed no significant effect. The use of this research is as initial information to determine the agronomic character of local rice. So that later it can be considered or used for the development of rice seeds.
Penelitian ini bertujuan yaitu mengetahui ukuran cacahan terbaik dalam pembuatan kompos tritankos. Penelitian merupakan penelitian lapangan yang dilaksanakan di Rumah kompos Fakultas Pertanian Universitas Islam Kuantan Singingi. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan dan merupakan penelitian eksperimen. Perlakuan ukuran cacahan tandan kosong (K) terdiri dari K1 = ukuran cacahan tankos 1-5 cm, K2 =ukuran cacahan tankos 6-10 cm, K3 = ukuran cacahan tankos 11-15 cm, K4 = ukuran cacahan tankos 16-20 cm. Parameter pengamatan pada adalah warna, pH, kelembaban dan penyusutan berat kompos. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ukuran cacahan tandan kosong yang baik dalam pengomposan menggunakan dekomposer trichoderma sp selama 3 bulan adalah < 10 cm yang terdapat pada perlakuan K1 dan K2. Perlakuan K1 (ukuran cacahan tankos 1-5 cm) dan K2 (ukuran cacahan tankos 6-10cm) memiliki wana hitam (10YR2/1). Nilai pH K1= 6,97 dan K2 = 6,80. Penyusutan bobot terbesar terdapat pada K1 yaitu 30,82%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan 12 genotipe padi lokal (Oryza sativa L) Kabupaten Kuantan Singingi terhadap karakter tinggi tanaman, umur panen, jumlah anakan, dan berat panen. Penelitian ini telah dilaksanakan di desa Petapahan Kecamatan gunung toar Kabupaten Kuantan Singingi. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Non Faktorial yang terdiri dari 12 genotipe padi lokal yaitu : padi singgam kuriak (PL01), pulut solok (PL02), pulut kari (PL03), pulut benai (PL04), pulut kuning (PL05), padi adam (PL06), padi putih (PL07), lupo ka laki (PL08), padi kuning (PL09), Padi Gondok (PL10), saronda kuning (PL11), katiok putih (PL12). Hasil penelitian ini menunjukkan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan umur panen. Perlakuan tinggi tanaman (cm) terbaik adalah pada PL09 (Padi Kuning) yaitu 140,94 cm dan perlakuan terbaik umur panen (HST) adalah PL11 (Saronda Kuning) yaitu 104 HST sedangkan jumlah anakan dan berat panen tidak memberikan pengaruh yang nyata.
Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan penting di Kabupaten Kuantan Singingi. Karena beras menjadi sumber bahan makanan pokok masyarakatnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter agronomi 26 genotipe padi lokal Kabupaten Kuantan Singingi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) non Faktorial, terdiri dari 26 genotipe padi lokal sebagai perlakuannya. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan 26 genotipe padi lokal berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Pada pengamatan jumlah anakan produktif, genotipe yang paling banyak jumlah anakan produktifnya terdapat pada genotipe PL25 (Saronda kuning) yaitu 11,49 batang. Pada pengamatan jumlah anakan hampa, genotipe yang paling sedikit jumlah anakan hampa adalah genotipe PL03 (Pandan wangi F4), PL10 (Limbayang), PL17 (Pulut kari) dan PL24 (Padi gondok) yaitu 0,24 batang. Pada pengamatan jumlah bulir permalai, yang paling banyak jumlah bulir permalai adalah genotipe PL09 (Samo putiah) yaitu 298,67 bulir. Pada pengamatan Berat Gabah Kering (gram/plot), genotipe yang paling berat adalah genotipe PL05 (Padi Ronda putiah) yaitu 102,19 (gram/plot). Pada pengamatan Berat Gabah Kering (ton/hektar), genotipe yang paling berat adalah genotipe PL05 (Padi Ronda putiah) yaitu 1,62 ton/hektar. Kata kunci : Genotipe padi lokal, Kabupaten Kuantan Singingi, Karakter Agronomi.The rice plant is an important food crop in the Kuantan Singingi district. Bicause rice is a source of staple food. The purpose of this study was to determine the agronomic characters of 26 lokal rice genotypes of Kuantan Singingi Regency. The method used in this research is a non factorial randomized block design method, consisted of 26 local rice genotypes as treatment. The result showed that 26 local rice genotypes significantly affected all the observed parameters. On the observation, the highest number of productive tillers was PL25 (Saronda kuning) treatment, namly 11,49 stems. On the observation, the number of empty tillers was the least PL03 (Pandan wangi F4), PL10 (Limbayang), PL17 (Pulut kari) dan PL24 (Padi gondok) was 0,24 stems. In observation, the most number of bullets was PL09 (Samo putiah), namely 298,67. In the observation of dry grain weight (grams/plot) was PL05 (Padi Ronda putiah) namely 102,19 grams/plot. In the observation of dry grain weight (tones/hectare) was PL05 (Padi Ronda putiah) namely 1,62 (tones/hectare). Keywords : Local rice genotypes, Kuantan Singingi Regency, Agronomic Character
No abstract
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.