AbstrakKabupaten Sanggau merupakan salah satu kabupaten yang memiliki jumlah penderita filariasis yang menunjukan peningkatan dari 1 kasus (Mf Rate <1%) pada tahun 2009 kemudian meningkat menjadi 15 kasus (Mf Rate 3,16 % ) pada tahun 2010 yang diperoleh dari hasil survey darah jari yang dilakukan pertengahan tahun 2010 di wilayah kerja Puskesmas Teraju kecamatan Toba. Peningkatan kasus yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2012 di wilayah kerja Puskesmas Tayan yaitu sebesar 33 kasus (Mf Rate 6,32% ) dari hasil survey darah jari yang dilakukan pada awal tahun 2012, dimana pada 2 tahun sebelumnya, yaitu tahun 2010 dan 2011 tidak ditemukan kasus filariasis (0%) pada daerah tersebut Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penyuluhan kesehatan dengan metode ceramah terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap dalam pencegahan filariasis. Desain penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 33 orang pada kelompok yang mendapatkan perlakuan dan 33 orang pada kelompok yang tidak mendapatkan perlakukan sebagai kontrolnya. Hasil penelitian menunjukkan Ada perbedaan pengetahuan responden sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang pencegahan filariasis Di Dusun Cempedek Desa Lalang kecamatan Tayan Hilir kabupaten Sanggau dengan p value = 0,000, Ada perbedaan sikap mendukung responden sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang pencegahan filariasis Di Dusun Cempedek Desa Lalang kecamatan Tayan Kabupaten Sanggau dengan p value= 0,000. Bagi Puskesmas Tayan Hilir agar mempertimbangkan kegiatan penyuluhan ini sebagai suatu kegiatan rutin yang dilaksanakan, dan kegiatan yang dilaksanakan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu kegiatan penyuluhan dengan metode ceramah yang dibantu dengan power point masih efektif untuk digunakan sepanjang materi yang disampaikan dapat disusun semenarik mungkin sehingga dapat menarik perhatian masyarakat untuk memperhatikannya. Kata Kunci: Penyuluhan Kesehatan, Metode Ceramah, Pengetahuan, Sikap, Filariasis AbstractKabupaten Sanggau is one regency which has improvement of filariasis patient from one case (Mf Rate < 1%) in 2009 to significantly 15 cases (Mf Rate 3,16%) in 2010. The data taken from the result of the finger blood survey which was conducted in 2010 medieval at the work area of Puskesmas Teraju Kecamatan Toba. A significant case was found out in 2012 at the work area of Puskesmas Tayan with 33 cases (Mf Rate 6,32%). It was based on the result of the finger blood survey carried out at the beginning of 2012 in which two years earlier as in 2010 and 2011 evidenced that there was no filariasis case (0%) in the area. The purpose of this research was to find out the effect of health counseling with lecture method to the improvement of knowledge and attitude on filariasis prevention. This research was conducted by employing Quasi Experimental Design. The samples of the research were 33 people in experimental group and it is equivalent to 33 people in control group design. Data analysis showed that there was difference of respondents’ knowledge before and after health counseling on filariasis preventation at Dusun Cempedek Desa Lalang Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau with its p value = 0,000. It was also found that there was difference of supportive attitude from the respondents before and after health counseling on filariasis preventation in the same area with p value = 0,000. Based on the findings of the research, it is advisable for Puskesmas Tayan Hilir to have more concern upon this health counseling as a regular activity. It is important as it can accommodate the needs of the society. Besides, health counseling activity through lecture method, particularly with power point, is still considered to be effective as it can be applied to raise the interest of the society on the importance of the filariasis prevention.Keywords: Health Counseling, Lecture Method, Knowledge, Attitude, Filariasis
Penelitian ini bertujuan 1) untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di SD Negeri 9 Mendo Barat dalam membentuk karakter dan minat siswa, 2) mengetahui kelebihan dan kekurangan kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di SD Negeri 9 Mendo Barat dalam membentuk karakter dan minat siswa. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif-kualitatif, pengumpulan data yang digunakan yakni wawancara, observasi, dokumentasi, dan sumber di analisis dengan menggunakan teknik analisis data secara induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan ektrakurikuler memberikan kontribusi positif terhadap pembentukan karakter di siplin siswa di lingkungan SD Negeri 9 Mendo Barat. Siswa kelas atas mengikuti ekstrakurikuler di sekolah mempunyai kedisplinan yang lebih baik dan lebih membentuk karakter pribadi siswa dari siswa lainnya. Sikap di siplin tersebut berupa, tertib mengikuti upacara bendera, datang tepat waktu, berpakaiaan rapi sesuai peraturan sekolah, patuh kepada guru, menjaga kebersihan, tidak membolos, tidak terlibat dalam perkelahian, tidak merokok, menghormati yang lebih tua tidak membuat keributan saat pembelajaran ataupun jam istirahat, mentaati jadwal kegiatan sekolah. ekstrakurikuler yang banyak di minati yaitu pramuka
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.