Kesehatan mental adalah sebuah kondisi seseorang terbebas dari gejala-gejala gangguan mental. Seseorang yang disebut sehat mental ialah yang dapat berfungsi secara normal dalam menjalankan hidupnya, menyesuaikan diri agar dapat menghadapi masalah yang ada di sepanjang hidup dengan menggunakan kemampuan pengolahan stres. Kondisi kestabilan kesehatan mental dan fisik saling mempengaruhi. Di Indonesia, diketahui anak usia remaja (15-24 tahun) menunjukkan persentase depresi sebesar 6,2%. Depresi berat akan berpotensi untuk menyakiti diri sendiri (self harm) hingga yang palimg parah adalah bunuh diri dan di Indonesia mencapai 10.000. Kegitan Pengabdian Masyarakat ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang Kesehatan Mental pada remaja dan cara penanganannya. Pelaksanaan pada Juni 2022, dengan metode penyuluhan terhadap siswa SMP Islam Nabilah, Batam. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode penyuluhan. Dan hasilnya bahwa dari 141 anak, sebanyak 21% remaja menyatakan pernah mengalami perselisihan dan 81% remaja menyatakan pernah mengalami konflik dengan teman sebayanya di sekolah, dan sudah cukup baik dalam penangannya.
Hubungan Antara Status Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Kebugaran Kardiorespirasi pada Siswa Umur 8 – 14 Tahun SMP Muhammadiyah Plus Kota Batam Tahun 2018.Kebugaran kardiorespirasi yang baik, selain dipengaruhi oleh aktivitas fisik juga dibutuhkan status gizi yang baik. Makin baik status gizi seseorang, semakin baik mereka dalam melakukan pekerjaannya (Setyawan, 2017). Tujuan Penelitian ini secara umum yaitu untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan aktivitas fisik dengan kebugaran kardiorespirasi pada siswa umur 8 – 14 tahun SMP Muhammadiyah Plus Kota Batam Tahun 2018. Metode penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan di SMP Muhammadiyah Plus pada bulan Oktober. Teknik pengambilan sampel yaitu simple random samplimg dengan jumlah sampel sebanyak 105 siswa. Hasil penelitian dianalisis dengan Spearman Rank. Hasil penelitian sampel 105 siswa, pada hasil status gizi dengan kebugaran kardiorespirasi diperoleh 29 (27,6%) normal dan 26 (24,7%) gemuk mengalami sangat buruk. Sebanyak 1 (0,9%) kurus, 27 (25,7%) normal, dan 1 (0,9%) gemuk, mengalami buruk,. Sebanyak 11 (10,4%) normal mengalami cukup. Sebanyak 8 (7,6%) normal mengalami baik. Sebanyak 2 (1,9%) normal mengalami sangat baik. Pada hasil aktivitas fisik dengan kebugaran kardiorespirasi 38 (36,1%) rendah, (14,2%) sedang, dan 2 (1,9%) tinggi mengalami sangat buruk. Sebanyak 3 (2,8%) rendah dan 26 (24,7%) sedang mengalami buruk,. Sebanyak 4 (3,8%) sedang dan 7 (6,6%) tinggi mengalami cukup. 5 (4,7%) sedang dan 3 (2,8%) tinggi mengalami baik. Sebanyak 2 (1,9%) tinggi mengalami sangat baik. Hasil uji Spearman Rank didapatkan p = 0,000, dimana p < 0,05. Berdasarkan penelitian ini bahwa ada hubungan antara status gizi dan aktivitas fisik dengan kebugaran kardiorespirasi pada siswa umur 8 – 14 tahun SMP Muhammadiyah Plus Kota Batam Tahun 2018. Kata Kunci : Status Gizi, Aktivitas Fisik, Kebugaran Kardiorespirasi
IntroductionThe American Optometric Association (AOA) defines the Computer Vision Syndrome (CVS) as a syndrome resulting from eye and vision problems, related to computer use at work or do not. The symptoms occur because the visual demands of the task exceed the visual capabilities of the individual to perform comfortably (SEGUÍ, et al., 2015). The objective of this study was to analyse the symptoms of CVS and factors associated with visual function among computer users in an administrative function of a public university hospital of São Paulo (n=303).MethodsA quantitative cross-sectional observational study was carried out between 2014 and 2015, in which the workers underwent a clinical ophthalmologic examination and answered a questionnaire. For the Visual Function Questionnaire (VFQ-25) a Kolmogorov-Smirnov test was performed to characterise the study population, and the ANOVA, Mann-Whitney and Kruskal-Wallis tests were used to analyse the associated factors. A multiple linear regression model was created, using stepwise forward, with variables that presented significance levels with p<0.20. They remained in the final model, the variables that presented descriptive levels p<0.05.ResultThe most frequent symptoms were ‘tiredness at work’ (47.9%), ‘weight in the eyeat work’ (38.3%) and ‘tiredness at home’ (36.3%). It was found an association between age (OR 0.188; 95% CI: −0.276 to −0.161) and effort at work (OR 0.656; CI −0.928 to −0.383) with visual function. In the work effort, the items that appeared as the main sources of stress were: ‘interruptions at work’ (3.7%),’overtime work’ (3.6%) and increased demand (3.6%).DiscussionIn this study, the importance of work organisation and the psychosocial factors at work associated to the presence of CVS and the alterations of the visual function in computer users workers were observed. Suggestions include improvement of the work organisation, as well as periodic eye exams for this category of workers.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.