ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis dan perbedaan hasil belajar biologi antara siswa kelompok yang dicampur dengan siswa kelompok dipisah berdasarkan gender. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi berbentuk non equivalent group design. Populasi penelitian adalah seluruh kelas XI di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Sampel penelitian adalah kelas XI IPA 2 sebagai kelas perlakuan dan kelas XI IPA 4 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan soal pretes-postes berbentuk soal uraian. Data diolah menggunakan analisa Independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis serta perbedaan hasil belajar biologi yang signifikan antara siswa kelompok yang dicampur dengan siswa kelompok dipisah berdasarkan gender. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan perlakuan pengaturan kelompok belajar berdasarkan gender terhadap kemampuan berpikir dan hasil belajar siswa. Kata kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, Hasil Belajar, Gender ABSTRACT The objective of this research was to determine differences in critical thinking skills and student achievement among group students mixed with group students divided by gender. This research used quasy experiment of pre test-post test nonequivalent group design. The research populations were all of XI Grade in 5 th Public Senior High School of Yogyakarta. Sample used was class XI IPA 2 as treatment class (divided group), and class XI IPA 4 as control class (mixed group). Thinking skill and student achievement had been measured by essay test. These data was then analyzed with independent sample t-test technique. The results showed that there was no significant difference in student critical thinking skill and student achievement in Biology between mixed group students with group students divided by gender based on the treatment of gender-based group setting. Keywords: Critical Thinking Ability, Student Achievement, Gender PENDAHULUAN Penyelenggaraan suatu proses pembelajaran yang efektif dan efisien tidak dapat terlepas dari adanya faktor-faktor penunjang pembelajaran. Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah sarana prasarana pembelajaran seperti sumber dan media pembelajaran, metode pembelajaran, guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran, serta siswa sebagai subjek pembelajaran itu sendiri (Slameto, 2010). Berbagai metode dan media diterapkan oleh guru
The purpose of this research was to find out whether there is a relationship between learning motivation and student learning independence in the subject of Indonesian cakes and pastries in class XII SMK N 1 SINTOGA.This type of research is quantitative research with the nature of the research is correlation or relationship. The population in this study were class XII students with a total of 79 students. Members of the sample in this study were 31 students who were selected using the Proportional Random Sampling technique. The data collection technique used in this study was a questionnaire. The data analysis technique in this study uses the Product Moment correlation formula. Based on the results of statistical calculations, it can be seen that students' learning motivation is in the medium category, namely 41.93% and learning independence is in the moderate category, namely with a value of 35.49%. The results of this study are based on the results of research that has been carried out using product moment correlation analysis. It is known that the correlation coefficient between learning motivation (X) and learning independence (Y) is 0.752 which indicates an adequate correlation. The existence of a relationship between learning motivation and learning outcomes is evidenced by obtaining a positive correlation coefficient, which means there is a positive relationship. The correlation that occurs is significant because the obtained tcount is greater than ttable, namely 6.146 > 2.045 at a significance level of 5% with dk 29. The results of data analysis show that there is an influence between learning motivation variables on student learning independence.
Permasalahan pertama mitra di Jorong Padang Belimbing, Nagari Koto Sani, pada kelompok tani TU Baru sawah 14 Imang Jorong Padang Belimbing dan kelompok pemuda tani sawah 14 Imang adalah mesin Huller/Rice Milling hanya ada di simpang AA. Hal ini sebagian masyarakat sangat jauh dalam penggilingan padi. Kedua, untuk membawa padi untuk penggilingan membutuhkan alat trasportasi dan penggilingan padi harus dilaksanakan beberapa karung padi sehingga menunggu jumlah yang banyak sehingga membutuhkan waktu lama. Mesin penggilingan padi ini belum tersedia di Sawah 14 Imang. Selain permasalahan dari belum tersedianya mesin penggiling padi di sawah 14, masyarakat belum berkembang berwirausaha. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah menyediakan mesin penggilingan padi. Dengan adanya mesin penggilingan padi, petani akan terbantu dalam menggiling padi untuk kebutuhan sehari hari. Selain di sediakan mesin penggiling padi juga dilakukan pelatihan usaha penggilingan padi pada kelompok tani TU Baru SW.14 Imang dan kelompok pemuda tani sawah 14 Imang. Pelatihan terdiri pengoperasian mesin, perawatan mesin dan pengelolaan hasil penggilingan. Degan adanya penggilingan padi dapat meningkatkan pendapatan kelompok tani. Pengembangan teknologi tepat guna adalah metode yang digunakan. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam dua tahap, pertama, diskusi, pengumpulan data, dan dokumentasi bersama petani bagian padi dengan observasi. kedua, pengembangan mesin Huller/Rice Milling. Program utama luaran menghasilkan tercapainya tersediaan mesin Huller/Rice Milling. Meningkatnya taraf hidup masyaraka pada Jorong Padang Belimbing dan kelompok pemuda tani sawah 14 Imang Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Menghasilkan peningkatan pengetahuan, dan wawasan tentang teknologi mesin Huller/Rice Milling.
Pengabdian untuk Indonesia yang berlokasi di Sumatera Barat, Kabupaten Solok, Kecamatan X Koto Singkarak, Nagari Koto Sani, di Desa Jorong Padang Belimbing. Terjadi ketidaksesuaian antara harga beli pelet (pakan ikan) oleh pembudidaya ikan dengan pendapatan dari penjualan ikan. Harga pembelian pelet (pakan ikan) yang mahal menghambat dari usaha peternak ikan. Permasalahan kedua pelet yang dijual di pasar pakan ikan kadang kala tidak tersedia secara kontiniu, kadang ada dan kadang tidak tersedia, hal ini juga menjadi kendala peternak ikan di Kenagarian Padang Belimbing. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini untuk mengadakan mesin pencetak pelet sistem tiga roller di SW. 14 Imang Padang Belimbing Nagari Koto Sani Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok Sumatera Barat. Dengan tersedianya mesin pencetak pelet (pakan Ikan) Sistem Tiga Roller maka akan teratasi masalah masarakat dalam usaha Peternak ikan. Masarakat peternak ikan dapat memproduksi ikan secara mandiri dan mengurangi biaya dalam peternak ikan dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Mesin pencetak pelet dengan sistem tiga roller dirancang dengan khusus untuk dapat memproduksi pakan ikan (pelet) dengan efektif. Karena dengan menggunakan sistem tiga roler dapat memproduksi ikan dengan optimal. Metode yang dipakai adalah inovasi dari teknik yang tepat. Kegiatan ini dilakukan dalam dua tahap: pertama, observasi mengumpulkan fakta rekaman dan berdiskusi dengan petani. Tahap kedua adalah tahap mengembangkan mesin cetak pelet tipe tiga gulung. Pencapaian utama dari pengabdian ini ialah membuat mesin pelet 3-roll. Selain itu, manfaat dari program ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang teknologi 3-roll pelletizer. Peningkatan taraf hidup masyarakat di Kecamatan X Koto Singkarak, Nagari Koto Sani, Jolong Padang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional tahun 2020-2024, Sumatera Barat yakni Padang-Bukitinggi ditetapkan sebagai Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP). Nagari Sungai Tanang yang berada pada koridor Padang-Bukitinggi, merupakan posisi strategis dalam mengelola peluang tersebut. Potensi pendukung berupa Sumber Daya Air Alami dan Keindahan Alam yang berada di dataran tinggi lereng Gunung Singgalang, menjadikan sektor pariwisata merupakan pilihan logis dalam rancang bangun perekonomian Nagari Sungai Tanang ke depannya. Pemerintah memberdayakan masyarakat sekitar untuk mengelola Nagari Sungai Tanang menjadi kawasan wisata. Hal ini sudah dilakukan pemerintah dengan mendirikan warung-warung kecil di sekitar objek wisata Sungai Tanang. Namun karena kebanyakan dari penduduk sekitar yang biasanya hanya ke sawah dan ke ladang, membuat mereka bingung mau menjual makanan apa di warung tersebut. Padahal hasil kolam ikan dan sayuran sangat melimpah dan mudah di dapatkan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tim pengabdian bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan dibidang kuliner, dengan metode demonstrasi dan pelatihan (mengolah ikan) kepada kelompok mitra (ibu- ibu/remaja putri) pedagang kecil makanan jajanan di kawasan wisata Sungai Tanang, khususnya keterampilan mengolah berbagai jenis makanan spesifik daerah berbasis ikan yang berdaya saing, dengan target khalayak dapat memanfaatkan waktu luangnya dengan baik, yang akhinya dapat dijadikan suatu usaha rumah tangga, yang dapat meningkatkan ekonomi keluarga.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.