Persaingan diantara pelaku usaha kecil, mikro dan menengah terus meningkat, untuk itu diperlukan upaya  agar UMKM mampu mempertahankan keberlanjutan usahanya menghadapi era pasar global Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Salah satu upaya adalah dengan meningkatkan strategi yang paling kecil menanggung resiko kegagalan yang dikenal dengan strategi penetrasi pasar. Populasi penelitian adalah UMKM di Kota Semarang, dengan jumlah sampel sebanyak 120 responden yang ditentukan melalui teknik purposive sampling. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode  analisis  Structural Equation Modelling – Partial Least Square. Hasil temuan dari penelitian menunjukkan bahwa penetrasi pasar memiliki pengaruh positif terhadap bauran pemasaran dan kinerja pemasaran dan pengaruh langsung penetrasi pasar lebih besar terhadap kinerja pemasaran daripada pengaruhnya yang dimediasi oleh bauran pemasaran. Oleh karena itu strategi penetrasi pasar dapat ditingkatkan melalui peningkatan kebertahanan pelanggan, peningkatan penjualan pada pasar yang telah ada, meningkatkan nilai, meningkatkan pangsa pasar yang telah ada, dan meningkatkan besaran pasar yang telah ada.

This research contributes to efforts to improve marketing performance in batik small and medium enterprises that care about the sustainability of the ecosystem through ecological innovation and ecological marketing. This paper discusses the results of a study of the relationship between marketing and the willingness to support environmentally friendly among small-scale 'batik' (Indonesian traditional clothing) producers in Central Java. The study was conducted on natural color batik SMEs in Central Java with a total sample of 120 respondents obtained through non-probability sampling to test the relationship between variables that developed in this study, using SEM-PLS modeling. The findings suggest that the performance of green marketing can be enhanced by ecological innovation through intervening variables of ecological marketing. The study found that operators with higher marketing performance measured by customer growth, market share and sales volume were more willing to replace synthetic dyes with more environmentally friendly natural dyes, even though the price of batik products was more expensive. The increased performance of green marketing in this study, it is expected to be able to encourage batik SMEs who use synthetic dyes to switch to natural dyes to reduce environmental pollution and protect the world from degradation through sustainable consumption and production.

Munculnya virus corona pada tahun 2020 telah memporakporandakan perekonomian di Indonesia, membuat kekuatan UMKM di uji kembali. Penurunan omset di sektor non kuliner mencapai 30-35% akibat adanya pembatasan kegiatan yang membuat para pelaku usaha sulit melakukan penjualan secara tatap muka. Oleh karena itu pelaku UMKM harus mampu mengusai digital marketing. Penelitain ini bertujuan mengetahui bagaimana implementasi digital marketing melalui media sosial pada 30 UMKM di  Kota Semarang, yang terpilih sebagai responden. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional, menggunakan data primer yang diperoleh berdasarkan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan analisis kualitatif serta ditampilkan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian UMKM di Kota Semarang yang telah menggunakan digital marketing melalui  media sosial sebagai sarana untuk memasarkan produknya, mengalami peningkatan volume penjualannya.