Kebisingan yaitu merupakan salah satu permasalahan terhadap kesehatan pekerja, yang selalu muncul pada dunia industri di Indonesia yang menggunakan tenaga penggerak motor Disel. Dalam berkembangnya dunia industri pembangkit daya dibidang kelistrikan yang di sebabkan semakin banyaknya tenaga kerja yang terpapar terhadap kebisingan yang intensitas yang semakin tingginya maka dapat menyebabkan pada gangguan fisiologis terhadap pekerja dan penyebab terganggunya pendengaran pekerja.Kebisingan merupakan salah satu faktor bahaya terhadap kesehatan pekerja dan dapat merusak sel saraf terhadap pendengaran pekerja, di mana dapat mempengaruhi pendengaran yaitu melalui“gelombang longitudinal yang dapat menimbulkan getaran dari sumber kebisingan di mana bunyi dan gelombang yang akan merambat melalui udara atau penghantar lainnya. Sehubungan dengan hitungan korelasi maka terdapat nilai koefisien korelasi setiap item yang akan ditunjukan bagaimana derajat validitas item tersebut. dan untuk menentukan kelayakan item maka kuesioner digunakan untuk dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi. Item dapat dikatakan valid saat nilai signifikansi lebih dari 0.05 (>0.05) lalu kemudian disamakan dengan r tabel dan menurut jumlah responden (N). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat disimpukan bahwa secara persial hubungan alat pelindung Diri berpengaruh positif dan signifikan pendengaran bagi petugas/operator di PLTD Kelapa Lima Merauke.
Konservasi energi merupakan langkah pemerintah untuk melestarikan sumber daya energi. Mengingat kebutuhan energi saat ini sebagian besar masih ditopang oleh energi fosil. Energi fosil adalah sumber daya alam seperti gas alam, batu bara dan minyak bumi yang semakin berkurang jumlahnya. Penggunaan energi fosil juga dapat menimbulkan polusi dan kerusakan alam yang signifikan. Energi terbarukan adalah energi ramah lingkungan yang menjadi topik bahasan belakang ini sebagai pengganti energi fosil. Namun, pemanfaatan energi terbarukan masih belum banyak diketahui masyarakat. Kesadaran dan perilaku hemat energi pada masyarakat juga masih kurang. Perlunya sosialisasi dan penyuluhan sejak dini kepada masyarakat sebagai sarana untuk mendukung langkah pemerintah dalam konservasi energi dan pemanfaatan energi terbarukan. Dengan program pengabdian kepada masyarakat dana hibah lembaga LP2M Universitas Musamus, kami sebagai bagian dari Civitas akademik kampus Universitas Musamus melakukan program Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) sebagai sarana dalam membantu permasalahan tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di SMPIT Ibnu Sina Merauke sebagai mitra dan langkah awal sosialisasi masyarakat sejak dini. Adapun teknis kegiatan ini dilakukan dengan memberikan sosialisasi dan penyuluhan tentang pentingnya konservasi energi dan pemanfaatan energi terbarukan. Selain itu, kegiatan ini juga meliputi pelatihan Teknologi tepat guna berbasis solar cell guna meningkatkan minat dan softskill peserta. Hasil evaluasi yang dilakukan mencapai 53% dari akurasi evaluasi tingkat pemahaman peserta mengenai perilaku hemat energi dan teknologi tepat guna berbasis energi terbarukan.
Latar Belakang : Upaya untuk pencegahan infeksi pada pemasangan infus telah dilakukan misalnya mencuci tangan dengan tepat dan konsisten, penggunaan sarung tangan dan desinfeksi, tetapi masih sering sekali menimbulkan komplikasi infeksi nosokomial berupa flebitis. Adapun faktor penyebab terjadinya flebitis antara lain faktor kimia ( obat-obatan atau cairan infus yang iritan terhadap vena), faktor mekanis (ukuran dan bahan kateter intravena, lokasi pemasangan, lama pemasangan), faktor bakterial (tehnik dan bahan yang tidak adekwat terhadap infeksi) (Smeltzer,2002) dan faktor internal pasien antara lain usia, status gizi dan kondisi dasar penyakit ( diabetes mellitus, penyakit imunosupresif) (Perry dan Potter, 2008). Salah satu upaya tindakan pencegahan flebitis dari faktor bakterial adalah diperlukannya penutup (dressing) kateter intravena yang bisa menghambat perkembangan mikroorganisme sebagai salah satu penyebab timbulnya flebitis.Tujuan penelitian :Mengetahui perbedaan intravena dressing transparan dan kasa betadin terhadap kejadian flebitis.Metode Penelitian : desain penelitian yang digunakan adalah Quasy-Experimental Design dimana tehnik ini melibatkan kelompok eksperimen dan kelompok control. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang menggunakan intravena dressing transparan sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang menggunakan kassa betadin. masing masing kelompok akan dilakukan observasi (postes) selama 3 hari untuk mengetahui apakah ada perbedaan terhadap angka kejadian flebitis. Analisa bivariate dengan menggunakan uji Wilcoxon.Hasil penelitian : Hasil analisis statistik diperoleh hasil p = 0,000(P0,05) yang berarti ada perbedaan yang sangat signifikan pemberian intravena dressing transparan dan kasa betadin terhadap kejadian flebitis.Kesimpulan : Ada perbedaan penggunaan intravena dressing transparan terhadap kejadian flebitis.
There are about 60 species of bamboo belonging to family gramineae found in Indonesia, which is one of them is Petung bamboo (Dendrocalamus asper). Bamboo has the potential to produce environmentally friendly engineering materials. The strength and durability of the material can be increased through the immersion process using chemical or natural solutions, such as sulphur water because it is known to contain carbon elements high enough to support strength increase. The research was started by making thick bamboo slats 1 mm thick, 250 mm long, 10 mm wide, and then woven in plain shapes of 250 mm × 250 mm, then dried at 110 °C for 60 min then immersed in sulfur water. For tensile test using the ASTM D638-02 standart, ASTM D790-02 bending test, ASTM D5942-96 impact test. The test results show the tensile strength increased 89.17 %, bending strength increased 59.90 % and impact strength increased 1.59 %. The highest value of the mechanical test results occurred in sample 1 AB3, while the lowest mechanical test value occurred in 1 TP sample. The microstructure of the 1 TP sample shows a pointed and smooth fracture shape while the sample 1 AB3 has an increasingly blunt fracture shape with fine threads.
This study analyzes the maximum load on the shaft construction with a diameter of 12 mm and a length of 581 mm. The shaft is designed as a shaft for cutting meat with a capacity of 5 kg. The analysis was performed using the finite element analysis method included in the Autodesk software. According to mathematical calculations, the shaft is considered safe because the value of the admissible tension τa = 7.380 kg / mm2 is greater than the maximum tension τp 5.62 kg / mm2. Based on the simulation results of the test, the shaft experiences a maximum off-stress of 61.89 MPa, a maximum displacement of 0.07715 mm, , and a safety factor of 3.34 µl so that the shaft is classified as safe for use with a Load capacity of 5 Kg
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.