Diplomasi Ekonomi yang menjadi salah satu fokus dari Pemerintahan Joko Widodo telah mendorong Indonesia untuk meningkatkan kapasitas seluruh diplomatnya agar dapat menjadi sales person negara. Selain itu, negosiasi perjanjian perdagangan pun menjadi salah satu fokus pemerintahan Joko Widodo. Indonesia pun didorong untuk meningkatkan hubungan ekonominya baik di pasar tradisional maupun non tradisionalnya. Hubungan dengan salah satu negara pasar tradisional Indonesia, yaitu Australia yang juga merupakan salah satu negara tetangga Indonesia memiliki pengaruh cukup besar terhadap kemungkinan keuntungan yang dapat didapatkan oleh Indonesia melalui perjanjian perdagangan. Ambisi ini tertuang dalam perjanjian IA-CEPA yang proses negosiasinya telah dilakukan selama 12 putaran dalam kurun waktu 10 tahun. Dengan fokus Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan praktik diplomasi ekonominya, beserta adanya peranan kelompok bisnis yang tergabung dalam IA-BPG. Penelitian ini bertujuan untuk menggali peranan kelompok bisnis dalam membantu pemerintah Indonesia menyukseskan negosiasi IA-CEPA yang akan dilihat dalam perspektif diplomasi komersial menurut kerangka konversi Reuvers dan Ruel.
[Bahasa]: Pencak silat merupakan warisan nasional negara Indonesia yang perlu dikenal dan dilestarikan oleh generasi muda. Oleh karenanya, diperlukan upaya masif untuk mengenalkan pencak silat kepada generasi muda yang salah satunya melalui kegiatan sosialisasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berbentuk sosialiasasi yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman terhadap siswa sekolah menengah pertama tentang pentingnya pencak silat sebagai warisan budaya sekaligus sumber soft power Indonesia. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerimaan dan kesediaan untuk bertindak setelah sosialisasi kepada pelajar sekolah menengah pertama (SMP 2) Bandung. Dengan menggunakan model sosialisasi partisipatif dari Mead (1972), kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam empat tahap yaitu tahap persiapan (preparatory stage), tahap meniru atau bermain peran (play stage), tahap siap bertindak (game stage) dan tahap penerimaan target atas norma kolektif (generalized stage). Hasil penelitian dianalisis menggunakan metode kualitatif dengan deskripsi data statistik sederhana. Hasil sosialisasi menunjukkan bahwa siswa mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang baik mengenai pentingnya pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia dan sebagai sumber soft power bagi negara Indonesia. Mayoritas siswa setuju untuk ikut berpartisipasi dalam mempromosikan pencak silat sebagai bentuk kesadaran dan tanggung jawab sosial mereka. Dengan demikian, kelestarian pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia dan pencak silat sebagai sumber soft power Indonesia potensial untuk diwujudkan melalui para siswa sekolah menengah pertama sebagai generasi penerus. Kata Kunci: Indonesia, pelestarian, pencak silat, soft power, warisan budaya [English]: Pencak silat is the national heritage of the Indonesian that needs to be known and preserved by the younger generation. Thus, massive efforts are needed to introduce pencak silat to the younger generation, one of which is through socialization activities. Socialization in the context of this community service program was carried out to junior high school students (SMP 2) Bandung aiming to provide knowledge and understanding of the importance of pencak silat as a cultural heritage and source of Indonesian soft power, as well as to find out how their reception and the willingness to act after socialization. By using the participatory socialization model from Mead (1972), the socialization consisted of four stages; preparatory stage, play stage, game stage, and generalized stage. The results of the program were analyzed using qualitative methods with the description of simple statistical data. The results of the socialization shows that students gained good knowledge and understanding about the importance of pencak silat as Indonesian cultural heritage and as a source of soft power for the Indonesian state. The majority of students agreed to participate in promoting pencak silat as a form of their awareness and social responsibility. Thus, the preservation of pencak silat as an Indonesian cultural heritage and pencak silat as a source of Indonesian soft power has the potential to be realized through junior high school students as the next generation. Keywords: Indonesia, preservation, pencak silat, soft power, cultural heritage
Riset ini dibuat untuk mengetahui upaya diplomasi perdagangan Indonesia dalam meningkatkan perdagangannya di Afrika Selatan tahun 2015-2019. Komsep yag digunakan adalah konsep diplomasi perdagangan dari Okano Heijmans. Metode yang digunakan dalam riset ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan interpetif. Sumber data berasal dari studi pustaka dan wawancara dengan narasumber terkait. Hasil riset menunjukkan bahwa Indonesa melakukan beberapa aktivitas diplomasi perdagangan di Afrika Selatan seperti mengupayakan penurunan tariff melalui pembentukan PTA bersama SACU dan Afrika Selatan, membuat Konsultasi Bilateral RI-Afrika Selatan, melakukan kunjungan terkait pendirian pabrik Indomie di Afrika Selatan, serta melindungi produk Indonesia dari anti dumping dan safeguard. Dari upaya yang dilakukan, upaya pembentukan PTA belum dapat dilakukan. Hambatan utama dalam meningkatkan perdagangan Indonesia di Afrika Selatan adalah tariff yang tinggi serta masih rendahnya rasa percaya Afrika Selatan terhadap Indonesia sebagai mitra dagang. Untuk meningkatkan perdagangan, selain melakukan diplomasi perdagangan, Indonesia dapat masuk ke pasar Afrika Selatan melalui investasi, joint venture, dan promosi perdagangan. Diplomasi Ekonomi, Diplomasi Perdagangan, Ekspor, TariffRiset ini dibuat untuk mengetahui upaya diplomasi perdagangan Indonesia dalam meningkatkan perdagangannya di Afrika Selatan tahun 2015-2019. Komsep yag digunakan adalah konsep diplomasi perdagangan dari Okano Heijmans. Metode yang digunakan dalam riset ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan interpetif. Sumber data berasal dari studi pustaka dan wawancara dengan narasumber terkait. Hasil riset menunjukkan bahwa Indonesa melakukan beberapa aktivitas diplomasi perdagangan di Afrika Selatan seperti mengupayakan penurunan tariff melalui pembentukan PTA bersama SACU dan Afrika Selatan, membuat Konsultasi Bilateral RI-Afrika Selatan, melakukan kunjungan terkaitpendirian pabrik Indomie di Afrika Selatan, serta melindungi produk Indonesia dari anti dumping dan safeguard. Dariupaya yang dilakukan, upaya pembentukan PTA belum dapat dilakukan. Hambatan utama dalam meningkatkan perdagangan Indonesia di Afrika Selatan adalah tariff yang tinggi serta masih rendahnya rasa percaya Afrika Selatan terhadap Indonesia sebagai mitra dagang. Untuk meningkatkan perdagangan, selain melakukan diplomasi perdagangan, Indonesia dapat masuk ke pasar Afrika Selatan melalui investasi, joint venture, dan promosiperdagangan.
Setelah adanya pemilihan presiden di Republik Korea pada tahun 2017, terdapat reorientasi yang ditunjukkan dalam kebijakan luar negeri Republik Korea terhadap Republik Rakyat Demokratik Korea dalam konteks upaya reunifikasi. Reorientasi yang dibentuk oleh Moon Jae In menunjukkan adanya perubahan dalam hubungan antar-Korea dan juga adanya upaya reunifikasi yang berbeda dengan pemerintahan sebelumnya, menandakan adanya perkembangan dinamis di Semenanjung Korea. Dengan menggunakan konsep orientasi dari K.J. Holsti, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana bentuk reorientasi kebijakan luar negeri yang dilakukan oleh Republik Korea terhadap Republik Rakyat Demokratik Korea dalam upaya reunifikasi tahun 2017-2019. Dalam penelitian ini, pendekatan kualitatif digunakan dengan pengumpulan data dari wawancara dengan pakar-pakar hubungan antar-Korea, dokumen primer berupa kebijakan-kebijakan Republik Korea, dan studi kepustakaan. Hasil dari peneltian ini menemukan bahwa adanya kecenderungan Republik Korea untuk mengubah reorientasi kebijakan luar negerinya ke dalam bentuk “non-alignment diversification” yang kemudian membentuk dinamika hubungan kedua Korea kembali ke tahap rekonsiliasi dan kerjasama. Kata-kata kunci: Kebijakan luar negeri, Republik Korea, Republik Rakyat Demokratik Korea, Reorientasi, Reunifikasi.
The study presented in this paper analyzes Brand Personality Higher Education. Focusing on higher education in Indonesia, namely Universitas Padjadjaran, this study aims to examine the factors that affect the Brand Personality Higher Education. The empirical application is performed on the basis of a sample of 234 respondents of Universitas Padjadjaran students, analyzed by using Rasch Model. The findings show that student response to the Prestige is high and positively affect student university identification, Appeal factor with the high response, and Conscientiousness factor gets low expectations from Universitas Padjadjaran students identification.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.