Atraktor cumi-cumi yang telah memberikan manfaat pada sektor perikanan, akan tetapi perlu dilakukan rekayasa teknologi sehingga memungkinkan manfaat yang diberikan dapat berlangsung lama dan memberikan dampak yang lebih signifikan terhadap sektor perikanan. Tujuan penelitian ini adalah fungsi atraktor cumi-cumi berbahan pipa PVC sebagai artificial reef dan untuk mengetahui kelimpahan ikan karang pada atraktor cumi-cumi. Penelitian ini menggunakan 2 buah tipe atraktor yaitu Tipe 1 (T1) yaitu atraktor pada bagian atas dan sisi kiri dan kanannya diberi penutup jaring waring PE 40%, dan Tipe 2 (T2) atraktor pada bagian atasnya saja yang diberikan penutup jaring PE 40%. Metode pengumpulan data ikan yang berada pada atraktor cumi-cumi menggunakan metode sensus visual (Visual Census Method) dengan menggunakan Underwater cam “SENU”, yang disimpan dalam Digital Video Recorder (DVR). Hasil di dalam DVR inilah yang selanjutnya akan dilakukan perhitungan jumlah ikan pada atraktor cumi-cumi. Individu yang diamati adalah yang berada di dalam dan di sekitar atraktor cumi-cumi dalam setiap jamnya, dengan jarak terluar yang diamati dari atraktor cumi-cumi sekitar 50 cm. Atraktor pipa VPC dapat menjadi terumbu karang buatan, dan masing-masing Atraktor T1 dan T2 mempunyai nilai indeks keanekaragaman (H') termasuk keanekaragaman tinggi dengan indeks H' 3,2908 dan 3,303, indeks keragaman (E) menunjukan komunitas stabil dengan indeks E 0,7943 dan 0,8029 dan indeks dominasi (C) termasuk dominasi rendah indeks C 0,4028 dan 0,3974.
Atraktor cumi-cumi berbahan pipa PVC terbukti sangat efektif sebagai sarana menempelnya telur cumi-cumi, dan sebagai artificial reef yang menjadi daerah baru bagi tempat ikan, karang lunak dan makroalga sehingga menjadi suatu ekosistem baru di suatu perairan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah ikan yang berasosiasi dengan atraktor cumi-cumi serta mengetahui tipe atraktor yang memiliki kinerja yang paling baik. Penelitian ini menggunakan 2 buah tipe atraktor yaitu Tipe 1 (T1), dan Tipe 2 (T2). Metode pengumpulan data ikan yang berasosiasi dengan atraktor cumi-cumi menggunakan metode sensus dengan menggunakan televisi sirkuit tertutup (CCTV) bawah air “SENU”. Individu yang diamati adalah yang berada di dalam dan di sekitar atraktor cumi-cumi dalam setiap jamnya, dengan jarak terluar yang diamati dari atraktor cumi-cumi sekitar 50 cm. Rata-rata ikan yang berasosiasi setiap jamnya dengan atraktor cumi-cumi T1 sebanyak 298 individu dan atraktor cumi-cumi T2 sebanyak 281 individu dari 67 spesies dari 25 Famili. Kelompok ikan target (target species) yang memiliki nilai persentase terbesar yang berasosiasi dengan atraktor cumi-cumi, dan kelompok ikan indikator (incdicator species) memiliki nilai persentase yang cukup besar pada atraktor T1 dibandingkan dengan atraktor T2.
Pembuatan atraktor cumi-cumi harus memperhatikan arus yang bekerja baik secara vertikal maupun horizontal dengan kecepatan maksimal 5 knot sebagaimana arus yang sesuai dengan kondisi cumi-cumi bertelur. Selanjutnya hasil perhitungan tersebut akan disesuaikan dengan hasil perhitungan daya tahan statis yang telah dibuat, sehingga kinerja atraktor dapat maksimal. Kecepatan arus maksimal yang dapat ditahan agar atraktor cumi-cumi tersebut tetap berdiri/tidak terguling disebut zona aman penempatan atraktor cumi-cumi di perairan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan zona aman peletakan atraktor cumi-cumi di perairan terhadap masing-masing tipe atraktor cumi-cumi. Perhitungan daya tahan statis atraktor cumi-cumi dalam penelitian ini menggunakan 2 (dua) buah tipe atraktor cumi-cumi. Tipe pertama disebut Tipe 1 yaitu atraktor cumi-cumi pada bagian atas dan sisi kiri dan kanannya sedangkan tipe kedua disebut Tipe 2 hanya pada bagian atasnya saja yang diberikan penutup jaring waring PE 40%. Waktu pertama kali ditempatkan dalam perairan digambarkan dengan t0, sedangkan t1 adalah yang telah ditempatkan selama 2 (dua) bulan. Atraktor cumi-cumi Tipe 2 perhitungan F dan Cd akan mengikuti perhitungan sebagai terumbu yang mana dilakukan dengan mengikuti prosedur Nakamura. Selanjutnya untuk Tipe 1 perhitungan jaring F dan Cd mengacu pada Puspito yaitu untuk rumus tahanan jaring dengan Cd jaring sebesar 1,4. Hasil perhitungan tersebut menyatakan zona aman peletakan atraktor cumi-cumi di perairan Tipe 1 untuk t0 pada 0,37 m/s dan t1 pada 0,27 m/s, sedangkan Tipe 2 untuk t0 pada 1,34 m/s dan t1 pada 1,26 m/s.
Atraktor cumi-cumi memiliki potensi untuk meningkatkan daya dukung sumberdaya karena lokasi penempatannya menjadi habitat baru bagi cumi-cumi, yang mana atraktor cumi-cumi memiliki indek keanekaragaman tinggi. Selain itu, atraktor cumi-cumi berfungsi juga sebagai artificial reef yang menjadi daerah baru bagi tempat ikan, karang lunak dan makroalga sehingga menjadi suatu ekosistem baru di suatu perairan. Tujuan dari penelitian ini yaitu: Mencari faktor internal dan eksternal yang merupakan kekuatan utama dalam strategi pengembangan atraktor cumi-cumi untuk pengayaan stok, dan merumuskan strategi penerapan atraktor cumi-cumi untuk pengayaan stok. Data dianalissi dengan analisis SWOT yaitu suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu faktor internal memiliki 5 kekuatan utama dan 4 kelemahan utama bagi strategi pengembangan atraktor cumi-cumi untuk pengayaan stok, sedangkan faktor eksternal utama memiliki 5 yang menjadi peluang utama dan 3 ancaman utama bagi strategi pengembangan atraktor cumi-cumi untuk pengayaan stok. Berdasarkan analis SWOT diperoleh 5 (lima) strategi dan arah kebijakan pengembangan atraktor cumi-cumi sebagai pengayaan stok
Atraktor cumi-cumi yang telah memberikan manfaat pada sektor perikanan, akan tetapi perlu dilakukan rekayasa teknologi sehingga memungkinkan manfaat yang diberikan dapat berlangsung lama dan memberikan dampak yang lebih signifikan terhadap sektor perikanan. Tujuan penelitian ini adalah fungsi atraktor cumi-cumi berbahan pipa PVC sebagai artificial reef berdasarkan jam pengamatan dan mengetahui kelimpahan ikan karang pada atraktor cumi-cumi pada setiap jam pengamatan. Penelitian ini menggunakan atraktor pada bagian atas dan sisi kiri dan kanannya diberi penutup jaring waring PE 40. Metode pengumpulan data ikan yang berada pada atraktor cumi-cumi menggunakan metode sensus visual (Visual Census Method) dengan menggunakan Underwater cam “SENU”, yang disimpan dalam Digital Video Recorder (DVR). Hasil di dalam DVR inilah yang selanjutnya akan dilakukan perhitungan jumlah ikan pada atraktor cumi-cumi. Individu yang diamati adalah yang berada di dalam dan di sekitar atraktor cumi-cumi dalam setiap jamnya, dengan jarak terluar yang diamati dari atraktor cumi-cumi sekitar 50 cm. Atraktor pipa VPC dapat menjadi terumbu karang buatan. Atraktor cumi-cumi mempunyai nilai indeks keanekaragaman (H') termasuk keanekaragaman tinggi, indeks keragaman (E) menunjukan komunitas stabil dan indeks dominasi (C) termasuk dominasi rendah.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.