Objective of study reported in this paper is finding the optimum cutting condition respected to surface roughness (Ra), flank wear (VB) and tool life (TL) when high speed turning of aluminum alloy using uncoated carbide. Turning test was carried out by full factorial design where cutting speed (v), feed (f) and depth of cut (a) were determined as the independent variables. The high level values were set as v 1250 m/min, f 0.15 mm/rev, a 1.2 mm and for the low level were v 1000 m/min, f 0.12 mm/rev, a 1 mm. By multiple-linear regression method, the data of response variables resulted from the testing was used to developed 3 (three) mathematical models of Ra, VB and TL. Those models, φ(v, f, a), were then used as the fitness functions for finding the optimum cutting condition using Multi Objective Genetic Algorithm (MOGA) method. The results of study show that the optimum cutting condition for gaining the best roughness is at v 1000 m/min, f 0.12 mm/rev and a 1.2 mm. At that cutting condition, Ra and TL are recorded at 1.22 microns and 2.32 minutes, respectively.
Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber 2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area
Optimalisasi kompetensi pedagogis melalui Micro Teaching merupakan salah satu strategi dari Sekolah Tinggi Pastoral-Yayasan Institut Pastoral Indonesia Malang untuk mencapai profesionalitas calon guru agama Katolik. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana optimalisasi kompetensi pedagogis calon guru Pendidikan Agama Katolik (PAK) yang dilakukan melalui micro teaching. Ini merupakan hasil penelitian dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan. Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa Program Studi Pendidikan dan Pengajaran Agama Katolik Semester 5 Tahun Akademik 2020-2021 di Sekolah Tinggi Pastoral Yayasan Institut Pastoral Indonesia Malang. Data diperoleh melalui observasi dalam 3 siklus. Hasilnya menunjukkan ada peningkatan kompetensi pedagogis mahasiswa calon guru PAK. Observasi ini dilakukan dengan menggunakan skala Likert: 1= Tidak Baik, 2= Kurang Baik, 3= Cukup Baik, 4=Baik, 5=Sangat Baik. Pada siklus pertama, rata-rata skor masing-masing komponen adalah Cukup Baik. Pada siklus ke-2, rata-rata skor masing-masing komponen adalah Baik, dan siklus ke-3 menunjukkan hasil Sangat Baik. Dari observasi ini, ditemukan adanya peningkatan kompetensi pedagogis mahasiswa calon guru PAK.
Usaha yang dilakukan oleh Bapak Mahdian adalah industri rumah tangga (Home Industry) yang berada di Jl. Panglima Denai Gg.Hasibuan No.10 Kecamatan Medan Amplas. Usaha ini memiliki potensi yang luar biasa karena produk ini berupa Keripik Sanjai Balado yang berasal dari ubi roti melalui proses pengolahan yang sederhana. Selain itu pangsa pasar produk ini sangat luas sebab pengusaha produksi mengalami kewalahan dalam memenuhi permintaan. Jenis usaha yang dilakukan adalah produksi pengolahan ubi kayu menjadi Keripik Sanjai Balado yang dapat digunakan sebagai oleh-oleh dari Kota Medan. Masalah yang dihadapi mitra adalah proses pengolahan masih menggunakan cara-cara tradisional, terutama pada proses pencampuran bumbu dengan keripik ubi, yaitu dengan cara memasukkan bahan ke dalam baskom dengan cara menggoyang-goyangkannya. Kapasitas produksi saat ini sebanyak ±100 kg/hari atau sama dengan 130 kg ubi kayu selama 8 jam kerja/hari. Oleh karena itu, diperlukan sebuah rancangan mesin pencampur keripik ubi dengan bumbu dan mesin penggiling bumbu dengan metode penerapan teknologi tepat guna yang mampu bekerja lebih cepat, efisien, dan higienis dengan indikator peningkatan kapasitas produksi di atas 150 kg/hari Keripik Sanjai Balado selama 8 jam kerja/hari agar masyarakat terbantu secara ekonomi. Dari pengabdian yang dilakukan diperoleh peningkatan produksi dalam waktu 5 jam sebesar 160 Kg/hari dengan peningkatan 200% dari sistem manual.
Sebagai salah satu wilayah agraria, Desa Banyu Urip mempunyai lahan pertanian yang cukup besar dan mayoritas masyarakatnya buruh tani serta petani. Tetapi juga harus memerhatikan ekonomi masyarakat yang kurang mampu. Semisal, pencemaran lingkungan akibat kotoran ternak yang tidak dimanfaatkan. Problema ekologis tersebut juga diperparah oleh dua masalah yang belum terselesaikan dalam beberapa tahun terakhir. Di satu sisi kesadaran masyarakat Banyu Urip dalam mengawasi, memelihara, dan merawat kesehatan sendiri melalui pengawasan pencemaran lingkungan akibat kotoran ternak yang berserakan serta mahalnya mengkonsumsi pupuk kimia di pabrik. Di sisi lain, partisipasi antara masyarakat dan aparatur desa dalam menangani krisis ekologis itu sangatlah minim, sehingga masyarakat tidak menyadari bahwa pemakaian pupuk kimia sangatlah besar kerugiannya serta kesehatan generasi mereka yang sedang terancam. Dengan gagasan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Ahmad Dahlan Lamongan , masalah tersebut hendak dianalisa dan dapat dipecahkan melalui pemerdayaan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan kotoran kambing menjadi pupuk organik agar dapat di manfaatkan oleh masyarakat dengan sebaik - baiknya. Program tersebut menekan pentingnya kotoran ternak yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat sehingga menimbul pencemaran lingkungan dan kesehatan dalam tubuh.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.