Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan diversi dalam restoratif justice pada Sistem Peradilan Pidanak Anak. Penulisan memakai metode jenis penelitian hukum normatif (normative legal research), yaitu penelitian yang dilakukan atas pasal-pasal aturan hukum untuk menentukan asas-asas hukum, mengetahui sinkronisasi vertikal / horizontal, mengetahui aspek sejarah hukum dan mengetahui perbandingan antara sistem-sistem hukum. Tujuan secara umum penelitian ini untuk mengetahui konsep ide diversi yang digagas oleh pemerintah melalui badan legislatif yang dituangkan dalam berbagai produk hukum khusus menyangkut perlindungan hukum bagi pelaku anak yang bermasalah dengan hukum dalam terlibat konflik hukum. Tujuan secara khusus penelitian ini adalah untuk meneliti penuangan ide-ide diversi dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, sebagai dasar dan acuan penegak hukum dalam proses peradilan bagi anak yang berkonflik dengan hukum. Ide adalah gagasan, pemikiran tentang suatu objek atau fenomena, sehingga ide diversi dalam hal ini adalah gagasan, pemikiran tentang diversi. Diversi bukanlah sebuah upaya damai antara anak yang berkonflik dengan hukum dengan korban atau keluarganya akan tetapi sebuah bentuk pemidanaan terhadap anak yang berkonflik dengan hukum dengan cara nonformal. Aparat penegak hukum dalam melaksanakan tugasnya, baik penyidikan, penuntutan, pemeriksaan, dan penentuan putusan perkara pada sidang pengadilan hendaknya mengutamakan penerapan diversi sebagai salah satu alternatif dari penerapan pidana penjara. Perlu dilakukan sosialisasi secara masif mengenai diversi kepada masyarakat.
Komunikasi merupakan hal yang penting untuk mempengaruhi kualitas pelayanan serta ditujukan untuk mengubah perilaku pasien dalam rangka mencapai kesehatan optimal. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien adalah adanya komunikasi yang terjalin antara radiografer dengan pasien. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan gambaran komunikasi efektif dan menjelaskan pengaruh komunikasi efektif dengan kepuasan pasien di Instalasi Radiologi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei. Kuesioner dibagikan kepada 50 orang responden yang komunikatif. Penelitian ini dilakukan di salah satu Instalasi Radiologi terbesar di Jawa Tengah. Analisis data menggunakan metode deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menggambarkan bahwa humble merupakan faktor dominan dengan nilai mean sebesar 9,48 ± 0,995. Hasil uji F menyatakan bahwa respect, empathy, audible, clarity, dan humble secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan pasien dengan sig. 0,000. Namun, hasil uji t untuk respect dan emphaty tidak terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pasien. Besarnya kontribusi komunikasi efektif terhadap kepuasan pasien sebesar 78,1%.
Background: All acts of radiation use, both for diagnostics, therapy and nuclear medicine, must go through a process of justification, limitation and optimization so that patients, officers and the surrounding environment get as much diagnostic benefit as possible with the smallest possible radiation risk. Some problems that arise in the Hospital / clinic, often ignore and do not pay attention to work exposure safety factors. The purpose of this study was to determine the profile of occupational radiation exposure and the effectiveness of radiation shielding in the radiology department of the Semarang city then compared to the reference dose to determine the optimization of radiation protection. Methods: The type of research conducted is quantitative research with a survey and observational approach. Exposure measurements were carried out in 5 radiology department, which included 3 hospitals and 2 clinical laboratories. Documents and room observations are also carried out. For the effectiveness of the radiation barrier it is also measured before and after the radiation shielding by using a surveymeter tool. The results data are then presented in descriptive analyses. Results: The results of the study of radiation exposure profiles in five radiology institutions, four institutions there was radiation exposure recorded on the surveymeter tool, with the largest exposure value was 0.099 mSv / h (still below the safe limit of 1 mSv / year). Only one hospital is safe, and there are no leaks. Conclusions: The effectiveness of the radiation retaining wall, four hospitals have a barrier level equal to 1 mm Pb at 80 kVp irradiation, and 1 hospital (RSJ) has a radiation barrier equivalent to 0.5 mmPb.
Exposure index merupakan parameter yang penting terhadap kualitas citra, meskipun bukan merupakan hal teknis yang dapat menentukan dosis pada pasien, tetapi menjadi rujukan dalam mengestimasi dosis yang diterima oleh pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai exposure index dengan menggunakan phantom thoraks. Faktor yang diteliti meliputi kolimasi, ukuran imaging plate yang digunakan serta delay time processing. Penelitian kuantitatif ini dilakukan dengan pendekatan eksperimen. Ukuran kolimasi yang digunakan meliputi dua ukuran yaitu 35x35 cm dan 35x43 cm. Untuk luasan kolimasi menggunakan lima variasi ukuran yaitu 30x30 cm, 30x35 cm, 35x35 cm, 30x40 cm, dan 35x43 cm. Delay time processing sebesar 0 menit, 10 menit, dan 20 menit. Semua data nilai exposure index dicatat untuk selanjutnya dilakukan pengolahan data dan dilakukan analisis dengan uji korelasi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa delay time processing memberikan pengaruh yang dominan dibandingkan dengan variabel yang lain, dengan nilai signifikansi sebesar 0.000<0.05, sedangkan besar pengaruh adalah 73%. Adapun ukuran imaging plate yang digunakan tidak memberikan efek yang jelas terhadap perubahan nilai exposure index. Faktor kolimasi memberikan pengaruh sebesar 49%, sedangkan untuk ukuran imaging plate tidak ada perbedaan pengaruh terhadap exposure index.
AbstrakPijat bayi dapat diartikan sebagai sentuhan komunikasi yang nyaman antara ibu dan bayi. Pijat bayi merupakan ungkapan rasa kasih sayang antara orang tua dengan anak lewat sentuhan pada kulit. Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau tidak mendapat stimulasi. Sentuhan ibu juga akan direspon oleh bayi sebagai bentuk perlindungan, perhatian, dan ungkapan cinta. Tujuan dan manfaat pijat bayi sangat banyak, bagi bayi sendiri maupun ibu antara lain bermanfaat untuk meningkatkan kepercayaan diri, memudahkan orang tua mengenali bayinya, membina ikatan kasih sayang orang tua dan anak (bounding). Metode pengabdian dilakukan dengan cara ceramah dan simulasi pijat bayi. Promosi kesehatan dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi. Kegiatan bertempat di Balai Pertemuan Perum Sinar Waluyo RT 11 RW 01 Kelurahan Kedungmundu dengan tema "Pijat Aman, Bayi Senang". Pelaksanaannya pada saat kegiatan posyandu dan didukung narasumber dari Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. Peserta kegiatan sekitar 50 orang ibu dan bayi. Kegiatan dapat berjalan lancar, antusiasme warga dan respon yang positif. Diharapkan program tersebut dapat dilanjutkan di masa mendatang dengan topik yang berbeda sebagai wujud pengabdian masyarakat. Abstract [PROMOTION OF PUBLIC HEALTH SAFE MASSAGE, HAPPY BABY IN POSDAYA ANGGREK HUSADA WARDS KEDUNGMUNDU DISTRICT TEMBALANG SEMARANG]Infant massage can be interpreted as a touch of a convenient communication between mother and baby. Infant massage is an expression of love between parents and baby through contact with skin. Stimulation is important in child development. Children who get stimulation targeted and will regularly grow faster than children who are less or not stimulated. Mother's touch will also be addressed by the baby as a form of protection, attention, and expressions of love and benefits of infant massage are numerous, both for themselves and the baby's mother, among other things useful to boost confidence, facilitate parents to know baby, build a bond of love the parents and children (bounding). Methods dedication done by lectures and simulated infant massage. Health promotion is done by the lecturers and students of Department of radiodiagnostic and radiotherapy. Activities located in Hall Meeting Sinar Waluyo Housing Complex RT 11 RW 01, Kedungmundu Village. Its implementation is equivalent to posyandu activities and sources of support Roemani Muhammadiyah Hospital Semarang. Participants of about 50 mothers and babies. Activities will run succesfully, and the enthusiasm of a positive response. It is expected that the program can continue in the future as a community service.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.