This study aims (1) to describe the PISA program, the function of the PISA program, the objectives of the PISA program, the PISA program objectives, (2) explain the PISA results obtained by Indonesia, especially reading competence over the period 2000 to 2015, (3) describe the impact of the PISA on Indonesia such researches related to PISA and the government programs about school literacy regulations related to Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 about Penumbuhan Budi Pekerti. Data collection by literature observation. Data analysis with qualitative descriptive method. Research results as. First, the competencies tested in PISA are Mathematics, reading, and science for 15-years students, the program done by the OECD every 3 years, started from 2000's until 2015. Second, the average score results of student reading competency in Indonesia during 2000 until 2015 generally has decrease and make Indonesia ranked on 60th out of 72 countries. Third, the impact of PISA on the development of reading learning in Indonesia is the large number of researches about the reading learning development in Indonesia i.e. PERMENDIKBUD Nomor 23 Tahun 2015 about Penumbuhan Budi Pekerti which obligate students to read some books for 15 minutes before the class begins.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis cerita rakyat masyarakat Suku Pasemah Bengkulu, nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam cerita, dan untuk mengetahui relevansinya sebagai materi pembelajaran sastra di sekolah dasar. Data penelitian ini adalah cerita rakyat yang diperoleh dari hasil merekam dan dokumentasi tertulis. Penelitian ini merupakan penelitian analisis konten inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerita rakyat masyarakat Suku Pasemah Bengkulu terdiri atas dua jenis, yaitu legenda dan dongeng. Nilai pendidikan karakter yang ditemukan dalam legenda, yaitu pemberani, tanggung jawab, peduli sosial, disiplin, rendah hati, dan religius. Nilai pendidikan karakter yang ditemukan dalam dongeng, yaitu cerdik, sabar, patuh, optimis, kerja keras, ikhlas menerima kekalahan, dan menepati janji. Berdasarkan 12 cerita rakyat yang ditemukan, ada 9 cerita yang relevan sebagai materi pembelajaran sastra di sekolah dasar dan ada 3 cerita rakyat yang tidak relevan. Kata Kunci: cerita rakyat, nilai pendidikan karakter, relevansi, materi ajar
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan; (1) implementasi pendidikan karakter (IPK) di SMP Negeri 8 dan SMP Negeri 9 Purwokerto; (2) peran kepala sekolah, guru, dan siswa dalam IPK; dan (3) aktualisasi nilai-nilai karakter dalam IPK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif dengan pendekatan kualitatif-naturalistik.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil penelitian ditarik kesimpulan berikut ini. (1) Implementasi pendidikan karakter yang lakukan melalui pola kegiatan terpadu antara kegiatan intrakurikuler dan ektrakurikuler. (2) Implementasi pendidikan karakter yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru, dan siswa mempunyai peranan yang positif dalam pembentukan kultur sekolah yang berkarakter. Peran kepala sekolah, guru, dan siswa dalam IPK diwujudkan dalam: (a) peran kepala sekolah sebagai motivator, pemberi contoh keteladanan, pelindung, penggerak kegiatan, perancang kegiatan, pendorong, dan pembimbing; (b) peran guru sebagai pendidik, pengasih, dan pengasuh; dan (c) peran siswa sebagai subjek didik dan pelaksana kegiatan di sekolah. (3) Aktualisasi nilai-nilai karakter dalam IPK cenderung mengacu pada prinsip ABITA (Aku Bangga Indonesia Tanah Airku) berbasis kebangsaan dan religius yang meliputi 18 nilai karakter, yaitu: (a) nilai religius, (b) kejujuran, (c) demokratis, (d) tanggungjawab, (e) disiplin, (f) peduli lingkungan, (g) peduli sosial, (h) kerja keras, (i) mandiri, (j) cinta tanah air, (k) semangat kebangsaan, (l) rasa ingin tahu, (m) gemar membaca, (n) menghargai prestasi, (o) cinta damai, (p) bersahabat/komunikatif, (q) toleran, dan (r) kreatif. (4) Terdapat persamaan dan perbedaan dalam IPK di kedua SMP tersebut, persamaannya adalah mengacu pada nilai-nilai yang ada pada prinsip ABITA, perbedaannya kalau di SMP Negeri 8 melaksanakan 12 nilai karakter dan kegiatan pelajaran sekolah setiap pagi diawali dengan baca Alquran pada jam ke-0, sedangkan SMP Negeri 9 Purwokerto melaksanakan 18 nilai karakter sesuai prinsip ABITA sebagai pilot projek Kemdikbud yang kegiatan pelajaran dimulai setiap pagi diawali dengan “Salam ABITA”, menyanyikan lagu kebangsaan, dan kegiatan kebersihan lingkungan sekolah.
Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi(1) perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pendidikan karakter berbasis kultur sekolah dalam pembelajaran IPS, dan (2) peran kultur sekolah dalam pendidikan karakter. Penelitian ini menggunakan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekola, guru, dan siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) pada proses perencanaan sekolah memiliki program pengembangan kultur sekolah untuk mengimplementasikan nilai-nilai karakter siswa yang diaktualisasikan melalui kegiatan pembelajaran; (2) pada proses pelaksanaan pendidikan karakter diaktualisasikan dengan memberi keteladanan, menegur, memberi tahu, memberi sangsi, dan memberi tugas melalui pendekatan dan metode yang komprehensif; (3) berdasarkan hasil penilaian menunjukan bahwa nilai-nilai karakter yang telah diaktualisasikan dengan baik dalam perilaku sehari-hari siswa di SMP N2 Juntinyuat adalah demokrasi, religius, kerja sama, peduli sosial, rasa hormat, dan tanggung jawab; dan (4) peran kultur sekolah meliputi tiga aspek pokok yaitu persepsi mengenai suasana sekolah, perilaku murid, dan kepemimpinan kepala sekolah.Kata kunci: pendidikan karakter, kultur sekolah, pembelajaran IPS. THE ACTUALIZATION OF CHARACTER EDUCATION BASED ON SCHOOL CULTURE IN SOCIAL STUDIES LEARNING IN JUNIOR HIGH SCHOOLAbstractThe article written is aimed to identify (1)planing, implementing, and assessing the character education based on school culture in social studies learning, and (2) the role of school culture in character education. The study was pursued the case study. The subjects were the principal, teachers, and students. The results showed that (1) in the process of planning the school has the development program of school culture to implement student character values which actualized through learning activities; (2) in the implementation of character education actualized by giving good example, admonition, notification, punishment, and task; (3) based on assessing result showed that the character values that have been actualized in the daily behavior of the students of SMP N2 Juntinyuat are democracy values, religious, cooperation, social care, respect/honor, and responsible; and (4) the role of school culture was described in three main aspects, those are the perception of school atmosphere, the behavior of the student, and management of headmaster.Keywords: character education, school culture, and social studies learning
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang difasilitasi sekolah untuk diinternalisasi dalam diri siswa, (2) mengetahui proses internalisasi nilai karakter pada diri siswa, dan (3) mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang telah diaktualisasi siswa dalam perilaku sehari-hari. Paradigma penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru, dan siswa di SMP Negeri 2 Bantul. Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan teknik purposive dengan cara memilih sejumlah informan yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Data dikumpulkan dengan menggunakan pengamatan nonpartisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data mengacu pada langkah-langkah analisis data yang dikemukakan oleh Egan (2009, p.281). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai karakter yang difasilitasi oleh sekolah untuk diinternalisasi dalam diri siswa SMP 2 Bantul adalah nilai religius, kejujuran, tanggung jawab, kesopanan, saling menghargai, peduli pada lingkungan dan cinta tanah air. Nilai-nilai karakter yang telah diaktualisasi dalam perilaku sehari-hari siswa di SMP 2 Bantul adalah nilai religius, kejujuran, tanggung jawab, kesopanan, saling menghargai, dan peduli pada lingkungan. Kata kunci: internalisasi, aktualisasi, nilai-nilai karakter
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.