Semakin baik kualitas sumber daya manusia semakin baik pula dampaknya terhadap pelayanan kesehatan yang ada. Hal ini tentunya menjadi perhatian yang sangat serius bagi pihak rumah sakit dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Telah dilakukan banyak cara guna merealisasikan maksud tersebut, sehingga kualitas sumber daya manusia semakin unggul dan dapat beradaptasi dengan baik di era persaingan teknologi revolusi industri 4.0. Mengingat rumah sakit islam assyifa merupakan sakit yang lebih mengedepankan nilai-nilai islam Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan adalah pengajian mingguan Kegiatan pengajian ini dilakukan sebanyak empat kali dalam satu bulan dan setiap karyawan diwajibkan untuk mengikuti minimal sebanyak 120 menit. Mengingat kesibukan setiap karyawan sangat beragam maka tidak semua karyawan bisa mengikuti pengajian di setiap minggunya bahkan tidak sedikit karyawan yang mengikuti pengajian kurang dari waktu yang telah ditentukan. Proses pencatatan yang masih manual juga menjadi salah satu kendala perhitungan akumulasi jumlah jam masuk dan keluar, sehingga tidak jarang terjadi kesaahan input maupun perhitungan. Untuk meminimalisir segala jenis kesalahan yang sering ditemui dirancanglah sebuah aplikasi yang dapat mengoptimallkan kegiatan tersebut. Sistem tersebut diberi nama sistem aplikasi SIAPA (Sistem Informasi Absen Pengajian).
Saat ini seminar banyak ditawarkan oleh Instansi Pemerintah, BUMN, Swasta maupun Perguruan Tinggi, dengan materi yang beragam. Tidak terkecuali Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi (RSI Assyifa ). Selain gratis dan materi yang menarik, sertifikat juga menjadi salah satu alasan yang menyebabkan peserta antusias untuk mengikuti kegiatan seminar. RSI Assyifa Sukabumi saat ini masih menerbitkan sertifikat berbasis kertas secara manual untuk setiap kegiatan seminar yang diselenggarakan. Sehingga dalam proses pembuatan dan pendistribusian sertifikat membutuhkan waktu yang cukup lama. Maka perlu dirancang sebuah aplikasi sertifikat elektronik (e-sertifikat) berbasis web yang mampu melakukan pengelolaan, input peserta, penerbitan dan distirbusi sertifikat menggunakan sistem e-Sertifikat. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu Tahap Pengumpulan Data, Tahap Perancangan Sistem dan Tahap Penulisan Laporan. Tahap pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, interview dan studi pustaka. Tahap perancangan sistem dikembangkan berdasarkan metode User Centered Design (UCD). Pada tahap perancangan sistem menggunakan Unified Modeling Language (UML) seperti use case diagram dan activity diagram. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah PHP, toolsnya menggunakan sublime dan untuk database menggunakan MySQL. Hasil dari penelitian ini menunjukan aplikasi e-sertifikat berbasis web yang dirancang berhasil mampu mendukung proses pembuatan dan penerbitan sertifikat elektronik secara online. Berdasarkan hasil pengujian sistem dengan metode blackbox juga menunjukan bahwa semua fungsionalitas dari aplikasi e-sertifikat yang dirancang dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Kebijakan bridging sistem antar BPJS Kesehatan dengan rumah sakit telah berlangsung sejak lama sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Bridging BPJS mengalami pengembangan dari waktu ke waktu, yang pada mulanya bridging versi 1 hingga versi 2 saat ini. Pada bridging versi 1 proses pertukaran data berlangsung lebih mudah karna data yang dikirimkan tidak dienkripsi terlebih dahulu. Namun dikarenakan alasan peningkatan keamanan data, maka pada bridging versi 2 setiap proses pertukaran data untuk semua service yang diminta oleh rumah sakit telah dienkripsi ke dalam bahasa mesin yang tidak mudah dibaca secara langsung. Hal ini tentunya menjadi masalah bagi rumah sakit karena harus mendekripsi data yang dikirimkan oleh bpjs kesehatan kedalam bentuk normal yang bisa dibaca seperti halnya bentuk sebelumnya. Metode penelitian deskriptif kualitatif diterapkan untuk dapat menginterpretasikan serta merinci setiap data serta tahapan yang dilakukan dalam proses ini, mulai dari data mentah yang masih terenkripsi hingga data yang sudah terdekripsi dengan baik. Dengan adanya proses dekrip maka setiap data yang dikirimkan oleh BPJS kesehatan akan sangat mudah untuk dikelola dan proses pelayanan pun berlangsung lebih optimal. BPJS Kesehatan mengenkripsi data yang dikirimkan menggunakan SHA 256. Sebaliknya, pihak rumah sakit harus dapat mendekrip respon yang diterima menggunakan SHA 256. Proses ini juga dilengkapi dengan generate signature dan timestamp yang harus selalu diperbarui setiap detiknya. Hasil dari dekripsi data yang berhasil dilakukan oleh rumah sakit akan diterima dalam bentuk JSON yang selanjutnya data tersebut dapat dengan mudah diterapkan pada sistem rumah sakit.
Sistem Informasi dan teknologi informasi merupakan salah satu kunci dalam pencapaian sasaran bisnis, terutama untuk mencapai keunggulan kompetitif dari para kompetitor, ini berlaku juga pada bisnis rumah sakit, salah satunya adalah RSI. Assyifa kota Sukabumi. Untuk memanfaatkan sistem informasi dan teknologi informasi tentunya butuh perencanaan strategis yang tepat agar dapat memanfaatkan sistem informasi secara optimal. Perencanaan strategis sistem informasi juga dapat mendukung tercapainya visi dan misi dari RSI. Assyifa kota Sukabumi. Untuk menyusun perencanaan strategis sistem informasi pada RSI. Assyifa kota Sukabumi akan menggunakan metodologi Ward dan Peppard- Cassidy. Tools yang digunakan terdiri dari PEST, SWOT, analisis Five Forces Competitive, analisis Value Chain, metode Critical Success Factors, dan McFarlan’sStrategic Grid. Adapun hasil dari perencanaan strategis sistem informasi pada RSI. Assyifa adalah berupa dokumen portofolio aplikasi SI/TI yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh RSI. Assyifa kota Sukabumi sebagai landasan untuk mengembangkan bisnisnyaSistem Informasi dan teknologi informasi merupakan salah satu kunci dalam pencapaian sasaran bisnis, terutama untuk mencapai keunggulan kompetitif dari para kompetitor, ini berlaku juga pada bisnis rumah sakit, salah satunya adalah RSI. Assyifa kota Sukabumi. Untuk memanfaatkan sistem informasi dan teknologi informasi tentunya butuh perencanaan strategis yang tepat agar dapat memanfaatkan sistem informasi secara optimal. Perencanaan strategis sistem informasi juga dapat mendukung tercapainya visi dan misi dari RSI. Assyifa kota Sukabumi. Untuk menyusun perencanaan strategis sistem informasi pada RSI. Assyifa kota Sukabumi akan menggunakan metodologi Ward dan Peppard- Cassidy. Tools yang digunakan terdiri dari PEST, SWOT, analisis Five Forces Competitive, analisis Value Chain, metode Critical Success Factors, dan McFarlan’sStrategic Grid. Adapun hasil dari perencanaan strategis sistem informasi pada RSI. Assyifa adalah berupa dokumen portofolio aplikasi SI/TI yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh RSI. Assyifa kota Sukabumi sebagai landasan untuk mengembangkan bisnisnya
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.