Bubil is one of the materials needed for porang plant propagation. Bubil is a vegetative propagation material that is found on each meeting of the stem and takes three to four months to germinate. The length of time for bubil germination is often a problem in the cultivation of porang plants. One of the efforts made to speed up germination time is to use growth regulator treatments. The purpose of this study is to determine the best duration for the soaking of shallot extract on the germination of the bubil porang plant. This study used a completely randomized design (CRD) consisting of four treatments and three replications. The treatments used were B0 = 1 hour, B1 = 2 hours, B2 = 3 hours, and B3 = 4 hours. The research data were analyzed using the Anova table, if the F count is greater than the F table of 5%, then a further test is carried out with the Tukey test at a 5% significance level. The observed variables were the time of the emergence of plumules, the height of the seedlings, the number of leaf blades, and the width of the leaf blades. The results of the analysis of the Anova table showed that the duration of soaking the onion extract on the germination of the Bubil porang plants showed significantly different results with respect to the time of the emergence of plumules and plant height, but not significantly different to the number of leaves and leaf width. Out of the four treatments used, a soaking time of 4 hours gave the best results on the time of emergence of plumules (77 days after sowing) and the height of the seedlings (23.50 cm).
Porang (Amorphophallus oncophyllus) adalah salah satu plasma nutfah umbi – umbian yang bernilai gizi tinggi asal Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi morfologi batang dan daun pada bibit porang hasil koleksi di Kebun Percobaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2021 dengan metode deskripsi dengan pengambilan sampel secara sengaja pada 15 aksesi bibit porang. Pengamatan dilakukan pada karakter kualitatif dan karakter kuantitatif pada bagian batang dan daun bibit porang. Dari hasil pengamatan morfologi batang terdapat hasil yang seragam pada pengamatan karakter tekstur tangkai, bentuk tangkai, bentuk corak pada tangkai dan arah tumbuh. Pada pengamatan morfologi daun karakter yang memiliki hasil yang sama untuk setiap aksesi bibit porang adalah karakter bentuk daun, tepi daun, pertulangan daun, tekstur permukaan daun, tipe daun, bentuk ujung dan pangkal daun, jenis helaian daun, keadaan permukaan atas dan bawah daun. Ciri pembeda yang dimiliki tangkai porang dengan tanaman Amorphophallus lainnya adalah corak pada tangkai yang terdiri dari bentuk belah ketupat dan belah ketupat dengan garis linear.
Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan konsumsi langsung dan juga sebagai campuran makanan seperti roti, bumbu dapur, bahan baku industri dan pakan ternak. Kascing mengandung unsur hara makro dan mikro yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. Unsur hara yang terkandung dalam kascing adalah nitrogen 0,63%, fosfor 0,35%, kalium 0,20%, kalsium 0,23%, magnesium 0,26%, natrium 0,07%, tembaga 17,58%, seng 0,007%, manganium 0,003%, besi 0,79%, boron 0,21%, kapasitas menyimpan air 41,23%. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh seluas 250 m2. Waktu pelaksanaan dimulai dari bulan Maret sampai bulan Juni 2022. Alat yang digunakan adalah cangkul, garu, tugal, koret, gembor, meteran, parang. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu kacang tanah Varietas Kelinci, pupuk Urea, SP-36, KCl, dan pupuk kandang. Perlakuan yang diberikan adalah pupuk kascing dengan dosis 4 ton/ha setara dengan 50 kg/250 m2.Pupuk kascing dengan dosis 4 ton/ha dapat meningkatkan produksi dan pendapatan kacang. Produksi yang didapatkan pada budidaya kacang tanah ini sebanyak 78 kg/125 m2 setara dengan 6,2 ton/ha untuk lahan teknologi dan 55 kg/125 m2 setara dengan 4,4 ton/ha untuk tanaman tanpa teknologi. Kata kunci : kacang tanah, kascing, pupuk organik
Additional feed Forage is defined as feed that contains relatively higher crude fiber or undigested material. than concentrate. To achieve high livestock productivity, additional micro elements such as minerals and vitamins are required. Urea Molasses Block (UMB) is one type of supplement feed that contains these micro elements. This service partner is the Hasta Karya Jorong Solok Dalam Farmer Group. One of the things that can be done is by managing and utilizing Gambir Leaf Waste which is the residue from the extraction of gambier sap into something useful and useful as one of the ingredients in making cow candy. The purpose of this community service activity is to increase the participation of the Polytechnic. Payakumbuh State Agriculture in applying technology in accordance with the needs and conditions of farming communities in the field and adding insight and knowledge of farmer groups in making candy cows as additional feed for ruminants.
Padi beras merah yang dibudidayakan di masyarakat Sumatera Barat saat ini merupakan padi lokal. Padi lokal memiliki keunggulan tertentu karena telah dibudidayakan secara turun-temurun sehingga telah beradaptasi dengan baik pada berbagai kondisi lahan dan iklim yang spesifik. Sebaliknya, padi lokal juga memiliki beberapa keterbatasan, antara lain berumur panjang, berpostur tinggi, tidak tahan hama dan penyakit, serta berproduksi rendah. Mutasi yaitu perubahan struktur genetik suatu makhluk hidup secara tiba- tiba dan acak yang diwariskan pada generasi berikutnya. Pemuliaan mutasi mempunyai karakter spesifik antara lain sangat efektif untuk merubah sedikit sifat dalam perbaikan varietas tanaman. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Desember 2017. Pada saat persemaian ini akan dilakukan pengamatan mutasi klorofil untuk melihat adanya indikasi keragaman genetik akibat perlakuan iradiasi sinar gamma yang dilakukan terhadap benih. Setiap benih di persemaian diamati perubahan warna daunnya dan dikelompokkan kedalam kriteria Gustafsson. frekuensi mutan tertinggi adalah mutan dengan dosis 200 Gy, sedangkan untuk frekuensi mutasi yang tertinggi adalah tanaman yang diiradiasi dengan dosis 300 Gy. Tanaman yang diiradiasi dengan dosis 200 Gy memiliki frekuensi mutasi sebesar 0,09% dan untuk dosis 300 Gy frekuensi mutan yang terjadi adalah0,02 %.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.