Penyebaran kasus covid 19 akhir-akhir ini semakin meningkat. Hal itu mengakibatkan pemerintah mengambil langkah dalam proses pendidikan dengan melaksanan proses pembelajaran secara daring. Dengan di berlakukannya sistem pembelajaran daring siswa di tuntut untuk memiliki fasilitas yang dapat menunjang kegiatan tersebut. Berdasarkan kondisi di lapangan masih banyak dari guru yag belum menguasai penggunaan teknologi, ini bias dilihat dari kondisi guru yang lahirnya sebelum tahun 1980 an. Permasalahan lain yaitu masih banyak siswa yang tidak memiliki smartphone untuk pembelajran daring dan sekolah tidak bisa menyediakan sarana tersebut untuk siswa dengan kondisi ekonomi rendah. Hal itu mengakibatkan siswa tidak bias mengikuti proses pembelajran daring. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem pembelajaran daring dari perspektif guru. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan konstruktif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil dari penelitian ini yaitu menunjukan bahwa pembelajaran daring memiliki banyak kekurangan dari pada kelebihannya dapat didlihat dari nilainya yaitu 2,99 termasuk kedalam kategori kurang baik. Penilaian menurut siswa mendapat nilai total 56,4 dengan rata-rata 3,13 termasuk kedalam kategori kurang baik. Dapat disimpulkan bahawa poses pembelajaran daring masih terdapat kesenjangan dan kekurangan dalam pelaksanaanya. Kekurangan dari pembelajaran daring lebih banyak di bandingkan kelebihannya. Perbaikan dan inovasi di perlkukan untuk meningkatkan kualitas kelayakan dari sistem pembelajaran daring.
The level of demand and use of fuel oil in Indonesia has exceeded domestic production. So that the acceleration of the choice of alternative energy adoption becomes a step and effort to overcome this problem. Efforts to develop a diversified solid fuel product program in the form of areca-based fiber briquettes are the choice. Areca nut is a natural fiber derived from Areca Catechu which has the potential to be used as a raw material for making briquettes which has only been a waste in the community. The experimental method carried out in the manufacture of briquettes is a mixture of areca fiber (particle) and tapioca adhesive in a variation ratio of areca fiber concentration of 90%, 80%, 70%, and 60%. This research resulted in the characteristics of areca fiber briquettes with a concentration variation of 80% of areca fiber and 20% tapioca adhesive which has the highest heating value of 12352.9 kJ/kg with a density of 318.71 kg/m3. Success in processing and producing briquettes in correctional facilities can reduce dependence on fuel oil. Areca fiber-based briquette development as an effort to get alternative energy that has quality products. The use of areca fiber waste as an alternative fuel substitute can be realized in the community to achieve national energy security through the process of applying technology.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.