Perempuan dalam usahanya untuk mengakhiri subordinasi akan tubuhnya dan menciptakan gerakan body positivity kemudian membentuk medianya sendiri dengan perspektif feminis seperti Jurnal Perempuan dan Magdalene. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan menjelaskan bentuk representasi perempuan cantik di media feminis Jurnal Perempuan dan Magdalene. Analisis wacana kritis Sara Mills digunakan sebagai teori penelitian dengan perspektif feminisme yang melihat teks dari sisi subjek-objek dan penulis-pembaca serta hubungannya dengan keadaan ketika teks tersebut dihasilkan. Hasil penelitian ini adalah dalam artikel Jurnal Perempuan Mieke menduduki posisi subjek karena bertindak sebagai penulis yang menjelaskan situasi atau fenomena tentang prosedur kecantikan meluruskan rambut yang menjamur di Papua. Sementara posisi objek adalah perempuan dengan rambut berbda ditempatkan sebagai objek berdasarkan deskripsi yang disampaikan oleh penulis. Perempuan rambut keriting dari Papua merupakan objek dalam penelitian ini. Posisi penulis sama dengan posisi subjek yang bertindak sebagai penutur cerita dan posisi pembaca Pada artikel ini adalah penulis berusaha untuk mengajak pembaca melihat kecantikan perempuan tidak hanya didefinisikan dari satu jenis rambut saja. Perempuan harus mencari jalan keluar untuk berhenti mempercayai mitos-mitos kecantikan yang ada. Pada artikel Magdalene posisi subjek adalah Mieke sebagai penulis dan objeknya adalah Perempuan ras Melanesian yang ditampilkan dalam judul artikel lalu penggunaan kata perempuan Melanesian yang dibagi dalam beberapa suku di Indonesia. Posisi penulis sama dengan posisi subjek dan pembaca dalam tulisan ini ditempatkan untuk merasakan apa yang dialami oleh para perempuan Melanesian dan citranya melalui media. Artikel ini berusaha untuk menampilkan poin-poin yang kurang lebih merugikan posisi perempuan Melanesian sebagai salah satu ras yang ada di Indonesia.
Business actors have their way of finding and getting new customers. They develop the right marketing strategy to get new customers because they will win the business competition with their competitors. This study uses a qualitative research method with a case study approach the data used in primary data and secondary data. The methods used in data collection are interviews, observation and document review. Sampling using purposive sampling. The data analysis methods used are data reduction, data display, and conclusions drawing/verification methods. From the research results, it can be seen that: 1) Honda Kebon Jeruk has a breakthrough, namely collaborating with E-commerce such as Tokopedia in marketing their products; 2) Direct Marketing used in Honda Kebon Jeruk includes social media marketing, direct mail, telemarketing, digital marketing, and direct marketing; and 3) The role of sales consultants is significant in the success of the marketing strategy made by Honda Kebon Jeruk using the face to face customer method.
<p><strong>Abstrak – </strong>Tulisan ini menganalisis tentang kegagalan<strong> </strong><em>Organization for Prohibited of Chemical</em><strong> </strong><em>Weapon </em>(OPCW) dalam menangani upaya perlucutan senjata kimia di Suriah. Penggunaan senjata<em> </em>kimia oleh pemerintah Suriah terhadap warga negaranya sendiri menjadi tantangan OPCW dalam menjalankan perannya untuk melarang penggunaan dan pengembangan senjata kimia di seluruh dunia. OPCW sendiri yang terbentuk pada tahun 1997 merupakan implementasi dari <em>Chemical</em> <em>Weapon Convention </em>(CWC) 1993. Permasalahan utama dari kajian ini yaitu faktor-faktor kegagalan<em> </em>OPCW dalam upaya pelarangan penggunaan dan pengembangan senjata kimia pada konflik Suriah. Hasil kajian menunjukkan upaya pelucutan senjata kimia di Suriah oleh OPCW dilakukan dengan mengirim dan menghancurkan senjata kimia milik pemerintahmengalami kegagalan. Meski OPCW telah mengklaim Suriah sudah terbebas dari senjata kimia namun ternyata masih ditemui penggunaan senjata kimia oleh kelompok terroris ISIS dan kelompok oposisi yang tidak diakui pemerintah. Kesimpulannya, peran OPCW menurut konsep perlucutan senjata dan organisasi inernasional masih belum sepenuhnya berhasil. OPCW hanya mampu mendeteksi penggunaan senjata kimia yang dilakukan oleh pemerintah Suriah. Organisasi ini tidak memiliki kewenangan dalam menangangi masalah penggunaan senjata kimia yang dilakukan oleh aktor non-state.</p><strong>Kata Kunci : </strong>senjata kimia, konflik Suriah, OPCW, pelucutan senjata
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.