Background: Breast cancer mostly affects patients older than 65 years old. Geriatric patients may have comorbidities so the selection of anaesthesia for breast cancer surgery is challenging. In the past decade, thoracic spinal anaesthesia as regional anaesthesia was feasibly performed for laparoscopic cholecystectomy and minor breast surgery. This article aims to evaluate thoracal spinal anaesthesia for Modified Radical Mastectomy (MRM) in our hospital settings. Case: Three cases of Thoracal Spinal Anaesthesia were carried out for MRM surgery after neoadjuvant chemotherapy treatment. This procedure consists of removal of breast tissue and the ipsilateral axillary contents. The comorbidities include hypertension, cardiomegaly, and mild anaemia. There was no conversion to general anaesthesia during surgery until completion. Duration for surgery less than 120 minutes. No significant hemodynamic instability and complaint were found during intra and postoperative. Conclusion: From these cases, thoracal spinal anaesthesia was acceptable as regional anaesthesia for MRM in geriatric patient.

Latar belakang: Intubasi endotrakeal merupakan tindakan pengelolaan jalan nafas yang sering dilakukan di bidang anestesiologi. Akan tetapi tindakan ini dapat menyebabkan gejolak kardiovaskuler berupa perubahan tekanan darah, laju jantung  dan disritmia. Terdapat berbagai teknik dan pengunaan obat untuk mengurangi kondisi tersebut, diantaranya memberikan lidokain intravena sebelum intubasi.Tujuan: Mengetahui perbedaan tekanan darah, laju jantung dan RPP pada pemberian lidokain intravena sebelum laringoskopi intubasi dibandingkan dengan pemasangan LMAMetode: 36 pasien ASA I-II yang menjalani operasi elektif dalam anestesi umum dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 diberi lidokain 1,5 mg/kgBB dan dilakukan laringoskopi intubasi. Kelompok 2 dilakukan pemasangan LMA. Dilakukan pencatatan tekanan darah sistolik (TDS), diastolik (TDD), tekanan arteri rerata (TAR), laju jantung (LJ) dan Rate Pressure Product (RPP) sebelum induksi anestesi, sebelum perlakuan (intubasi atau pemasangan LMA) dan setelah perlakuan pada menit ke-1, ke-2, ke-5 dan ke-10.Hasil: Tidak ada perbedaan signifikan antar kelompok meliputi usia, BMI, jenis kelamin maupun tekanan darah sebelum induksi. Peningkatan tekanan darah dan laju jantung pada kelompok 1 lebih tinggi dibandingkan kelompok 2, dengan nilai tertinggi di menit ke-1meliputi TDS (140,47±27,17), TDD (88,89 ± 16,72), TAR (108,84 ± 18,84), LJ (90,37 ± 11,96) dan RPP (12806,89 ± 3410,49). Perbedaan ini bermakna dibandingkan kelompok 1 pada menit ke-1 dan ke-2 setelah perlakuan.Simpulan: Terdapat peningkatan bermakna tekanan darah, laju jantung dan RPP pada tindakan laringoskopi intubasi yang diberi lidokain 1,5 mg/kgBB intravenadibandingkan pemasangan LMA.