Pandemi Covid-19 sekarang ini tidak hanya mengkhawatirkan di negara Indonesia tetapi seluruh dunia juga merasakannya. Banyak masyarakat yang merasa takut dan resah akan terjangkitnya virus covid-19 pada dirinya sendiri atau orang terdekatnya. Penelitian ini dilakukan untuk mencegah penularan dan mencegah terjangkitnya tubuh dari virus covid-19. Tujuan dari pengabdian ini yaitu untuk membiasakan menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas sehari-hari pada masyarakat Dukuh Ketel Desa Jetak. Penelitian ini dilakukan karena kurang sadarnya masyarakat Dukuh Ketel tentang pentingnya membiasakan menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas sehari-hari seperti 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) pada masa pandemi covid-19. Metode yang dilakukan dalam pengabdian ini berupa pemberdayaan secara langsung kepada masyarakat dan data yang diambil berupa hasil observasi dan dokumentasi, kemudian dilakukan sosisalisasi untuk memberikan himbauan kepada masyarakat agar selalu terbiasa menerap-kan protokol kesehatan dalam beraktivitas sehari-hari. Hasil yang di-tunjukkan setelah dilakukan sosialisasi yaitu masyarakat lebih patuh dan taat akan protokol kesehatan covid 19 dengan memakai masker, rajin mencuci tangan setelah beraktivitas diluar, dan saling menjaga jarak. Selalu menjaga protokol kesehatan saat masa pandemi sangatlah penting dilingkungan masyarakat karena dengan terbiasanya menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas sehari-hari dapat memperkecil kemungkinan penyebaran paparan virus covid-19 di lingkungan masyarakat Dukuh Ketel.
Rendahnya keterampilan dalam memecahkan masalah dan terbatasnya media yang guru gunakan dalam menyampaikan materi, sangat berdampak pada hasil belajar matematika. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tentang pengaruh penerapan Problem Based Learning dengan media Takalintar terhadap hasil belajar pada materi matematika. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode Nonequivalent Contro Group Design. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 kelas yaitu kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dan kelas kontrol tanpa perlakuan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III. Sampel yang digunakan pada penelitian ini siswa kelas IIIA dan IIIB berjumlah 44 siswa. Teknik pengumpulan data dengan tes, observasi dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan ialah soal tes yang berbentuk soal uraian untuk membandingkan hasil belajar. Analisis data menggunakan uji normalitas dan uji hipotesis T-test dengan bantuan SPSS 22. Hasil pengujian menunjukkan kelas eksperimen pretest dan postest memiliki nilai sig kurang dari a, (0,000 kurang dari 0,05) yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima.
ABSTRAK Latar Belakang : Resistensi Antibiotik berdampak pada tingginya angka morbiditas dan mortalitas, serta biaya terapi dan kegagalan terapi. Tingginya penggunaan antibiotik merupakan salah satu faktor terjadinya resistensi antibiotik. Pada ruang bedah penggunaan antibiotik terbilang tinggi, sehingga risiko resistensi antibiotik juga tinggi. Restriksi antibiotik merupakan strategi di dunia kesehatan untuk mengurangi kejadian resistensi antibiotik dengan cara membatasi penggunaan antibiotik, antibiotic yang dibatasi disebut juga dengan antibiotic restriksi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resistensi antibiotik di bangsal bedah dalam periode 2016-2018 di RSUD Raden Mattaher Jambi pada penyakit appendiks akut dan peritonitis. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan desain penelitian non-eksperimental. Dengan pengambilan data secara retrospektif dengan melihat data rekam medik pasien di RSUD Raden Mattaher Jambi. Hasil dan pembahasan : Hasil penelitian menunjukkan dari 28 diagnosa yang diambil dari bangsal bedah. Bakteri yang terdapat yaitu bakteri gram negatif dan bakteri gram positif, seperti Escherichia coli dan Enteroccocus faecium. Tingginya penggunaan antibiotik dengan tingkat resistensi tinggi seperti Ceftriaxone (37,2%) Cefixime (21,6%) dan yang paling sedikit adalah Metronidazole, Gentamicin, Amoxicillin, Benzylpenicillin, Eritromycin , Tertacycline, Cefadroxil, Cefotaxime, Ampicillin, Streptomycin, Clindamycin, Qunopristine dan Oxacillin 1,9%. Dan terjadinya resistensi antibiotik pada penyakit appendiks akut pada tahun 2016 - 2018 secara berturut-turut yaitu (27%), (21%) dan (25%). Pada penyakit peritonitis pada tahun 2016-2018 secara berturut-turut yaitu (25%), (21%) dan (0%). Kesimpulan : Dihasilkan kejadian resistensi antibiotik dari tahun 2016-2018 mengalami penurunan. Kata Kunci : Resistensi, Antibiotik, Appendiks akut, Peritonitis
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.