Dalem Mangkubumen awalnya adalah rumah tinggal bagi Putra Mahkota Kraton Yogyakarta calon Sultan Hamengkubuwono VII. Sejak dibangun mulai tahun 1874, Dalem Mangkubumen mengalami perubahan fungsi: awalnya sebagai rumah Pangeran beserta kerabat Kraton, sebagai kampus Universitas Gadjah Mada (1949-1982) dan kampus Universitas Widya Mataram sejak tahun 1982 hingga saat ini. Hal ini mengakibatkan bangunan di Dalem Mangkubumen mengalami perubahan baik tata ruangnya maupun penampilannya termasuk bangunan Bangsal Banjar Andhap. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi perubahan tata ruang dan penampilan bangunan Bangsal Banjar Andhap akibat perubahan fungsi yang terjadi hingga saat ini. Penelitian ini diharapkan juga dapat mengungkap bagaimana tata ruang dan penampilan bangunan sebelum mengalami perubahan sehingga dapat menjadi acuan melestarikan bangunan yang asli. Agar tujuan penelitian tersebut dapat tercapai, maka cara atau metode yang dinilai tepat digunakan adalah metode grounded yang didasarkan atas penelusuran empirik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan tata ruang dan penampilan bangunan Bangsal banjar Andhap sejak digunakan sebagai tempat pendidikan Fakultas Hukum Universitas Widya Mataram : yang semula terbuka tanpa dinding karena berfungsi untuk umum, menjadi tertutup berdinding luar dan partisi yang membatasi ruang-ruang Fakultas Hukum UWM. Penambahan material komponen bangunan bersifat semi permanen, sehingga tidak kesulitah apabila suatu saat harus dikembalikan ke bentuk aslinya.
Dalem Mangkubumen merupakan kompleks yang dibangun oleh Sultan HB VI untuk putra mahkota yang akan diangkat menjadi HB VII pada tahun (1855- 1977). Pada masanya Dalem Mangkubumen diperuntukan untuk calon raja, sehingga dari segi arsitektural hampir menyerupai keraton. Oleh karena itu pula nama lain Dalem Mangkubumen adalah Keraton Alit. Setelah HB VII bertahta, maka fungsi Dalem Mangkubumen diperuntukan untuk tempat tinggal bagi para pangeran, antara lain Pangeran Mangkubumi dan Pangeran Juminah, yang setelahnya tidak lagi ditempati hingga tahun 1942. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fungsi dan peran bangsal pringgitan pada Dalem Mangkubumen, sejak tidak digunakan lagi sebagai tempat tinggal pangeran, hingga keberadaannya sampai saat ini. Metode yang digunakan adalah kualitatif diskriptif, dengan observasi dan study literature untuk mengungkap peran bangsal pringgitan. Bangsal pringgitan sempat digunakan untuk pertemuan Presiden Soekarno, PM India Jawaharlal Nehru dan Sri Sultan HB IX, sehingga dinamakan bangsal Soekarno-Nehru. Beberapa elemen arsitektural dan struktural masih terjaga keasliannya. Perubahan hanya dilakukan pada bagian sekat dan beberapa material plafon. Dari aspek fungsinya memiliki karakteristik yang cenderung sama dari awal hingga saat ini, yaitu sebagai ruang pertemuan yang bersifat umum. Sedangkan dari aspek konstelasi susunannya secara mikro memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh pringgitan lain, seperti bentuk atap dan besaran ruang yang meskipun mengalami perubahan, namun tetap mempertahankan prinsip yang ajeg, yaitu tempat untuk pertunjukan dengan gaya arsitektur mengikuti arsitektur Keraton Yogyakarta.
Industri konstruksi memiliki dampak berbahaya terhadap lingkungan, ekonomi, dan masyarakat. Sehingga perlu diterapkan pasokan tenaga berkelanjutan dimana hal ini dapat diterapkan pada bangunan dengan konsep green building. Wujud perhatian masyarakat di Indonesia terkait green building saat ini mulai meningkat dan penerapan green building di Indonesia dirasa perlu dilaksanakan. Hal ini dapat dimulai dengan membuat peraturan yang mendorong aplikasi green building, terutama untuk perkantoran, sekolah, universitas, yang dapat dimulai dari kantor-kantor pemerintah, seperti halnya yang telah dilakukan dengan adanya peraturan tentang kendaraan listrik atau bebas emisi.
Padukuhan Jethak merupakan desa wisata yang dahulunya mempunyai potensi wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi, akan tetapi seiring berjalannya waktu pergantian penguru sehingga kurang adanya pengelolaan yang terintegrasi. Dari segi arsitektur pun pada dasarnya kurang menarik dalam segi penataan lanskap atau penataan taman dan jalan. Setelah diusulkan program yang dijalankan padukuhan Jethak II menerima usulan yang diajukan berdasarkan usulan tim dosen UWM. Harapannya adalah pemanfaatan salah satu bidang ilmu arsitektur yaitu lanskap dapat diwujudkan secara nyata kepada masyarakat Jethak II dengan adanya program tersebut. Beberapa hal yang menjadi objek utama adalah penataan area terbuka dan pengembangan tanaman hijau di area terbuka di Jethak II. Adapun prosesnya dengan memberdayakan masyarakat, mengikut sertakan masyarakat secara langsung dalam program tersebut
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.