This study investigates the relationship between leverages, earning per share (EPS) and earning management. Using discretionary accrual as a proxy for earning management. For measuring Accrual Earning Management (AEM), revenue discretionary model and revenue model (model stubben) are used in the study. The sampling technique used purposive sampling and a regression method for panel data, namely fixed effect based on the Hausman test result. Panel data regression models are applied for the period from 2016-2018 on a sample size of 31 companies listed on Indonesia stock exchange, taking LQ 45 index as a benchmark. The data analysis testing employed Eviews (Econometric View). The result showed leverage affect on the earning management negatively and earning per share (EPS) affect on the earning management positively.

Kinerja merupakan cara kerja seseorang yang dapat dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh kualitas kerja dan disiplin pegawai terhadap kualitas pelayanan publik di Kelurahan Tanjung Buntung. Sampel penelitian ini adalah 30 orang masyarakat dan 30 orang pegawai kelurahan data yang diambil dari data tahun 2018. Analisis data menggunakan uji Regresi Linier Berganda, pengujian hipotesis menggunakan uji koefisien determinasi (R2), Uji parsial (uji t), dan uji serempak (uji F), sedangkan pengolahan data menggunakan perangkat lunak pengolahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin kerja sangat berpengaruh terhadap kualitas pelayanan publik, sedangkan variabel kualitas kerja berpengaruh negatif terhadap kualitas pelayanan publik.

Socialization activity was need to do by student at Desa Lawe Sagu Baru Aceh tenggara. Purpose of this activity to increase bonding and solidarity between student university and community. Beside that this activity was doing to increase awareness of student about hero service in wartime. Some activity was doing like painting wall, cutting grass, cleaning rubbish like plastic, bottle, can and fall leaves. With this social activity, student invite community to directly involve to maintain cleanliness dan take care Makan pahlawan which in Desa Lawe Sagu Baru Aceh Tenggara.

Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sektor pengolahan dan pemasaran hasil perikanan di Aceh Besar memiliki peranan strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Namun selama 10 tahun terakhir keberadaan UMKM tersebut termarginalkan oleh kebijakan perbankan dalam membuka akses permodalan usaha melalui Kredit Usaha Rakyat. Data Bank Indonesia menunjukkan tingkat Non Performing Loan (NPL) pada usaha sub sektor kelautan dan perikanan mencapai 20 persen.Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini penting dilakukan dalam rangka memberikan pendampingan dan advokasi kepada kelompok UMKM untuk menjembatani kesenjangan dengan perbankan. Metode PkM yang dilakukan adalah pendampingan UMKM terintegrasi dan advokasi. Hasil yang dicapai dari kegiatan PkM ini yaitu peningkatan kapasitas pelaku usaha dalam mengelola usaha, kemampuan membuat proposal kredit, memahami prosedur kredit dan usaha menjadi bankable.

Melanjutkan pendidikan merupakan salah satu jalan dalam meningkatkan kualitas SDM, didalam pendidikan SDM akan di bentuk secara hard skill dan soft skill. Pendidikan tinggi baik Universitas, Sekolah tinggi maupun Politeknik menawarkan peningkatan terhadap skill. Melihat perlunya peningkatan pendidikan kearah pendidikan tinggi, Politeknik Kutaraja kemudian menjalan pengabdian kepada masyarakat dengan inti program ialah menstimulus siswa untuk tertarik melanjutkan pendidikan, adapun pemilihan program ini dijalankan di sekolah menengah di Kabupaten Bener Meriah dengan kegiatan dijalankan selama tiga hari. Pemilihan kabupaten Bener Meriah sebagai tempat program pengabdian masyarakat didasari akan potensi daerah yang memiliki indek pembangunan manusia yang baik sebesar 9,79 , angka pengangguran yang rendah pada tingkat pendidikan diploma I,II, III sebesar 4% kemudian pada tingkat Diploma IV dan Sarjana sebesar 3%. Untuk angkatan kerja yang terisikan oleh pendidikan tinggi tingkat diploma I,II, III sebesar 1,8% dan pada tingkat Diploma IV dan Sarjana sebesar 7,6%. Dengan melihat masih adanya peluang pendidikan tinggi dalam memenuhi angkatan kerja maka SDM yang tersedia dan berkualitas perlu di ciptakan dengan cara memotivasi siswa sekolah tinggi untuk melanjutkan pendidikannya ke pendidikan tinggi. Kegiatan dilaksankaan di enam sekolah menengah, adapun metode pengambdian yang dijalankan ialah dilaksanakannya pelatihan serta tes minat dan bakas siswa sebagai gambaran terhadap keinginan dan kemampuan siswa dalam melanjutkan pendidikan dari hasil di dapatkan sebanyak 75% siswa berkeinginan melanjutkan pendidikan ke pendidikan tinggi dan 25% memilih untuk bergabung ke Polri atau TNI.