Pemahaman microsoft office sangat penting untuk dipelajari dan diimplementasikan, namun ironisnya masih banyak yang belum memahami bagaimana cara menggunakannya terutama dalam memasukkan data administrasi. Metode yang digunakan pada pengabdian kepada masyarakat ini dengan mengadakan pelatihan yang meliputi teori dan praktik yang berkaitan dengan penggunaan fitur-fitur pada microsoft word dan microsoft excel. Untuk dapat melaksanakan kegiatan pelatihan pemanfaatan microsoft office kepada kepala lingkungan di Kelurahan Abianbase dengan baik dan terstruktur maka pelaksanaan kegiatan dirancang dalam beberapa tahapan seperti tahap persiapan, tahap implementasi, tahap monitoring, dan tahap evaluasi. Materi yang disampaikan ada 2, yakni mengenai microsoft word sebagai alat pembuatan surat-menyurat, dan microsoft excel sebagai alat penginputan data warga. Para peserta mengikuti kegiatan dengan sangat antusias. Setelah diadakannya pelatihan mengenai microsoft office, pemahaman kepala lingkungan terhadap materi tersebut semakin meningkat serta peserta lebih bisa menggunakan microsoft office lebih optimal dalam menginput data administratif.

ABSTRAKPenelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan (1) mendeskripsikan dan mengidentifikasi proses rancang bangun dan kelayakan bahan ajar bahasa Indonesia berbasis budaya Bali,(2) untuk mendeskripsikan dan menganalisis respon siswa kelas VII SMP PGRI 3 Denpasar terhadap pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia berbasis budaya lokal Bali. Data dalam penelitian pengembangan ini diperoleh melalui metode observasi, wawancara, dan angket. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia berbasis budaya lokal Bali termasuk ke dalam kategori sangat baik. Hal itu bertolak dari hasil validasi oleh ahli isi mata pelajaran yang memberikan penilaian dengan skor rata-rata 88,42. Hasil pelaksanaan uji coba, baik uji coba lapangan awal dan uji coba lapangan utama juga menunjukkan skor rata-rata 90,28 dan 92,50 termasuk dalam kategori sangat baik. Tidak hanya itu, respon yang baik juga diperoleh dalam penelitian ini, secara keseluruhan skor rata-rata yang diberikan oleh siswa sebagai pengguna bahan ajar adalah 4,45 termasuk dalam kategori sangat positif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan sudah layak digunakan dalam proses pembelajaran. Kata Kunci : bahan ajar, budaya lokal ABSTRACTThis research categorized as Research and Devenlopment (R&D) that aims to (1) describe and identify the design process and the feasibility of learning materials of Bali based on Balinese culture, (2) to describe and analyze the responses of VII grade students of SMP PGRI 3 Denpasar towards the development of Indonesian language based materials of local culture Bali. The data obtained through observation, interview, and questionnaire methods. Furthermore, the collected then analyzed by qualitative descriptive analysis and quantitative descriptive analysis. The results showed that the development of Indonesian language learning materials based on local Balinese culture included into very well category. It was based on the validation results by the subject matter expert who gave an assessment with an average score of 88.42. The results of the pilot test, both initial field trials and major field trials also showed an average score of 90.28 and 92.50 included in the excellent category. Moreover, a good response is also obtained in this study, the overall average score given by students as users of teaching materials is 4.45 included very positive category. Thus, it can be concluded that the developed teaching materials are feasible to be used in the learning process. PENDAHULUANKeberhasilan sebuah proses belajarmengajar tidaklah semata-mata ditentukan oleh pengajar yang handal, input yang baik, dan fasilitas pengajaran seperti gedung sekolah, alat-alat pengajaran, perpustakaan, dan sebagainya yang memadai, tetapi pemilihan bahan ajar yang tepat dan berkualitas juga memegang peranan yang cukup dominan (Wijaya dan Rohmadi, 2009:239). Penyunan bahan ajar y...

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implikatur percakapan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Program Studi Akuntansi Semester I FEB Unmas Denpasar, dan faktor - faktor yang menyebabkan munculya implikatur percakapan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada Program Studi Akuntansi Semester I FEB Unmas Denpasar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa dan dosen dalam mata kuliah bahasa Indonesia pada Program Studi Akuntansi Semester I FEB Unmas Denpasar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wujud implikatur percakapan yang ada dalam proses pembelajaran meliputi, implikatur konvensional, implikatur khusus, implikatur umum, dan implikatur berskala. Faktor yang menyebabkan munculnya implikatur percakapan dalam pembelajaran meliputi: bahasa, keakraban, kepekaan, budaya, kepedulian dan kasih sayang.

ABSTRAKPenelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk (1) mengetahui pendeskripsian perempuan Bali dalam cerpen Selir Sulandri karya I Made Iwan Darmawan yang dikaji berdasarkan studi etnografi komunikasi dan (2) mengetahui pendeskripsian perempuan Bali dalam cerpen Kaung Bedolot karya Gede Aries Pidrawan yang dikaji berdasarkan studi etnografi komunikasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah dua cerpen yakni Selir Sulandri karya I Made Iwan Darmawan dan Kaung Bedolot karya Gede Aries Pidrawan yang mengandung pendeskripsian sosok perempuan Bali. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi dokumentasi. Pengolahan atau analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, penarikan simpulan, serta verifikasi data penelitian.Penelitian ini akan memberikan luaran yakni deskripsi tentang perempuan Bali dalam dua cerita pendek dan memiliki manfaat sebagai media pembelajaran dalam perkuliahan, memperkaya bahan analisis sastra, dan memperkaya khasanah analisis wacana kritis, seni, dan budaya Indonesia khususnya Bali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam karya cerita pendek (cerpen) Selir Sulandri karya I Made Iwan Darmawan yang dikaji berdasarkan studi etnografi komunikasi, perempuan Bali dideskripsikan sebagai perempuan yang mengikuti garis keturunan patrilineal, berkedudukan sosial tinggi, terpaksa menikah dini demi status sosial dan politik keluarga, mengalami poligami, menjadi pelampiasan hasrat seksual laki-laki (raja/sang suami), iri, dengki, gemar menggosip, dan memiliki rasa cemburu (posesif), takluk pada kuasa laki-laki, mengalami diskriminasi, bersikap berani di tengah-tengah situasi genting, serta harus ikhlas melaksanakan ritual mesatia. Dalam cerpen Kaung Bedolot karya Gede Aries Pidrawan sosok perempuan Bali digambarkan tak jauh berbeda yakni menginginkan pernikahan yang diidamkan, mengalami poligami, mengikuti garis keturunan patrilineal, terpaksa menikah dini demi status sosial dan politik keluarga, melaksanakan pekerjaan rumah tangga, pasrah dan ikhlas menerima nasib, menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, bersikap berani di tengah situasi yang memojokkan, serta berakhir dengan kematian akibat kekerasan dalam rumah tangga. Hasil penelitian ini bermanfaat baik secara teoretis maupun praktis bagi mahasiswa, dosen, penikmat sastra, dan dunia pendidikan. Peneliti lain diharapkan melakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam. Kata kunci:perempuan, cerita pendek, etnografi komunikasi