Pembelajaran daring yang dilakukan pada saat pandemi mengharuskan guru untuk menggunakan media pembelajaran agar dapat menunjang pembelajaran di sekolah maupun di kelas. Berdasarkan observasi yang dilakukan dalam pembelajaran yang dilakukan berbantuan Google meet  di SMA Negeri 1 Kabila memiliki kendala kurangnya penggunaan media pembelajaran yang digunakan dalam menunjang materi yang diajarkan khusunya dalam materi fisika yang semestinya menggunakan laboratorium untuk siswa bisa memahami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh integrasi virtual laboratorium fisika berbasis simulasi PhET dengan model discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada ranah kognitif C3 dan C5. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan populasi seluruh kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Kabila berjumlah 6 kelas. Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan non-probability sampling  yaitu tidak  menggunakan keseluruhan populasi untuk menjadi sampel, jadi sampel pada penelitian ini sebanyak 23 orang siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrument tes dalam bentuk soal uraian atau essay. Soal essay yang diberikan melalui pretest dan posttest yang berjumlah 10 nomor yang telah dinyatakan valid oleh validator. Setelah data penelitian diperoleh menggunakan data pretest dan posttest, uji t-test, n-gain normalisasi membuktikan bahwa kemampuan peserta didik mampu menerapkan simulasi PhET dalam pembelajaran fisika serta mampu memanfaatkan simulasi PhET dengan model discovery learning ini sebagai pengetahuan baru dalam pembelajaran fisika.

This study aims to determine the effect of crossword puzzle learning media with discovery learning models on student learning outcomes on the concept of sound waves. This research is a quasi-experimental type of research using one class (one samples) only the experimental class using the One Group pretest posttest design. In this study, learning was conducted three times online with the discovery learning model. The instrument used in data collection is an essay test of learning outcomes. The method used to analyze the data is descriptive analysis technique, namely normality test, hypothesis testing with a significance level of 5%. Based on hypothesis testing using parametric statistics t test obtained tCalculate (5.789 > ttabel (2.024) with a significant level = 0.05. where hypothesis one (H_1) is accepted. This shows that there are differences in student learning outcomes before and after learning using learning media crossword puzzle with the discovery learning model. This result is also shown from the increase in student learning outcomes on the posttest test which is higher than in the pretest test with an average value of 76.03% and 65.71%. Thus the use of crossword puzzle media with the discovery learning model affects the results student learning

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai apakah terdapat pengaruh penerapan e-learning berbantuan media pembelajaran edmodo terhadap hasil belajar siswa pada materi gejala pemanasan global, yang dilakukan di MAN 1 Kota Gorontalo pada tahun ajaran 2019/2020 dengan menggunakan kelas XI IPA 4 sebagai sampel penelitian. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksprimen dengan desain One Group Pretest-Posttest Design. Teknik pengumpulan data menggunakan tes tertulis berupa pretest dan posttest, data yang terkumpul dilakukan uji n-gain dengan nilai rata-rata hasil belajar pada posttest adalah 64 sedangkan pada pretest adalah 17 artinya nilai posttest lebih tinggi dibandingkan nilai pretest sehingga terjadi peningkatan hasil belajar. Sedangkan nilai n-gain yang ternormalisasi adalah 0.637 dan termasuk dalam kategori sedang. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis menggunakan uji “t” berpasangan diperoleh thitung sebesar 31.22 sedangkan nilai diperoleh sebesar 2.03951. Dengan demikian thitung > ttabel sehingga Ho : ditolak dan Hi : diterima. Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa sebelum dan setelah menerapkan e-learning dalam pembelajaran fisika berbasis al-quran pada konsep gejala pemanasan global

The purpose of this research is to produce science learning tools using the Discovery Learning model on vibration and wave material to improve student learning outcomes in junior high schools that are valid and suitable for theoretical use. The research method used is the development of a 4D model design which goes through 4 stages including the definition stage, the design stage, the development stage, and the dissemination stage. However, this research is only limited to the development stage. Data collection techniques are through expert validation sheets, practitioner validation sheets, and final semester students. According to the results of this research, it was obtained that implementation of learning by plan and teaching materials had a validity value of 0.85, while for student worksheets 0.87 and learning outcomes tests had a validity level of 0.84 with the criteria based on Aiken (V > 0.80). So that it can be concluded that theoretically it belongs to the very valid criteria and deserves to be tested by other researchers.

The ability of teachers to choose learning strategies is an essential and significant concern. In this case, the use of technology in learning. However, not many teachers still use the old strategy, so it is necessary to test with the application of new strategies in the learning process. The intended application of the new strategy is the application of the flipped classroom learning model. The purpose of this study was to determine the differences in student learning outcomes between classes using the flipped classroom learning model and classes using conventional learning models at SMP N 2 Bolangitang Timur. This study used an experimental method with a pretest-posttest control group design. Samples or subjects were taken using the quota sampling technique, namely class VII A and VII B. The data analysis technique consisted of a normality test, homogeneity test, t-test and n-gain test. The results showed that both data were normally distributed and had a homogeneous variance. The t-test analysis at the significant level (α = 0.05) got the results where t0 = 2.24 ta = 2.02 so that H0 was rejected and H1 was accepted. So it can be concluded that there are differences in student learning outcomes between classes that use the flipped classroom learning model and classes that use conventional learning models at SMP N 2 Bolangitang Timur.