Keberhasilan tindakan dan peningkatan outcome pada stroke sangat bergantung pada kecepatan pasien dibawa ke instalasi gawat darurat namun sebagian besar pasien stroke iskemik akut datang terlambat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan tentang faktor risiko dan peringatan gejala stroke terhadap keterlambatan kedatangan pasien post serangan stroke iskemik akut di instalasi gawat darurat di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner pada anggota keluarga pasien stroke iskemik akut yang dipilih secara consecutive sejumlah 58 orang dengan pertimbangan mengetahui dan terlibat langsung membawa pasien ke instalasi gawat darurat. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat dan regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap keterlambatan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor pengetahuan responden adalah 8,55±SD 4,551 dan koefisien korelasi-0,303 (p=0,041). Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang faktor risiko dan peringatan gejala stroke menurunkan keterlambatan kedatangan pasien post serangan stroke iskemik akut.
Background: The knowledge about stroke risks and early symptoms is pivotal to minimize the arrival delay in the hospital and maximize the effective treatments. Objective: Investigating the factors affecting the knowledge about stroke risks and early symptoms in emergency department (ED). Methods: The study employed cross sectional design by means of prospective approach. Samples were taken by consecutive sampling technique recruiting in total of 58 respondents. The respondents were the family or relatives of acute ischemic stroke patients who happened to know and directly involved in taking the patients to the ED. Data analyzed by utilizing univariate analysis, independent ttest, and one-way ANOVA to determine the differences in the knowledge of every respondent based on several characteristics. Multivariate analysis was used to investigate the factors affecting the knowledge about stroke risks and early symptoms. Results: The average age of the 58 respondents was 34-57 years old. 46.5% of whom were graduating from primary school; 51.7% have never been equipped with the necessary information about stroke; 55.2% are female; and 50% of whom were unemployed. There were differences in the knowledge about stroke risks based on the prior information about stroke and education background. As for stroke early symptoms, there were differences towards occupations, prior information about stroke, and education background. The most affecting factor towards the knowledge of stroke risks is education background (p=0.000); while the knowledge about stroke early symptoms was mostly affected by prior information about stroke (p=0.012) and education background (p=0.000). Discussions : Most respondents were less equipped with the necessary knowledge about stroke risks and symptoms. The respondents' knowledge about stroke risks and early symptoms was considered less, while education background was the affecting factor towards the knowledge about stroke risks and symptoms.
Anak-anak merupakan usia yang rentan mengalami kecelakaan atau cedera karena keingintahuan tentang hal disekitarnya, terutama anak usia pra sekolah. Kecelakaan tersebut bisa dicegah, jika di sekolah atau dipenitipan anak hal ini bisa di cegah oleh guru atau pengasuh anak, jika di rumah bisa dicegah oleh orang tua. Pencegahan dan pertolongan pertama pada kecelakaan sangat penting dilakukan di sekolah dan di penitipan anak untuk menciptakan lingkungan yang aman untuk anak-anak. Pada program ini dilakukan program safe community pada sekolah bertujuan untuk mengetahui praktik pencegahan dan P3K,serta melatih guru dalam P3K. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu diskusi kelompok terfokus, penyuluhan dan pelatihan P3K. Hasil yang didapatkan yaitu para guru telah melakukan praktik pencegahan dan terdapat peningkatan pengetahuan penanganan kegawatdaruratan di lingkungan sekolahnya. Adanya program ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kepercayaan diri mereka serta memotivasi mereka untuk terus belajar tentang P3K dan menyamakan persepsi dengan orang tua siswa tentang pertolongan pertama pada kecelakaan di sekolah. kata kunci : Pertolongan pertama pada kegawatdaruratan, guru TK, pencegahan kecelakaan, sekolah
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan oleh tim dosen program studi manajemen S1 Universitas Pamulang (UNPAM) tahun 2020 merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang menitikberatkan pada Pelatihan dan Pengembangan dari kain perca untuk ibu-ibu dan guru-guru TK RA AL – Qur’aniyah. Kegiatan ini diawali dengan pemaparan bagaimana cara memanfaatkan kain perca atau daur ulang sehingga mempunyai nilai guna dan bisa menjadi pendapatan jika dijual oleh ibu-ibu kemudian dilanjutkan dengan praktek cara membuat bros cantik dari kain perca. Diperoleh hasil 95% ibu-ibu dan guru-guru yang hadir semua bisa membuat dan mengkreasikan bros dari kain perca. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat dijadikan solusi dalam masalah keuangan karena produk yang dihasilkan dari kain perca tersebut memiliki nilai guna dan nilai jual.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.