Hylocareus costarisensis more commonly known as red dragon fruit are beneficial as antioxidant and a source of natural pigments and potentially as antimicrobial. Journal of Food Research points out that the content of Phenol in the peel of red dragon fruit is greater than the the red dragon fruit itself. Phenol contained in the dragon fruit peel can be useful as antimicrobial because it can lower the surface tension of the microbial. This study therefore aims to figure out whether there is an effect the phenol of Red Dragon Fruit Peel (Hylocareus Costarisensis) extract on the ability to block the growth of microbial patogent such as E.coli, Staphylococcus aureus, and Candida albicans and to figure out the compounds found in in the dragon fruit peel . This research employs statistical analysis experiment design by using One Way ANOVA test. The concentration of Red Dragon Fruit Peel extract used was 0,4 gr, 0,8 gr, 1,4 gr, 1,8 gr, 2,0 gr and positive control concentration thinning microbial 1,8 x 10 3 Cell/ml. These studies demonstrated that the antimicrobial compounds in extract of Red Dragon Fruit Peel is Acetic Acid, Formic Acid and Phenol. This research also indicates that the bigger dose of Red Dragon Fruit Peel, the greater power ability to block the growth. The ability to block the growth of microbial is statistically significant (p< 0,05) after giving of Red Dragon Fruit Peel extract.
Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) plants are wild plants that have many benefits. This study aimed to determine organoleptic quality by the panelists' acceptance of the aroma, color, viscosity, and taste of syrup and to find the characteristics of microbiological quality. This research uses UV Vis spectrophotometer and total plate count method. Organoleptic test results of Rhodomyrtus tomentosa syrup ranged from likes to very liked by panelists. The results of analysis of vitamin C syrup content of 0.05% and sugar content of 17.90%. Total acid of syrup is 0,26%, and acidity value is 5,2. No pathogenic bacteria E. coli, Staphylococcus aureus, and Salmonella were found. The total plate number was found as much as 2.5 x 10 2 colonies/ml. There were fungi as much as 1.0 x 10 2 colonies/ml. The analysis resulted that syrup still fulfilled the quality standard of microbiological set by the Indonesian National Standard. The results of this study indicate that syrup is safe to drink.
Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) memiliki kandungan antrakuinon yang terbukti mempunyai efek farmakologik sebagai lisosim terhadap sel bakteri Mengkudu (Morinda citrifolia Linn) merupakan salah satu tanaman obat yang banyak digunakan masyarakat sebagai obat tradisional. Mengkudu diketahui memiliki zat aktif yang terkandung didalamnya seperti flavonoid, tannin, filantin, sebagai antioksidan dan antibakteri. Staphylococcus aureus merupakan gram positif dan sebagai bakteri penyebab diare, bakteri ini bisa berada pada saluran cerna. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui konsentrasi efektif ekstrak mengkudu (Morinda citrifolia Linn) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Manfaat penelitian ini untuk untuk mengetahui efektifitas ekstrak buah mengkudu terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan metode difusi cakram Kirby-Bauer untuk mengetahui diameter zona hambat dan zona bunuh bakteri Staphylococcus aureus, konsentrasi ekstrak mengkudu yang digunakan 25 mg, 50 mg, 75mg, 100 mg, dan ciprofloxacin sebagai control positif sedangkan aquadest sebagai kontrol negatif. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa konsentrasi 75 mg – 100 mg mampu membunuh bakteri Staphylococcus aureus dengan zona bunuh yang terbentuk >20 mm. Hasil penelitian, semakin tinggi konsentrasi ekstrak, semakin besar pula diameter daya hambat dan daya bunuh yang terbentuk. Ekstrak buah mengkudu mampu membunuh pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan daya bunuh lebih besar dari antibiotik kontrol posistif dan efektif digunakan sebagai obat antibakteri yang tidak resisten.
Telah dilakukan penelitian untuk menentukan kualitas air injeksi yang diambil dari Outlet FWKO, Outlet Wash tank, Inlet Nutshell, dan Outlet Pompa di SP VI Talang Jimar PT. Pertamina Asset 2 Field Prabumulih. Pada proses air injeksi masalah yang sering terjadi adalah mengenai korosi dan scale selain itu bakteri yang bertumbuh pesat yang mengakibatkan kerusakan-kerusakan yang merugikan bagi jalannya produksi migas. Air yang diinjeksi juga belum benar-benar baik dan jernih untuk digunakan kembali sehingga perlu dilakukan analisa untuk mengetahui kualitas air injeksi sehingga proses air injeksi tidak mengalami permasalahan yang baru pada peralatan-peralatan yang akan digunakan. Penentuan kualitas air injeksi ini didasarkan pada parameter H2S, bakteri, dan scale index. Untuk pelaksanaannya analisa yang dilakukan diantaranya analisa kandungan CO3, CO2, Ca2+, Mg2+, Cl¯, HCO3¯, SO4 2- , Fe, Specific gravity (SG), pH, H2S, dan SRB (Sulfate Reducing Bacteri). Berdasarkan hasil analisa dan standar baku air injeksi dengan parameter H2S, bakteri, dan scale index pada Outlet FWKO, Outlet Wash tank, Inlet Nusthell, dan Outlet Pompa dapat diketahui air injeksi layak untuk di injeksikan pada sumur-sumur dan memenuhi standar baku mutu.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.