Problematika pendidikan kerap kita temui di lingkungan sekolah. Di sekolah dasar khususnya di kelas rendah terdapat problematika yang sangat penting untuk diselesaikan. Problematika tersebut adalah mengenai kesulitan belajar membaca menulis permulaan. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini mengambil permasalahan mengenai problematika peserta didik pada kesulitan membaca menulis permulaan (MMP) di sekolah dasar kelas rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan problematika kesulitan belajar peserta didik dalam membaca menulis permulaan (MMP) dengan menggunakan berbagai metode membaca menulis permulaan. Secara lebih khusus tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan problematika kesulitan belajar peserta didik pada kemampuan membaca menulis permulaan (MMP) di sekolah dasar dan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan peserta didik sulit membaca dan menulis permulaan. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode penelitian studi kasus terhadap peserta didik kelas rendah di SDN Toblong 02 Desa Neglasari Kec. Majalaya Kab. Bandung tahun ajaran 2022-2023. Berdasarkan identifikasi masalah, masalah umum yang muncul dan perlu ditindaklanjuti adalah dengan mengimplementasikan metode pembelajaran membaca menulis permulaan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca menulis permulaan di sekolah dasar. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa faktor yang menjadi penyebab kesulitan membaca menulis permulaan yang tejadi di SDN Toblong 02 yaitu disebabkan oleh faktor intelektual, faktor lingkungan, dan faktor motivasi serta minat peserta didik.
Mengingat betapa pentingnya kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah, maka penelitian akan memaparkan tentang kompetensi kepala sekolah yang harus dimiliki dan dikuasai dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Pendekatan studi kepustakaan digunakan pada penelitian ini. Dalam studi kepustakaan ini dilakukan dengan teknik analisis data secara kualitatif deskriptif dari beberapa sumber yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Salah satu usaha yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yaitu dengan kepemimpinan kepala sekolah yang memiliki kompetensi sebagai pimpinan. Kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi, dan kompetensi sosial. Kompetensi ini memainkan peran kunci dalam mempengaruhi keberhasilan kerja, terutama dalam pekerjaan-pekerjaan yang menuntut sungguh-sungguh inisiatif dan inovasi. Dengan memiliki kompetensi tersebut, kepala sekolah dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan. Karena dengan hal tersebut, lingkungan sekolah yang positif akan terbentuk, dan menciptakan iklim kerja yang lebih baik. Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang dibutuhkan oleh masyarakat pada masa sekarang ini.
The purpose of this study is to explain the use of pantun in textbooks in elementary schools, especially the description of the use of types of rhymes, errors in the number of syllables, distribution of pantun types based on age/user, distribution of pantun types based on content, distribution of thematic pantun, pantun distribution based on integrativeness, distribution pantun based on cross-curriculum integration. This research is classified as Critical Discourse Analysis which is part of qualitative research so it uses actual, objective, and systematic explanations. The research was conducted by analyzing and interpreting the pantun contained in the text of elementary school textbooks, both those used by teachers and books used by students. Critical discourse analysis is seen from the perspective of the author. This research provides a more concrete picture of the involvement of textbooks in the preservation of pantun as an Indonesian cultural heritage. In this study, positive results were shown, the existence of pantun in textbooks had created expressive spaces for students. AbstrakTujuan penelitian ini untuk menjelaskan penggunaan pantun dalam buku pelajaran di sekolah dasar khususnya uraian penggunaan jenis rima, penggunaan jumlah suku kata, pembagian jenis pantun berdasarkan usia/pengguna, pembagian jenis pantun berdasarkan isi, pembagian pantun tematik, pembagian pantun berdasarkan keterpaduan, pembagian pantun berdasarkan integrasi lintas kurikulum. Penelitian ini tergolong dalam penelitian Analisis Wacana Kritis yang merupakan bagian dari penelitian kualitatif sehingga menggunakan penjelasan yang aktual, objektif, dan sistematis. Penelitian dilakukan dengan menganalisis dan menginterpretasikan pantun yang terdapat dalam teks buku pelajaran sekolah dasar, baik yang digunakan oleh guru maupun buku yang digunakan oleh siswa. Analisis wacana kritis dilihat dari sudut pandang pengarang. Penelitian ini memberikan gambaran yang lebih konkret tentang keterlibatan buku ajar dalam pelestarian pantun sebagai warisan budaya Indonesia. Dalam penelitian ini ditunjukkan hasil yang positif, keberadaan pantun dalam buku pelajaran telah menciptakan ruang ekspresif bagi siswa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.