No abstract

Apa yang melatarbelakangi penulisan buku ini ada beberapa hal diantaranya mengenai kurangnya perhatian atasan terhadap pemberian bonus PT. XY. Penulis juga menemukan fakta di lapangan bahwa karyawan bekerja melebihi batas jam kerja. Selain itu masih rendahnya tingkat kedisiplinan pegawai dalam mentaati peraturan yang berlaku dan masih rendahnya kesadaran perlunya absensi karyawan PT. XY. Melalui latar belakang inilah penulis mencoba membahas secara rinci aspek pengelolaan sumberdaya manusia pada PT. XY.

This study aims to analyze the Middle Income Trap (MIT) in Indonesia under President JokoWidodo (2014JokoWidodo ( -2020. GNI per capita is the main indicator used in determining whether a country is included in the MIT category or not. Factors suspected of influencing GNI per capita are Domestic Direct Investment, Foreign Direct Investment, Exports, Imports and the Infrastructure Budget. Data is sourced from the World Bank, BPS and other media. The year 2020 is the minimum time to establish as a Middle Income Country. The results of the study show that Indonesia has entered the MIT trap starting in 2020. From the results of the partial test and the simultaneous test, it can be concluded that Domestic Direct Investment, Foreign Direct Investment, Exports, Imports and the Infrastructure Budget have no significant effect on GNI per capita. The challenge faced by Indonesia in order not to be trapped in MIT is that Indonesia must increase its economic growth >6% per year. In order to get out of the MIT trap, it is necessary to map out investment priorities in order to optimize added value and at the same time absorb labor. The impression is liberating on investors, as a result investors prefer to service sectors that are capital intensive, not labor intensive.

Tantangan Pandemi Covid 19 terhadap stabilitas ekonomi harus dihadapi. Tidak dapat dipungkiri bahwa perekonomian menjadi lesu karena pandemi, namun kegiatan ekonomi harus terus berlangsung. Untuk memulai usaha pada masa pandemi, hal yang harus diperhatikan adalah perencanaan yang matang. Tantangan yang semakin berat membuat inisiasi usaha tidak mudah, sehingga setiap labgkah arus diperhitungkan dengan matang. Berikut ini akan kita bahas bagaimana manajemen dalam memulai usaha sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa ditanggulangi sejak dini.

The world economy is slowly starting to move to catch up, which was paralyzed by Covid, and Indonesia is no exception. Investors tend to choose to wait and see, meaning they hold their investments and wait for the right moment to make transactions, this is because Covid 19 has caused a decline in the JCI at 6300 has fallen drastically to 3900. So this also causes a decrease in activity transactions in the Indonesian capital market. The research was carried out to analyze the impact of the Covid-19 Pandemic on the Indonesian Capital Market. The research uses descriptive and verification methods with the sample in this study, namely the Covid-19 Pandemic data as a dummy variable for Capital Market using data from the Jakarta Composite Index (IHSG). Based on the results of the linear regression statistical test, the following results were obtained: significant and negative to the Indonesian Capital Market. The results of this study are proposed to be able to contribute to society, which holds Capital Market policies and supervisory institutions regarding the importance of capital market inclusiveness in Indonesia.Ekonomi dunia perlahan-lahan mulai bergerak untuk mengejar ketertinggalan yang sempat lumpuh karena Covid, tidak terkecuali di Indonesia. Pelaku investor cenderung memilih wait and see, artinya mereka menahan investasi mereka dan menunggu saat yang tepat dalam melakukan transaksi. Hal ini disebabkan Covid 19 telah  menyebabkan penurunan IHSG di angka 6300 jatuh drastis ke titik 3900.  Sehingga hal ini berakibat kepada penurunan aktivitas transaksi di pasar modal Indonesia. Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis dampak Pandemi Covid-19 terhadap  perkembangan pasar modal Indonesia. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dan verifikatif dengan sampel dalam penelitian ini yaitu data selama pandemi Covid-19 sebagai variabel dummy terhadap perkembangan pasar modal yang diproyeksikan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Berdasarkan hasil uji statistik regresi linier diperoleh hasil bahwa pandemi Covid-19 mempengaruhi dengan signifikan dan negatif terhadap perkembangan pasar modal Indonesia. Hasil dari penelitian ini diusulkan dapat memberikan sumbangsih terhadap masyarakat, terutama pemegang kebijakan dan lembaga pengawas pasar modal mengenai pentingnya inklusivitas pasar modal di Indonesia.