Peningkatan jumlah penduduk berdampak pada alih fungsi lahan yang bermuara pada mencuatnya berbagai isu lingkungan, termasuk isu ketersediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) merupakan salah satu program pemerintah yang diupayakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan sanitasi masyarakat. Meskipun masih ada kendala dalam pelaksanaannya, program ini telah menunjukkan manfaat dan dampak positif di berbagai daerah. Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan capaian program PAMSIMAS yang ada di Kabupaten Temanggung sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Temanggung. Studi ini merupakan studi kuantitatif menggunakan data sekunder lalu dianalisis secara deskriptif. Hasil studi menunjukkan bahwa realisasi PAMSIMAS di Kabupaten Temanggung untuk air minum dinilai baik, yang terendah sekitar 75%, bahkan ada capaian yang melebihi target 100%. Realisasi PAMSIMAS masih fluktuatif, tiga kecamatan yang realisasi sanitasinya rendah yaitu Kecamatan Bansari (27,13%), Kecamatan Wonoboyo (8,00%) dan Kecamatan Tretep (6,00%). Faktor yang dapat mempengaruhi tingkat sanitasi tersebut adalah rendahnya tingkat ekonomi masyarakat, norma sosial yang lemah, dan modal sosial yang lemah. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi faktor penyebab rendahnya realisasi sanitasi di kecamatan tersebut sehingga dapat ditemukan solusinya