Confidence is the result of the process of identity formation. A clear self identity results in high self confidence. A blurred identity decreases self-confidence. Confidence affects one's ability to communicate and interact with others, which means interpersonal communication. Interpersonal communication among students is quite important in developing self-concept, self-actualization, for survival, to obtain happiness, to avoid pressure and tension. Self-confidence affects interpersonal communication means that self-confidence also affects the way students or adolescents in general communicate with social media. Different confidence in each individual in their teens will affect the intensity of their use of social media. Intensity of use is the level of depth and strength of attitude in using or utilizing social media facilities by paying attention to the duration and frequency of use. This study aims to determine the correlation between the level of self-confidence and the intensity of use of social media. The results show that there is a significant negative correlation between the level of self-confidence and the intensity of using WhatsApp social media for the 2018 FK UNS students.Abstrak. Kepercayaan diri merupakan hasil dari proses pembentukan identitas. Identitas diri yang jelas menghasilkan kepercayaan diri yang tinggi. Identitas yang kabur menurunkan kepercayaan diri. Kepercayaan diri mempengaruhi kemampuan seseorang berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain yang berarti komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal di kalangan mahasiswa cukup penting dalam membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, untuk menghindarkan diri dari tekanan dan ketegangan. Kepercayaan diri mempengaruhi komunikasi interpersonal berarti kepercayaan diri juga mempengaruhi cara mahasiswa atau remaja pada umumnya dalam berkomunikasi dengan media sosial. Kepercayaan diri yang berbeda -beda pada setiap individu di usia remaja ini yang akan berpengaruh terhadap intensitas penggunaan media sosial mereka. Intensitas penggunaan merupakan tingkat kedalaman dan kekuatan sikap dalam menggunakan atau memanfaatkan fasilitas-fasilitas media sosial dengan memperhatikan durasi waktu dan frekuensi penggunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kepercayaan diri dan intensitas penggunaan media sosial. Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan korelasi signifikan negatif antara tingkat kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan media sosial WhatsApp pada mahasiswa FK UNS angkatan 2018. Kata Kunci: Intensitas penggunaan WhatsApp, Kepercayaan diri. PendahuluanSeiring berjalannya waktu, tidak dapat dipungkiri perkembangan internet sangat pesat dan meliputi segala aspek kehidupan. Pengaruh internet sangat kuat terutama dalam bidang komunikasi dimana semakin diperlukan media komunikasi yang efektif dan efisien. Kehadiran smartphone yang merupakan salah satu bentuk alat komunikasi yang saat ini banyak digunakan WACANA
Kecemasan menyebabkan kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan tidak berdaya. Kecemasan pada pasien pre operasi harus diatasi, karena dapat menimbulkan perubahan-perubahan fisiologis yang akan menghambat dilakukannya tindakan operasi. Salah satu faktor untuk menurunkan tingkat kecemasan seseorang ketika menghadapi situasi dan kondisi tertentu yaitu dengan self efficacy. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan self efficacy dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 71 pasien pre operasi. Instrumen pengambilan data menggunakan kuesioner general self efficacy dan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) yang telah baku. Analisa data menggunakan uji korelasi kendall-tau dengan taraf signifikan 5%. Self efficacy pasien dengan kategori tinggi (57,7%), sedang (36,7%) dan kurang (5,6%). Kecemasan pasien pre operasi pembedahan dengan kategori tidak cemas (25,4%), cemas ringan (54,9%), cemas sedang (19,7%) dan cemas berat serta panik (0%). Hasil uji statistik menunjukkan besarnya koefisien korelasi Kendall-Tau yaitu 0,317 dengan signifikasi 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa nilai p < 0,05 berarti bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara self efficacy dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi pembedahan. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara self efficacy dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi pembedahan dengan nilai p < 0,05 Anxiety causes unclear and diffuse concerns, which are associated with feelings of uncertainty and helplessness. Anxiety in preoperative patients must be overcome because it can cause physiological changes that will hinder the operation. One of the factors to reduce one's anxiety level when facing certain situations and conditions is self-efficacy. The objective of this study is to find out the relationship between self-efficacy and the patient's anxiety level preoperatively. Type of quantitative descriptive research with the cross-sectional approach. The sampling technique used purposive sampling as many as 71 patients pre-surgery. The data collection instruments used the standard general self-efficacy and Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) questionnaire. Data analysis used the Kendall Tau-correlation test with a significant level of 5%. Self-efficacy of patients with high categories (57.7%), moderate (36.7%) and less (5.6%). The anxiety of preoperative patients with the category of not anxious (25.4%), mild anxiety (54.9%), moderate anxiety (19.7%) and severe anxiety and panic (0%). The statistical test results show the magnitude of the Kendall-Tau correlation coefficient, which is 0.317 with a significance of 0.002. This shows that the value of p <0.05 means that there is a positive and significant relationship between self-efficacy and the level of anxiety of patients preoperative surgery. There is a positive and significant relationship between self-efficacy and the patient's anxiety level in preoperative surgery with a value of p <0.05
This study aimed to determine the effect of brand awareness to brand reputation and brand trust at local chain restaurant industry in Malang. Further more, this study aimed to determine the mediating effect of variable brand reputation between brand awareness and brand trust. This explanatory study used purposive sampling techniques by 100 respondents. Data were collected by questionnaire. Hypothesis testing used by path analysis. The result showed that the brand awareness has indirect effect to brand trust through brand reputation as intervening variable, the brand awareness has a significant effect to brand reputation, andthe brand reputation has a significant effect to brand trust.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.