The purpose of this study was to determine the internal (strengths and weaknesses) and external (opportunities and threats) factors in Mandiri Mushroom’s business and to determine the right strategy for marketing oyster mushrooms in Mandiri Mushroom business. The analysis method used is the SWOT analysis. The result showed that internal and external factors based on weighting and rating obtained scores for the main strength factor in this Mandiri Mushrooms business werw the good quality of oyster mushrooms and the weakness namely the lack of venture capital. Meanwhile, the most supportive opportunity factor for marketing in this business is that it can compete with other oyster mushroom businesses and the threat factor that will be faced is the presence of pests that cause oyster mushrooms to not develop properly. The strategy that should be applied to this Mandiri Mushroom business based on the SWOT matrix is the Strengths-Opportunities (S-O) strategy, which is to try to use its main strengths to maintain the quality of oyster mushrooms so that they get the main opportunity, which is to compete with other oyster mushrooms businesses.

memiliki lima anggota inti yakni tiga orang penggerak PKK dan tiga warga difable berbakat memasak. Mitra memproduksi urutan Bali, terbuat dari daging dan lemak babi dicincang yang diberi bumbu khas Bali dan dimasukkan ke dalam usus babi sehingga menyerupai bentuk sosis, lalu diasapi di atas tungku atau bara api hingga matang. Rangkaian produksi dan pemasaran dilaksanakan secara manual. Industri rumah tangga ini juga belum memiliki manajemen keuangan maupun pemasaran, dan belum memiliki sistem pengolahan maupun pengemasan yang memungkinkan makanan lebih tahan lama. Tujuan PKM ini adalah memberikan pembinaan untuk peningkatan kualitas mutu produksi dan kemasan produk, serta pendampingan di bidang manajerial dan peningkatan strategi pemasaran. Metode PKM ini adalah metode pelatihan yang terimplementasi ke dalam tiga pokok: a) pemantapan manajemen produksi dan strategi pemasaran, b) pemantapan kualitas produk Urutan Bali dan variasinya, c) pelatihan dalam pengoperasian sistem atau peralatan. Luaran PKM ini adalah peningkatan pengetahuan di bidang pengolahan serta pengemasan produk Urutan Bali, di bidang manajemen dan strategi pemasaran. Metode evaluasi hasil pelaksanaan PKM menggunakan metode Context, Input, Process, Product (CIPP) oleh Stufflebeam (2007). PKM ini telah mampu memotivasi dan menggerakkan kemampuan produksi kelompok pembina disabilitas ini hingga menjadi usaha yang terkelola dengan baik.