Badan Pusat Statistik (BPS) berperan dalam memberikan pelayanan publik untuk penyediaan data dan informasi statistik, salah satunya melalui website BPS. Kepuasan pengguna website merupakan salah satu tolak ukur dari keberhasilan penyelenggaraan pelayanan publik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran persepsi, masukan, serta harapan masyarakat terhadap website BPS melalui Survei Kepuasan Pengguna Website. Data yang diperoleh dari survei tersebut dianalisis dengan menggunakan metode Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance and Performance Analysis (IPA). Hasil dari penelitian adalah taraf kepuasan pengunjung website BPS memiliki angka persentase sebesar 78,68%, yang termasuk kategori “Puas” dalam kriteria CSI. Namun, pada masing-masing aspek, masih terdapat gap negatif antara tingkat kepentingan dan kepuasan pengguna website. Oleh karena itu, untuk menentukan skala prioritas dalam usaha perbaikan website, digunakan metode Importance and Performance Analysis (IPA). Hasil analisis IPA menunjukkan bahwa masih terdapat lima aspek yang perlu ditingkatkan dan menjadi prioritas utama perbaikan website, yaitu: kelengkapan metadata, kesesuaian produk, kemudahan navigasi, kemudahan pencarian produk, dan kehandalan fungsi pencarian. Sementara itu, terdapat empat aspek yang sudah baik dan perlu dipertahankan yaitu: kemutakhiran produk, kemudahan memperoleh produk, ketepatan jadwal rilis dan kemudahan mengunduh produk.

The social and economic impacts caused by the COVID-19 pandemic greatly affect the level of community welfare. The government has designed and implemented various programs in the context of poverty eradication during the pandemic, including increase the role of sharia or Islamic economics. Contribution of Islamic economy can strategically beneficial for Indonesia’s current and future economy. The benefits obtained by target community need to be measured as a reflection of the success of Islamic economy program and for government evaluation. Big data through social media analysis can be empowered to gain public perceptions of Islamic economy. Therefore, in this study the Twitter social media analysis approach will be used to obtain public responses regarding Islamic economy. The tweet data was collected from January 1, 2020 to June 30, 2021. The processed data is sourced from all Twitter users with tweets related to the keywords ‘ekonomi syariah' or sharia economy, 'ekonomi digital’ or digital economy, ‘keuangan syariah’ or sharia finance, and ‘industri halal’ or halal industry. Those data were analyzed using text mining method. The results of this study indicate that in general the public response accepts and supports Islamic economy in Indonesia. Those analysis result can be used as evaluation material and input for the government in making the next policy for accelerate economy recovery in pandemic era.

<p>Since 2015, education has become an important part of social pillars supporting Sustainable Development Goals (SDGs). The fourth goal of SDGs, quality education, emphasizes inclusive, equitable, and lifelong education. The Indonesian government has prioritized region-based sustainable development in its 2020-2024 Medium-Term National Development Plan (RPJMN). It has also emphasized the achievement of secondary and higher education levels in Human Resource (HR) development targets. This achievement can be realized if there is equal distribution of educational participation, starting from the primary to the tertiary level. This quantitative study aims to analyze and elaborate spatiotemporal insights at every level of education regarding the development of educational participation in Indonesia during the period of 2015 to 2021. Results have shown that there was a significant spatiotemporal development in the achievement of inter-level educational participation during this period. The implementation of regional-based education development needs to be optimized to achieve an inclusive distribution of educational participation among provinces.</p><p><em>Sejak 2015, pendidikan menjadi salah satu bagian penting dalam pembangunan berkelanjutan (SDGs) pilar sosial. Tujuan ke-4 SDGs yaitu pendidikan berkualitas, penitikberatan pada pendidikan inklusif, merata, dan sepanjang hayat. Pemerintah Indonesia menekankan pembangunan berkelanjutan berbasis wilayah pada RPJMN 2020-2024. Pemerintah juga menekankan capaian jenjang pendidikan menengah ke atas pada highlight sasaran pembangunan SDM. Capaian tersebut dapat terwujud apabila terdapat pemerataan partisipasi pendidikan secara terstruktur dan berkesinambungan, mulai dari jenjang pendidikan SD hingga Perguruan Tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dan mengelaborasi insight secara spasiotemporal pada setiap jenjang pendidikan mengenai perkembangan capaian pembangunan dan pemerataan partisipasi pendidikan di Indonesia pada periode 2015 hingga 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perkembangan signifikan pada pola capaian partisipasi pendidikan antarjenjang dari periode 2015 hingga 2021. Pengimplementasian pembangunan pendidikan berbasis wilayah perlu dioptimalkan untuk mewujudkan pemerataan karakteristik partisipasi pendidikan antarprovinsi</em></p>