Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui dampak pernikahan dini yang terjadi pada masyarakat Desa Keruak. 2) Cara yang diterapkan dalam menekan angka pernikahan dini di Desa Keruak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriftif dengan pendekatan naturalistik. Penelitian dilakukan selama 1 tahun. Subjek penelitian adalah masyarakat kaum muda Desa Keruak pelaku pernikahan dini. Penentuan informan dengan carasnowball sampling. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data secara deskriptif, dengan: 1) reduksi data, 2) abstraksi data, dan 3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan. 1) Dampak yang ditimbulkan akibat dari pernikahan dini yang berlangsung di Desa Keruak; 2) Sosialisasi dan pendekatan merupakan cara yang dilakukan untuk menekan angka pernikahan dini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dari elit politik lokal dalam pendidikan politik, dan pelaksanaan pendidikan politik mahasiswa di lembaga perguruan tinggi di Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini berjenis kualitatif naturalistik yang diadakan dari bulan Maret-Juni. Subjek penelitian ini adalah elit politik lokal. Penarikan informan dilakukan dengan snowball. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah: (1) reduksi data, (2) abstraksi data), dan (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa: pertama, elit politik lokal hanya malaksanakan pengkaderan untuk konstituennya, yang dalam hal ini mereka sebut pendidikan politik. Pendekatan yang dilakukan untuk mahasiswa adalah melalui bidang kepemudaan yang berfungsi sebagai sayap partai (underbow). Kedua, struktur yayasan dalam politik praktis membawa dampak pada lembaga pendidikan yang di kelola.Kata kunci: Peran, Elit Politik, Pendidikan Politik Mahasiswa.
Pemuda Desa atau Karang taruna sebagai peran sentral dalam penanganan. Studi pengabdian ini bertujuan untuk memberi stimulus terhadap masyarakat khususnya Karang taruna sebagai pelaku utama dalam pelestarian lingkungan melalui pengeloaan timbulan sampah pada masyarakat desa. Dalam proses kegiatan pengabdian kepada masyarakat digunakan metode (1) Pelaksanaan Focus Group Discussion; (2) pembentukan kader bebas sampah (3) Pemberikan Pendidikan Pengelolaan Sampah; (4) sosialisasi terhadap kader bebas sampah kemasyarakat. Kegiatan ini menyimpulkan bahwa Kerjasama seluruh unsur seperti Pemerintah Desa, Badan Perwakilan Desa dalam penyusunan kebijakan yang bijaksana tentang pengelolaan sampah. Respon masyarakat dalam aplikasi penanganan timbulan sampah sangat baik, seiring dengan dukungan pemerintah desa terhadap karang taruna sebagi kader melalui proses sosialisasi yang dilakukan oleh karang taruna dalam tahap ini berhasil dilaksanakan yang dijalankan secara terbuka berbasis partisipasi masyarakat. Program tersebut berhasil menciptakan lingkungan yang bersih oleh peran aktif komunitas masyarkat dan para kader bebas sampah dan merencanakan program pengelolaan sampah yang berkelanjutan melalui bank sampah.
Penelitian ini bertujuan mengkaji bagaimana model pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan multikultural berbasis sosial inquiry di perguruan tinggi vokasi. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan kuantitatif sebagai primer dan kualitatif sebagi pendukung dengan pola “Concurrent Embedded” (campuran tidak seimbang) dan desain penelitian research and development (R & D). Penelitian dilakukan dengan tiga tahapan: (1) Studi Pendahuluan (Exploration study) (2) Pengembangan model (Action Research) dan (3) Pengujian (experimental study) yang menggunakan kuasi eksperimen. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dokumentasi, angket (test), dan FGD. Analisis data dengan cara diskriptif kualitatif dipadukan dengan diskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pengembangan PKn multikultural menjadi kebutuhan bangsa Indonesia yang majemuk dan beranekaragam serta. menjadi sebuah keniscayaan bagi wahana desimenasi pemahaman multikulturalisme melalui jargon pendidikan multikultural. (2) Substansi materi pembelajaran Identitas Nasional dan Hak dan Kewajiban cocok untuk pengembangan nilai-nilai multikulturalisme dan pengetahuan tentang aturan undang – undang ketenagakerjaan. (3) Proses atau modus pembelajaran yang berupa syntaks model pembelajaran inkuiri sosial dituangkan dalam ikhtisar model pengembangan PKn Vokasi di perguruan tinggi ke dalam enam langkah dan pembelajarannya dilakukan secara berkelompok dengan tugas/resitasi. (4) Hasil uji coba menunjukkan nilai ujian tengah semester dapat diartikan bahwa modul yang dikembangkan efektif bagi mahasiswa, terbukti dengan peningkatan hasil belajar. Rerata nilai sebesar 74 dan sebanyak 68% mahasiswa telah mendapatkan nilai antara AB sampai dengan A. (5) Sebanyak (62%) mahasiswa menjawab modul sangat, 29% menjawab memuaskan, 9% menjawab netral, dan sisanya 0% dari ke empat perguruan tinggi sedangkan sisanya menjawab tidak memuaskan dan sangat tidak memuaskan. Secara substansial hasil ini menunjukkan bahwa PKn Vokasi efektif untuk meningkatkan kompetensi multikultural mahasiswa. Di samping itu penerapan PKn Vokasi juga memberikan pengaruh yang positif terhadap aktivitas, motivasi belajar.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.