Abstrak Desa Lepak merupakan desa yang berada di pulau Lombok Nusa Tenggara Barat dengan angka penduduk miskin cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasi masyarakat di desa Lepak Kecamatan Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi dokumen. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan metode Naïve Bayes Classifier, yang merupakan salah satu teknik pengklasifikasian dalam data mining. Berdasarkan hasil pengujian confusion matrix diperoleh klasifikasi masyarakat miskin di desa Lepak yang memang miskin adalah 148 record dari 156 record yang artinya terdapat 8 record yang error dimana ia lebih mirip dengan yang tidak miskin. Sedangkan untuk masyarakat tidak miskin terdapat 110 record dari 111 record yang memang tidak miskin dan sisanya 1 record error yang lebih mirip dengan miskin. Keakuratan data testing dalam memprediksi hasil klasifikasi yang menunjukkan masyarakat miskin dan tidak miskin dapat dilihat dari nilai acurasy yaitu sebesar 96.63% yang artinya termasuk dalam kategori good. Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa klasifikasi kelas untuk masyarakat desa Lepak adalah kelas dengan masyarakat miskin.
Ketika wabah Covid-19 terus menyebar di seluruh dunia, maka penting untuk menanggapi dampak yang ada dan yang terjadi pada sektor pertanian, baik dari perspektif penawaran dan permintaan pangan. Sangat penting untuk memastikan bahwa rantai pasokan pangan global dan nasional terus berfungsi dalam memastikan ketersediaan pasokan pangan. Dusun Lepak desa Lepak, kecamatan Sakra Timur, Lombok Timur NTB merupakan salah satu daerah dengan profesi petani yang paling dominan. Para petani di dusun Lepak mengeluhkan hasil pertaniannya yang terus menurun diakibatkan oleh adanya wabah Covid-19 yang semakin menyebar. Dan ada pula petani yang tidak merasakan dampak dari adanya wabah Covid-19 ini. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengetahui pengelompokan petani di dusun Lepak berdasarkan dampak Covid-19 yang terjadi pada sektor pertanian. Berdasarkan hasil analisis hirarki clustering yaitu centroid linkage dengan mengambil 3 clustering dapat disimpulkan bahwa clustering petani berdasarkan dampak Covid-19 yang terjadi pada sektor pertanian dalam cluster 1 jumlah aggota terdapat 1 orang petani cluster 2 terdapat 18 orang, dan cluster 3 terdapat 17 orang. Jadi, cluster dengan jumlah petani terbanyak adalah cluster 2 dan 3. Berdasarkan hasil clustring tersebut, artinya banyak petani di dusun Lepak merasa dirugikan akibat wabah Covid-19 ini, namun tidak sedikit petani juga merasa bahwa Covid-19 ini tidak terlalu mempengaruhi hasil pertanian mereka.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.