Kartu mahasiswa umumnya masih menggunakan kartu biasa, yang terbuat dari plastik atau kertas, sehingga fungsinya dirasa kurang, karena hanya digunakan sebagai identitas saja. Penggunaan kartu Radio Frequency Identification sebagai kartu mahasiswa menawarkan banyak manfaat. Oleh karena itu, pada penelitian ini kartu Radio Frequency identification tersebut akan dimanfaatkan sebagai kartu mahasiswa yang bisa digunakan untuk melakukan absensi, login ke sistem informasi dan untuk keperluan lainnya, selain itu penelitian juga akan dilakukan pada sistem pembaca kartu tersebut. Perancangan sistem dibuat berdasarkan tahapan -tahapan pada model prototyping, diantaranya adalah pengumpulan kebutuhan, membangun prototype, mengkodekan sistem, pengujian dan evaluasi sistem. Perangkat yang dibutuhkan untuk merancang sistem pembaca kartu tersebut adalah Mifare RC522 yang digunakan sebagai pembaca kartu dan Arduino yang digunakan sebagai pengirim data dari Mifare ke komputer, sehingga data dari kartu tersebut dapat ditampilkan di komputer, kemudian dibutuhkan juga perangkat lunak yang digunakan untuk memprogram mikrokontroler dan membuat software interface untuk simulasi absensi, diantaranya adalah Arduino Integrated Development Environment sebagai aplikasi untuk membuat program mikrokontroler, kemudian Delphi digunakan sebagai aplikasi untuk membuat software interface untuk simulasi absensi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem pembaca kartu dapat membaca nomor identitas pada kartu, selanjutnya nomor tersebut ditampilkan dan diproses pada software interface untuk melakukan simulasi absensi. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa kartu tidak dapat terbaca ketika kartu tersebut patah. Pengembangan untuk sistem pembaca kartu tersebut diharapkan dapat memudahkan mahasiswa dalam melakukan absensi, dan memberikan manfaat lebih untuk kartu mahasiswa.
Abstrak -Tanaman padi merupakan bahan kebutuhan pokok masyarakat khususnya di Indonesia, petani padi di Indonesia berusaha agar mendapatkan hasil panen padi yang baik dengan banyak cara diantaranya penanggulangan hama dan penyakit, penanggulangan penyakit dan hama dilakukan dengaan cara dianosis, akan tetapi banyak petani yang kesulitan dalam mendiagnosis gejala-gejala yang timbul akibat penyakit dan hama, hal tersebut diakibatkan kurangnya pengetahuan beberapa petani dalam penanggulangan dini hama dan penyakit yang menyerang, maka dari itu diperlukan adanya seorang ahli atau pakar dalam hal tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan sistem pakar yang diharapkan dapat membantu para petani dalam menanggulangi hama dan penyakit tanaman padi. Sistem pakar ini dikembangkan dengan menggunakan metode penelititan Expert System Development Life Cycle (ESDLC) yang dikemukakan oleh Durkin pada tahun 1994. Metodologi yang ini memiliki beberapa tahapan yaitu Penilaian, Akuisisi Pengetahuan, Desain, Pengujian, Dokumentasi dan Pemeliharaan. Sistem pakar diagnosis penyakit dan hama ini dikembangkan dangan berbasis mobile android menggunakan JAVA dan XML sebagai bahasa pemerogramannya, sedangkan untuk menyimpan basis pengetahuan dalam sistem pakar ini digunakan SQLITE, sistem pakar ini memiliki menu diagnosis dan penjelasan beberapa penyakit, hama, serta solusi penganggulangan penyakit yang dialami. Sistem pakar ini telah melalui pengujian dengan metode black box serta validasi pengetahuan oleh pakar. Penelitian dengan mengembangkan Sistem pakar diagnosis penyakit dan hama pda tanaman padi ini menghasilkan sebuah aplikasi berbasis mobile android yang dapat digunakan oleh petani pada khususnya dan masyarakat umum untuk menambah pengetahuan tentang penyakit dan hama pada tanaman padi, dengan dihasilkannya aplikasi tersebut maka pengembangan ini berhasil dilakukan Kata Kunci: Pakar, Android, Penyakit padi, Diagnosis.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.