Mass media has had a huge impact on the history of human life. The Indonesia Lawyers Club (ILC) talk show hosted by senior journalist Karni Ilyas is rumored to have stopped airing. This drew a response from various politicians including opposition politicians who were very sorry for not re-airing the event as a forum for democratic aspirations that were sufficient transparency in the show to the public. The purpose of this study is to find out the state of democracy in Indonesia through the media of criticism by analyzing how perspective through the perspective of narrative analysis of statements of opposition party politicians regarding the dismissal of Indonesian Lawyer Club shows on TV One in addressing the issue of Indonesian democracy. The method used in this study is with a qualitative approach with a narrative analysis framework method by analyzing the content of news. The results stated that Fadli revealed this news is sad news and bad news for democracy. Because there are currently very few platforms that provide freedom of expression. In conclusion, fadli's allegations were corroborated by Karli Ilyas' answer to Mahfud MD's question about intimidation in various directions. At the same time, the mass media plays an important role in functioning the democratic government to the people.

Kemajuan teknologi begitu signifikan dalam interaksi ditengah kehidupan masyarakat saat ini, tidak terkecuali pada Kesehatan masyarakat, justru menjadi krusial, karena itu pemerintah sangat konsen terhadap kesehatan masyarakat. Jika Kesehatan masyarakat baik maka akan menopang ekonomi kehidupan masyarakat itu sendiri, sehingga kesadaran akan pentingnya kesehatan dilingkungan masyarakat di Masyarakat Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah merupakan hal utama yang dikedepankan, mengingat bahwa musim pandemi covid-19 masih ada disekitar kita, dengan demikian vaksin sangat penting untuk mencegah penularan covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk menginterpretasikan bagaiamana peran media massa sebagai upaya edukasi dalam menyampaikan pentingnya vaksin Sinovac kepada masyarakat khususnya di wilayah kecamatan Dusun Selatan. Metodologi Penelitian yang penulis gunakan adalah metodologi kuantitatif. Berdasarkan kuesioner yang ditujukan kepada responden, korelasi terhadap peranan media komunikasi dalam upaya edukasi tentang pentingnya vaksin Sinovac terdapat pada indikator pernyataan nomor 13 yaitu masyarakat kecamatan Dusun Selatan merasa bahwa media massa belum efektif dalam menyampaikan informasi terkait Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Hal ini tentu menjadi bahan evaluasi untuk pemerintah setempat agar lebih mawas dalam memberikan informasi melalui media komunikasi yang mudah di saring oleh masyarakat. Karena faktanya, sebagian masyarakat masih percaya terhadap isu hoax atau berita bohong yang terkesan menakut-menakuti dan berlebihan setelah melakukan vaksin Sinovac.