Chlorexidine is a mouthwash that is chosen by many dentists as an antiseptic and antibacterial. CHX has bactericidal properties in gram-positive and negative bacteria and fungi. Chlorhexidine causes damage to the permeability of bacterial cell membranes so that cytoplasmic fluid in bacterial cells and other cell components with lower molecular weight from inside the cell penetrates out through the cell membrane, causing the bacteria to die. Much research has been done to study the biocompatibility of composite resins, especially cytotoxicity and genotoxicity testing. Genotoxicity tests that are often done are comet tests to see DNA damage and micronuclei tests to see genome damage. CHX increases Fe-dependent lipid peroxidation by splitting oxygen bonds with iron ions in Fentonlike reactions, producing alkoxyl radicals. The ROS reaction of unsaturated lipids on cell membranes and plasma lipoproteins results in the formation of lipid peroxide (malondialdehyde) which can chemically alter proteins and bases nucleic acid. The content of chlorexidine can have genotoxic effects. Keyword: Genotoxic, Chlorexidine, comet assay, micronuclei assay
Diabetes melitus merupakan kelainan metabolik yang disebabkan oleh kenaikan kadar gula darah. Luka pada penderita diabetes dapat menjadi ulkus yang melibatkan radikal bebas. Madu rambutan mengandung tinggi antioksidan yang berfungsi sebagai penyembuhan luka. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh madu rambutan terhadap luas luka dan kadar Malondialdehid (MDA) mukosa mulut tikus Wistar diabetes melitus. Metode penelitian adalah eksperimental laboratoris. Sampel penelitian menggunakan 36 ekor tikus jantan galur Wistar. Semua tikus diinduksi aloksan untuk mendapatkan keadaan diabetes, kecuali kelompok kontrol negatif. Semua tikus diberi perlukaan dengan menggunakan punch biopsy berdiameter 4 mm pada palatum dalam kelompok kontrol positif, kontrol negatif, dan kelompok madu rambutan. Terminasi dilakukan pada hari ke-0, ke3, ke-7, dan ke-14 sebanyak 3 ekor tikus pada setiap kelompok serta dilakukan pengukuran luas luka dan pembacaan MDA jaringan. Uji analisis statistik menggunakan uji One Way ANOVA dan uji Kruskall Wallis (p 0,05). Hasil penelitian menunjukkan madu rambutan dapat menurunkan luas luka pada hari ketujuh dan keempat belas serta menurunkan kadar radikal bebas MDA luka diabetes melitus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian madu rambutan dengan kandungan antioksidan dapat menurunkan luas luka dan kadar radikal bebas malondialdehid plasma darah tikus diabetes sehingga berpotensi untuk obat penyembuh luka rongga mulut manusia dengan diabetes melitus.
Gambir (Uncaria gambir) digunakan masyarakat secara empiris dalam membantu penyembuhan luka karena memilikikemampuan antibakteri, antiinflamasi dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak etanol daungambir topikal terhadap penyembuhan luka mukosa palatum tikus galur wistar dibandingkan chlorhexidine gluconate0,2% ditinjau dari luas permukaan luka dan lama penyembuhan luka serta mengetahui dosis efektif ekstrak etanol daungambir secara topikal untuk penyembuhan luka optimal. Metode penelitian menggunakan rancangan penelitianeksperimental murni laboratoris bersifat analitik. Tikus dibagi acak menjadi tujuh kelompok yaitu kelompok kontrolnegatif, kelompok chlorexidine gluconate 0,2%, kelompok ekstrak etanol daun gambir dosis 1,75 mg, 3,5 mg, 7 mg, 14mg dan 28 mg. Luka diamati hari ke-0, 3, 7 dan 14. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol daun gambirberpengaruh terhadap penyembuhan luka berhubungan dengan kandungan daun gambir yaitu katekin, asamcathechutannat, quersetin, tanin, alkaloid, saponin dan gambiriin berperan sebagai antibakteri, antiinflamasi danantioksidan. Hasil tes statistik luas permukaan luka dengan uji Kruskal-Wallis menunjukkan nilai p=0,00 dan hasil tesstatistik efektivitas dosis dengan uji Friedman menunjukkan nilai p=0,00. Sebagai kesimpulan, ekstrak etanol daungambir dapat lebih cepat memperkecil luas dan lama penyembuhan luka dibandingkan chlorhexidine gluconate 0,2%serta didapatkan dosis efektif yaitu 28 mg.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.