Kinerja pegawai yang baik di era revolusi industri seperti sekarang sangat dibutuhkan agar instansi tetap dapat bertahan dan bersaing dengan kompetitor Akan tetapi sebagian pegawai masih mengalami penurunan kinerja yang antara lain disebabkan oleh seringnya keterlambatan dalam menyelesaikan tugas, kendala pencapaian target kerja, standar kerja yang tidak sesuai harapan, dan penyelesaian masalah di tempat kerja yang belum optimal. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja dengan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi. Peneliti menggunakan populasi pegawai yang ada di UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan Yogyakarta Teknik sampling yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 80 pegawai. Data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yaitu data yang berwujud angka diperoleh dari pengukuran langsung dari kuesioner yang dibagikan dengan google form. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan The Structural Equation Model (SEM) dengan alat bantu analisis PLS. Gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja. Motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja. Gaya Kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. Kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. Kepuasan kerja berperan sebagai pemediasi pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai. Kepuasan kerja berperan sebagai pemediasi motivasi kerja terhadap kinerja pegawai.