Perairan Maluku merupakan daerah potensial bagi penangkapan ikan. Alat tangkap yang banyak di gunakan masyarakat selain Pole and Line adalah menggunakan alat tangkap mini purse seine. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan komposisi jumlah dan ukuran ikan layang secara temporal dan spasial serta menentukan sebaran kandungan klorofil-a dan suhu permukaan laut di Teluk Piru. Hasil tangkapan utama mini purse seine yang beroperasi di Teluk Piru adalah layang, selar dan kembung. Layang merupakan tangkapan yang paling dominan sebanyak 41700 kg di ikuti oleh selar sebanyak 2550 kg dan kembung sebanyak 2050 kg. Ikan layang yang tertangkap selama penelitian di dominasi dengan ukuran layak tangkap sebesar 95 persen dari total sampel yang di ambil. Ukuran ikan yang tidak layak tangkap berkisar 5%. Kandungan klorofil-a pada lokasi penelitian memiliki kisaran 0,248 -0.565 mg/m 3 dengan suhu permukaan laut (SPL) 26,115-28,658 o C. Musim Timur tidak memberikan perubahan yang besar terhadap hasil tangkapan ikan, tetapi daerah selat memberikan pengaruh yang besar terhadap sebaran Klorofil-a dan SPL di permukaan laut.
The Fish Aggregating Devices (FADs) have been utilized for a long time by the purse seine fishermen in Ureng. This research was aimed at mapping the devices operating by Ureng fishermen and indentifying the dominant captured fish surrounding the set devices. This research was conducted in Lihitu district, Central Maluku Regency. The results showed that there was one large circle that resembled a ball with several groups of five small circles inside. Based on the type, the dominant fish caught around the FADs were mackerel (45 ton), mackerel tuna (25 ton), and skipjack tuna (20 ton). Overall, this study found that the catch using the purse seine in the five FAD groups was dominated by small and medium sized fish. In conclusion, under the potential fishing area for purse saine fishermen in Ureng, if the distance between the FADs is adjusted, fish are not trapped forever in the FADs and can migrate, lay eggs in other areas outside the waters of Ureng.
Perairan Kepulauan Sula telah lama menjadi pusat penangkapan julung-julung (Hemiramphus sp). Dalam melakukan penangkapan ikan julung-julung nelayan Kepulauan Sula menggunakan alat tangkap mini purse seine. Penentuan daerah penangkapan ikan (Fishing ground) dilakukan nelayan dengan melihat tanda-tanda alam seperti burung yang terbang diatas permukaan air, buih-buih air laut, dan kayu yang hanyut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil tangkapan julung-julung di perairan Kepulauan Sula, dan sebaran daerah penangkapan ikan julung-julung dengan ala tmini purse seine di perairan Kepulauan Sula. Hasil penelitian menunjukkan hasil tangkapan julung-julung di perairan sula memiliki hasil tangkapan tertinggi terdapat pada bulan Maret sebesar 6,6 ton sedangkan hasil tangkapan terendah terjadi pada bulan April sebesar 5,1 ton. Hasil tangkapan sampingan yang sering tertangkap dengan alat tangkap mini purse seine adalah kuweh, layang, lemuru, dan selar. Daerah penangkapan julung-julung di perairan Kepulauan Sula yang paling potensial terdapat di Teluk Pas Ipa dan perairan Sanana.
Penelitian bertujuan untuk melihat hasil tangkapan pancing berdasarkan waktu penangkap. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus hingga November 2019 di Perairan Saumlaki dengan menggunakan metode survei untuk mendapatkan data tangkapan dan waktu operasi. Data penelitian kemudian dianalisis dengan GT kapal menurut PM Perhubungan tahun 2013, mengenai pengukuran kapal, CPUE, formula sturges dan chi-kuadrat dengan ketelitian 0,05 dan 0,01, serta perbandingan hasil tangkapan untuk menjelaskan hasil penelitian grafis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran kapal 8 GT, panjang total hasil tangkapan ikan cakalang pancing tonda 30-75 cm dan tuna madidihang 34-74 cm, serta penemuan waktu penangkap antara pagi dan sakit cenderung mengalami perbedaan dan berpengaruh pada hasil tangkapan, di mana waktu tangkap terbaik di pagi hari. Hal ini terjadi lagi dengan analisis chi-kuadrat dengan jumlah ekor ikan cakalang, jumlah ekor ikan tuna madidihang, jumlah ekor ikan cakalang dan tuna madidihang dan berat ikan cakalang, berat ikan tuna madidihang, berat ikan cakalang dan tuna madidihang. Namun pada CPUE, CPUE jumlah ikan cakalang, CPUE jumlah ikan tuna madidihang, CPUE jumlah ikan cakalang dan tuna madidihang dan CPUE berat ikan cakalang, CPUE berat ikan tuna madidihang memiliki nilai sedangkan pada CPUE berat ikan cakalang dan tuna madidihang memiliki nilai nilai.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.