Fenotipe merupakan penampakan luar tanaman yang dibudidaya akibat dari faktor lingkungan dan sifat genetik yang dibawa oleh tanaman. Tanaman bayam merah (Amaranthus gangeticus L) merupakan tanaman sayuran yang sangat digemari semua orang dan mempunyai nilai jual tinggi.Usaha untuk mendapatkan penampakan tanaman yang baik, dapat melalui pemupukan dengan urea dan urine kelinci. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 2 faktor yang disusun secara faktorial dan diulang tiga kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk urea dengan 4 perlakuan, faktor kedua adalah dosis urine kelinci dengan 4 perlakuan. Hasil yang didapat adalah terjadi interaksi pada rata-rata jumlah daun akibat perlakuan pemberian urea dan urine kelinci pada pengamatan ke-5, pemberian urea dengan dosis 100 kg/Ha berpengaruh pada lebar daun pada umur pengamatan ke-5 dan ke-6 dan berat basah tanaman, tetapi pemberian urine kelinci tidak menunjukkan adanya pengaruh pada berbagai parameter pengamatan. Kata kunci : Fenotipe, bayam merah, urea, urine kelinci.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair dari limbah ikan nila dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat (Lycopersicon esculentum mill). Metode penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 3 ulangan dan di dalam penelitian ini semua unit penelitian diletakkan secara acak (random). Faktor nya adalah pupuk organik cair dengan konsentrasi yang terdiri dari 3 level, dengan rincian berikut : P1 : pupuk 3,5% = 35 ml pupuk dalam 1000 ml, P2 : pupuk 4% = 40 ml pupuk dalam 1000 ml, P3 : pupuk 4,5% = 45 ml pupuk dalam 1000 ml. Pupuk organik cair limbah ikan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : a) Mikroorganisme : Mikroorganisme tanah memiliki kegunaan untuk meningkatkan efisiensi serapan hara oleh akar tanaman, b) Mekanisme serapan unsur hara : Unsur hara yang diserap melalui akar dan melalui daun.
Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu tanaman yang banyak disukai oleh masyarakat Indonesia. Produksi cabai rawit meningkat namun belum mampu memenuhi kebutuhan cabai rawit nasional sehingga pemerintah masih harus melakukan impor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi pemberian paklobutrazol dan dosis pupuk NPK 16-16-16 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit. Penelitian dilaksanakan di Gresik pada bulan November 2020 sd Maret 2021. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang disusun berdasarkan Rancangan Petak Terbagi (RPT) terdiri dari dua faktor yaitu frekuensi pemberian paklobutrazol (P) dan dosis pupuk NPK (N) dan diulang sebanyak tiga kali. Perlakuan kombinasi antara frekuensi pemberian paklobutrazol dan dosis pupuk NPK memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua parameter kecuali umur muncul bunga dan umur masak buah. Kombinasi perlakuan tanpa aplikasi paklobutrazol + 24 g/tanaman pupuk NPK 16-16-16 meningkatkan tinggi tanaman sebesar 18% dan jumlah daun sebesar 48% dibandingkan dengan kontrol. Hasil terbaik yaitu kombinasi perlakuan dua kali aplikasi paklobutrazol + 24 g/tanaman pada parameter jumlah bunga, Persentase bunga jadi buah (fruitset), jumlah buah total per tanaman, dan bobot buah total per tanaman. Hasil terbaik pada dosis NPK 24 g/tanaman mampu mempercepat umur muncul bunga (43,79) hari dan umur masak buah (86,04) hari.
Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum L.) memiliki prospek permintaan pasar yang tinggi. Produksi tanaman tomat yang rendah dapat disebabkan oleh pemberian unsur hara yang tidak optimal bagi tanaman. Pertumbuhan dan produksi tanaman tomat dapat dioptimalkan dengan memberikan berbagai perlakuan, diantaranya adalah dengan pemberian nutrisi yang tepat dan seimbang menggunakan pupuk organik cair (POC) (NASA) serta interval waktu pemberian yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi POC NASA dan interval waktu pemberian terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat yang dilakukan di UPT 3 Dinas Pertanian Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada bulan Desember 2019 – Maret 2020. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor yang diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama adalah konsentrasi POC (NASA), terdiri dari empat taraf yaitu tanpa pemberian POC NASA (kontrol) (P0), 1 ml/l air (P1), 2 ml/l air (P2), dan 3 ml/l air (P3). Faktor kedua adalah interval waktu pemberian yang terdiri dari tiga taraf yaitu 1 minggu sekali (V1), 2 minggu sekali (V2), dan 3 minggu sekali (V3). Terjadi interaksi yang sangat nyata pada perlakuan kombinasi P3V2 terhadap tinggi tanaman tomat pada umur 40 hst (68,06), 50 hst (80,56), 60 hst (86,06), dan jumlah daun pada umur 40 hst (20,11), 50 hst (26,56), 60 hst (35,11).
The less intensive cultivation of eggplant (Solanum melongena L.) and the occurrence of soil degradations are the causes of the decline in eggplant production. Therefore, more environmentally friendly effort are needed to increase eggplant production by using PGPR and cow manure. PGPR will work optimally when combined with organic materials sourced from cow manure as nutrients trident for PGPR activity. The research was conducted from April to July 2021, in Plesungan village, Kapas District, Bojonegoro Regency, Jawa Timur. The research used a split plot design (RPT) with 16 treatment combinations and 3 replications. There are 48 trial plots. The sub plot was consentration PGPR (R) with 4 levels and dose of cow manure (K) as a main plot with 4 levesl. The data were analysed using the test of Duncan Multiple Range Test (DMRT) with a level of 5%. The result showed that there was an interaction between PGPR and cow manure. Treatment combination K3R3 (15 ton/ha cow manure + 30% NPK 15-15-15 dan 30 ml/l PGPR) increased the average plant height 17 day after planting by 2,80% and K3R2 (15 ton/ha cow manure + 30% NPK 15-15-15 dan 20 ml/l PGPR) increased the average total fruit weight of plant by 1,09%. PGPR was not significantly different in most of the parameters. Meanwhile, cow manure was significantly different in most of parameters.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.