Penelitian ini bertujuan untuk memahami praktek akuntansi pada UMKM serta peran praktek akuntansi UMKM dalam menghadapi Visit Sumenep 2018, yaitu UMKM AL-IHSAN, melalui metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Dimana ditemukan 2 bentuk praktik akuntansi yaitu biaya produksi serta packaging, upah pekerja dan menentukan harga jual sesuai dengan keinginan pemilik UMKM AL-IHSAN. Lebih lanjut, praktik akuntansi belum dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan keputusan usaha, namun hanya dimanfaatkan sebagai control atas kegiatan usaha dan sumber informasi biaya produk, harga jual dan laba usaha. Pengambilan keputusan usaha belum dilakukan secara rasional, melainkan berdasarkan instuisi pemilik berdasarkan pengalaman serta kesanggupan pekerja. Temuan penelitian diatas menunjukkan praktik akuntansi pada UMKM AL-IHSAN masih rendah, serta UMKM Al-IHSAN pada praktek akuntansinya belum memiliki peran terhadap Visit Sumenep 2018.
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), imbalan kerja pada perusahaan secara umum tertuang dalam PSAK 24. PSAK 24 Imbalan Kerja mengatur akuntansi dan pengungkapan oleh pemberi kerja (entitas) untuk imbalan kerja. Imbalan kerja yang dimaksud pada PSAK 24 diantaranya imbalan kerja jangka pendek, pesangon, imbalan paska kerja, dan imbalan jangka kerja panjang lainnya. Sehingga pada penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis evaluasi pada perusahaan PT. Purnama Aura Elektrikal terkait perusahaan tersebut telah sesuai melakukan imbalan kerja menurut PSAK 24. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif, dimana teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan data wawancara dan studi dokumentasi dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil pada penelitian ini yaitu Pengakuan dan Pengungkapan imbalan kerja telah sesuai dengan PSAK No.24. Sedangkan pengukuran imbalan kerja belum sepenuhnya sesuai dengan PSAK No.24, dikarenakan PT. PAE masih belum memberikan penilaian terhadap cuti yang berimbalan jangka pendek, serta tunjangan-tunjangan lain selain tunjangan hari raya. Selain itu, dokumen terkait dengan pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan imbalan jangka pendek secara keselurahan telah memenuhi syarat kelengkapan, dapat diukur secara andal dan mudah dipahami.
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor yang mendorong petani garam untuk menjual garam pasca panen/pungut secara langsung atau tidak langsung dan menganalisis dampak penerapan strategi tersebut terhadap tingkat kesejahteraan petani garam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Desa Karanganyar, Kec. Kalianget, Kab. Sumenep. Objek dalam penelitian ini difokuskan pada produk garam. Teknik sampling yang digunakan adalah snowball sampling dengan informan yang berasal dari petani garam dari desa Karanganyar. Data diperoleh melalui observasi, dokumentasi dan indepth interview secara langsung kepada informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat faktor yang mempengaruhi petani garam dalam menerapkan strategi penjualan langsung atau tidak langsung yaitu harga garam, kebutuhan, kuantitas hasil produksi, dan gudang penyimpanan. Ketika harga garam mahal maka petani garam akan menggunakan strategi penjualan langsung. sebaliknya, ketika harga turun petani kecil tidak memiliki pilihan strategi selain menjual langsung tetapi petani dengan skala besar lebih fleksibel.Kata Kunci: Garam, Kesejahteraan, Strategi AbstractThis study aims to explore the drivinf factors of salt farmers to sell salt directly or indirectly and analyze the impact of implementing this strategy on the welfare level of salt farmers. This study uses a descriptive qualitative approach. This research was conducted in Karanganyar Village, Kalianget, Sumenep district.. The object of this study is focused on salt products. The sampling technique used snowball sampling with informants who came from salt farmers from Karanganyar village. Data obtained through observation, documentation and in-depth interviews with informants. The results of this study indicate that there are four factors that influence salt farmers in implementing direct or indirect sales strategies, namely the price of salt, needs, quantity of production, and warehouse. When the price of salt is high, salt farmers will use a direct selling strategy. otherwise when prices fall small farmers have no choice of strategy other than selling directly but large scale farmers are more flexible.Keywords: Salt, Welfare, Strategy
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.