Kondisi gedung yang memiliki banyak ruangan juga terdapat banyak redaman yang mengakibatkan pelemahan sinyal sehingga diperlukan adanya perencanaan jaringan nirkabel. Tulisan ini membahas perencanaan jaringan 4G LTE pada Gedung A Fakultas Teknik Universitas Jember yang kemudian disimulasikan oleh perangkat lunak Radiowave Propagation Simulator (RPS) 5.4 dengan variasi pengambilan data berupa jenis antena dan letak ketinggian Femtocell Access Point (FAP). Perencanaan jaringan 4G LTE menggunakan metode propagasi indoor COST 231 Multi Wall diperoleh jumlah FAP yang dibutuhkan pada Lantai 1 sebesar 2 FAP, Lantai 2 sebesar 4 FAP, dan Lantai 3 sebesar 4 FAP. Analisa cakupan yang efektif pada perencanaan jaringan 4G LTE indoor diperoleh saat FAP menggunakan jenis isotropic antenna dan letak ketinggian FAP 2 meter dari permukaan lantai seperti pada Lantai 1 saat ketinggian FAP 2 meter dan menggunakan dipole antenna diperoleh mean level daya sebesar -88,04 dBm dan isotropic antenna diperoleh mean level daya sebesar -87,89 dBm, sedangkan saat FAP 3,5 meter menggunakan dipole antenna diperoleh mean level daya sebesar -88,89 dBm dan isotropic antenna diperoleh mean level daya sebesar -88,33 dBm. Perencanaan jaringan 4G LTE menggunakan RPS 5.4 dan metode COST 231 Multi Wall dapat diterapkan pada Gedung A Fakultas Teknik Universitas Jember.
Perkembangan teknologi telekomunikasi memliki peranan penting dalam kecepatan proses pengiriman citra. SC-FDMA merupakan teknologi akses jamak dengan teknik single carrier yang membagi bandwidth kanal dan memiliki keunggulan nilai PAPR yang rendah. Namun ukuran file citra yang besar akan menjadi masalah pada media penyimpanan maka diperlukan adanya kompresi. Kompresi DWT dan Fraktal merupakan salah satu kompresi lossy yang dapat mengecilkan ukuran citra. Penelitian ini bertujuan untuk mebandingkan kinerja antara kompresi DWT dan Fraktal menggunakan sistem SC-FDMA. Penelitian dijalankan melalui modulasi QPSK, 16-QAM, dan 64-QAM dengan parameter PSNR, SSIM, dan waktu transmisi . Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa metode DWT dengan nilai PSNR 41,8594 dB menghasilkan kualitas citra yang lebih baik daripada metode Fraktal dengan nilai PSNR 30,5940 dB. Sedangkan kinerja waktu transmisi dari kompresi Fraktal lebih baik dengan waktu rata-rata 9,8274 detik daripada kompresi DWT dengan waktu 13,1121 detik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.