ABSTRAKLama waktu tunggu pelayanan obat rawat jalan di Instalasi Farmasi RS Baptis Batu sudah lama dikeluhkan oleh pelanggan. Ketidakpuasan karena waktu tunggu yang lama mempengaruhi persepsi tentang kualitas layanan rumah sakit secara keseluruhan dan menurunkan angka kunjungan ke rumah sakit. Penelitian ini mengukur waktu tunggu dan intervensi perbaikan SPO disertai survei kepuasan pelanggan yang berhubungan dengan waktu tunggu pelayanan obat rawat jalan. Metode penelitian menggunakan pre dan post tes dengan pendekatan studi eksperimental pada 119 sampel pengunjung pelayanan obat rawat jalan selama kurun waktu 2 bulan. Pengambilan data dilakukan dengan mengukur waktu tunggu 2 kali sebelum dan sesudah intervensi disertai kepuasan mengenai lamanya waktu tunggu obat dengan menggunakan skala Likert. Analisis waktu tunggu dan kepuasan pelanggan mengenai waktu tunggu sebelum dan sesudah intervensi dilakukan dengan T test berpasangan dan Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbaikan waktu tunggu pelayanan obat jadi dari rerata 56,42±27,22 menjadi 23,11±8,47 menit (p<0,05) dan obat racikan dari rerata waktu tunggu 83,21±26,93 menjadi 48,24 ±9,99 menit (p<0,05). Adanya perbaikan waktu tunggu berdasar jumlah obat jadi dalam 1 resep yaitu untuk 1-2 macam dari 18 menit menjadi 14 menit, 3-5 macam dari rerata 50,85±21,06 menjadi 18,88±7,07 menit dan ≥6macam dari rerata 62,95±31,02 menjadi27,58±7,50 menit. Kepuasan pasien terhadap waktu tunggu antara sebelum dan sesudah intervensi meningkat bermakna (p<0,05). Penyempurnaan SPO, pengaturan petugas disertai sosialisasi menurunkan waktu tunggu pelayanan obat farmasi dan meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap waktu tunggu obat secara bermakna.Kata Kunci: Instalasi farmasi, kepuasan pasien, pelayanan obat rawat jalan, waktu tunggu ABSTRACT Waiting time duration on outpatient medicine services at Pharmacy Department of Baptis Hospital Batu has long been complained by the customers. Dissatisfaction because of long waiting time affects the perception of the hospital service quality as a whole and reduces the number of hospital visits. This study measures the waiting time and improves the SOP and followed by survey on customer satisfaction relating to improvement of outpatient medicine services. The research method used pre and post test with an experimental approach on a sample of 119 visitors to outpatient medicine services for a period of 2 months. Data collection was conducted by measuring the 2 waiting times before and after the intervention along with satisfaction about the waiting time duration using Likert scale. Analysis of waiting time and customer satisfaction regarding waiting time before and after the intervention was performed by using paired T test and Wilcoxon.The results show an improvement in average waiting times of the medicine services from 56,42±27,22 into 23,11±8,47 minutes (p <0,05) and compounding medicine from the average waiting time of 83,21±26,93 into 48,24±9,99 minutes (p <0,05
Instalasi farmasi di rumah sakit merupakan satu-satunya unit di rumah sakit yang mengadakan barang farmasi yang beredar di rumah sakit serta bertanggung jawab atas pengadaan dan penyajian informasi obat yang siap pakai bagi semua pihak di rumah sakit. Respon time pelayanan obat pada pasien pulang rawat inap di RS Baptis Batu membutuhkan waktu terlama. Penelitian ini bertujuan melakukan perubahan respon time pelayanan farmasi rawat inap untuk pasien pulang rawat inap.Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan metode time and motion study. Desain penelitian digunakan untuk melihat pengaruh perubahan alur pelayanan farmasi pasien pulang rawat inap dengan melihat perubahan waktu pelayanan sesuai alur pelayanan yang telah disepakati. Pada waktu total pelayanan sebelum perlakuan diperoleh rata-rata sebesar 53,4667± 30,6175 sedangkan untuk waktu total pelayanan sesudah perlakuan diperoleh rata-rata sebesar 43,8333 ± 20,5075. Nilai t yang diperoleh sebesar 1,361 dan p= 0,184. Artinya perbedaan waktu pelayanan obat sebelum dan sesudah tidak berbeda signifikan. Waktu pelayanan farmasi pasien pulang rawat inap telah ada perbaikan namun belum sesuai target. Maka dari itu disarankan pembuatan SPO alur pelayanan obat pasien pulang rawat inap  dengan standar waktu yang ditentukan,  optimalisasi  pembagian tenaga saat hari libur serta penyederhanaan penggunaan aplikasi dengan mempermudah perhitungan akhir dan perbaikan penomoran barcode obat.Kata Kunci: Alur pelayanan, pasien pulang rawat inap, pelayanan farmasi, waktu tunggu
High nurse workload can impact the quality of hospital services. Nurses are the spearhead of the services, so they must obtain attention and be professionally managed to provide positive contributions to the advancement of the hospital. This study was conducted to describe the factors that influence the high workload of nurses in the Surgical and Internal Inpatient Installation (IRNA BDB) Baptis Batu Hospital. Qualitative and quantitative study methods with an explorative, descriptive approach were used. Determination of the root of the problem was using the fishbone diagram. Factors that influence the high workload of inpatient nurses are the number of nurses that do not meet the workload needs, placement of junior nurses and interns increases more workload for senior nurses, nurses carry out financial administrative tasks, blood sampling for laboratory examinations, and dispensing sterile preparations, as well as nurse call and bathroom facilities that are not supportive. In short, the causes of the high nurse workload are the lack of nurses, varied nurse qualities, non-nursing workloads, and less supportive facilities.
The waiting time for hospitalization in internal medicine clinics at Baptis Batu Hospital has not yet reached the minimum service standard indicator. Batu Baptis Hospital determines the standard inpatient waiting time <120 minutes starting from the patient being decided on hospitalization until the patient enters the care room and infusion installation by the nurse. Reducing the factors that affect the length of time waiting for hospitalization in internal medicine clinics. This study was qualitative with unstructured interviews, FGDs, and observations with 3 participants. Primary data were obtained from time motion study observations and secondary data were obtained from the minimum service standard report (SPM) of Baptis Hospital Batu. The main factor of the length of time waiting for inpatient in internal medicine clinics was the absence of special officers in the action room and the role of inter-unit officers did not communicate well to optimize inpatient waiting time. The flow process for inpatient admissions exceeds the standard causing a long waiting time for inpatients. Suggestion from this research is the addition of admission units in outpatient installations to reduce the waiting time.Waktu tunggu rawat inap di klinik penyakit dalam RS Baptis Batu masih belum mencapai indikator standar pelayanan minimum. RS Baptis Batu menentukan standar waktu tunggu rawat inap < 120 menit dimulai dari pasien di putuskan rawat inap sampai pasien memasuki kamar perawatan serta pemasangan infus oleh perawat. Mengurangi faktor-faktor yang mempengaruhi lama waktu tunggu rawat inap di klinik penyakit dalam. Penelitian ini adalah kualitatif dengan wawancara tidak terstruktur, FGD, dan observasi dengan 3 orang partisipan. Data primer diperoleh dari hasil observasi time motion study dan data sekunder diperoleh dari laporan standar pelayanan minimal (SPM) rumah sakit Baptis Batu.. Faktor utama lama waktu tunggu rawat inap di klinik penyakit dalam adalah tidak adanya petugas khusus di ruang tindakan serta peran petugas antar unit kurang berkomunikasi dengan baik untuk mengoptimalkan waktu tunggu rawat inap. Proses alur penerimaan pasien rawat inap melebihi standar menyebabkan lama waktu tunggu rawat inap. Saran dari penelitian ini adalah penambahan unit admisi di instalasi rawat jalan untuk mengurangi lama waktu tunggu.
ABSTRAKPentingnya pelayanan rehabilitasi medik dan tingginya kasus stroke mendorong kajian pengembangan unit stroke di rumah sakit. Tujuan studi ini adalah mengidentifikasi arti penting unit stroke dan model pelayanannya di rumah sakit. Studi ini menggunakan pendekatan deskriptif eksploratif untuk menggali pendapat stakeholder internal tentang arti penting dan alur model pelayanan unit stroke. Teknik pengumpulan data dengan wawancara tidak terstruktur pada semua komponen yang terlibat dalam pelaksanaan pelayanan di unit stroke meliputi wakil direktur pelayanan, dokter neurologi, kepala perawat intensive care unit (ICU), perawat mahir stroke, kepala perawat instalasi gawat darurat (IGD), dan dokter rehabilitasi medik RS Baptis Batu. Wawancara dilakukan selama satu minggu dari tanggal 21-25 September 2015 untuk menggali pendapat stakeholder internal mengenai rencana pengembangan unit stroke, alur pelayanannya, sumber daya yang diperlukan, dan hal lain yang terkait dengan pengembangan unit stroke di RS Baptis Batu. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa semua staf yang terkait siap untuk mendukung rencana pengembangan unit stroke di RS Baptis Batu. Unit stroke merupakan unit pelayanan komprehensif pasien stroke yang dilakukan oleh tim multidisipliner serta kombinasi terapi untuk perawatan akut dan rehabilitasi dini. Unit stroke tersebut melayani pasien stroke fase akut. Setelah pasien melewati fase akut maka pasien stroke akan dipindahkan ke ruang perawatan biasa dan dipersiapkan juga perawatan khusus pasien stroke untuk perencanaan saat pasien pulang (discharge planning). Perlu dilakukan studi kelayakan terkait dengan manajemen, fasilitas, sumber daya manusia (perawat dan tim multidisipliner), serta pembiayaan unit stroke di RS Baptis Batu.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.