Aplikasi mobile Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merupakan aplikasi yang memberikan peringatan dini cuaca. Informasi peringatan dini tersebut skalanya tidak hanya sebatas provinsi, tetapi hingga tingkat kecamatan. Namun ketika informasi yang ditampilkan dalam aplikasi masih kurang jelas untuk dipahami pengguna serta kemudahan dan kenyaman pengguna belum sesuai tujuan pembuatan aplikasi maka perlu dilakukan redesign pada aplikasi mobile BMKG tersebut dengan mengacu pada 8 rule panduan (Eight Golden Rules) untuk desain interaksi, serta pengujian menggunakan Kuesioner Usability SUS (System Usability Scale) yang berisi 10 pertanyaan terkait aplikasi dengan melakukan wawancara kepada responden terhadap apikasi tersebut, dari hasil yang didapatkan pada pengujian menggunakan prinsip Eight Golden Rules terdapat tiga point yang belum maksimal mulai dari Design dialogue to yield closure, Support internal locus of control, dan Support internal locus of control, kemudian pengujian menggunakan SUS yang dilakukan secara 2 kali, untuk yang pertama terhadap desain asli dari aplikasi mobile BMKG dengan skor rata-rata 60 menunjukan tingkat penerimaan pengguna Marginal Low, sedangkan grade skala masuk kategori D dan Adjective rating kategori OK, dari hasil dilakukan usulan desain perbaikan sesuai dengan masukan yang telah didapatkan dari para responden kemudian pengujian yang ke dua dengan metode Perhitungan SUS mendapatkan skor rata-rata 80,25 dapat disimpulkan tingkat penerimaan pengguna kategori Acceptable, pada Tingkat grade skala kategori B, serta untuk Adjective rating kategori Excellent, sehingga usulan desain aplikasi mobile BMKG dapat digunakan dengan mudah dan pengguna tidak merasa kebingungan terhadap desain hasil perbaikan untuk mendapatkan layanan informasi cuaca yang diberikan. Usability Evaluation and Improvement of Mobile Application Design Using Usability Testing with a Human-Centered Design (HCD) ApproachMeteorology, Climatology, and Geophysics (BMKG) mobile application is an application that provides weather early warning. The early warning information is not only limited to the province, but also to the sub-district level. But when the information displayed in the application is still not clear enough to be understood by the user and the ease and comfort of the user is not in accordance with the purpose of making the application, it is necessary to redesign the BMKG mobile application by referring to the 8 rule guidelines (Eight Golden Rules) for interaction design, as well as testing using SUS Usability Questionnaire (System Usability Scale) which contains 10 questions related to the application by conducting interviews with respondents of the application, from the results obtained in testing using the principles of the Eight Golden Rules there are three points that have not been maximal starting from Design dialogue to yield closure, Internal Support locus of control, and internal support locus of control, then testing using SUS is done twice, for the first to the original design of the BMKG mobile application with an average score of 60 shows the level of acceptance of Marginal Low users, while the grade scale is in the D category d an Adjective rating category OK, from the results of the proposed improvement design in accordance with the input that has been obtained from respondents then the second test with the SUS Calculation method to get an average score of 80.25 can be concluded on the acceptability ranges included in Acceptable, on the grade scale get a value of B, and for Adjective Rating included in Excellent, so that the proposed BMKG mobile application design can be used easily and users do not feel confused about the design of the results of improvements to get weather information services provided.
With the development of information technology, practical work at Trunojoyo University Madura needs improvement in applied management. Practical work is a mandatory activity for Information Systems undergraduate students which aims to test and apply theory as well as scientific proof of the courses that have been obtained. In the practical work management process is still done manually, it will take up a lot of time and frequent errors. Therefore, the Job Training Management Information System will be implemented using the waterfall model, the PHP programming language with Codeingniter as its framework. The waterfall model provides a sequential approach to software life phases starting from analysis, design, code implementation, testing, and maintenance. This research produces the results of the analysis of hardware and software requirements. The design produces Use case diagrams and Entity Diagrams. Testing produces a system by testing with black box testing with valid test results. This research produces a management system that is used to manage data related to practical work activities.
Corn is one of the staple foods consumed by many people after rice plants, especially in Indonesia. High consumer demand requires corn production in large quantities to meet these needs. However, corn production is not always in large quantities due to several factors, namely diseases in corn plants. Unhealthy corn plants can reduce the amount of production. Healthy and unhealthy corn plants can be identified manually, but this method is not efficient, so in this study, it is proposed to classify corn diseases using the Random Forest, Neural Network, and Nave Bayes methods. The dataset used is a collection of corn leaf images taken from farmers’ fields in the Madura Region with four target classes, namely healthy, gray leaf spot, blight, and common rust. Based on the test results, the classification using the Neural Network method provides a better accuracy value than the other two methods in classifying corn leaf datasets, namely the AUC value reaches 90.09%, classification accuracy is 74.44%, f1 score is 72.01%, precision is 74.14% and recall by 74.43%.
Banyak sistem e-commerce dibangun yang ada berfokus pada bisnis, dengan fitur beragam namun tanpa melibatkan pengguna, sehingga belum tentu akan sesuai dengan kebutuhan pengguna baik dari segi antar muka, usability, dan fitur yang ada, informasi yang disajikan, dan beberapa alur proses yang digunakan, karena faktor-faktor tersebut sehingga membuat user dapat juga merasakan kesulitan atau furtasi dalam menggunakan aplikasi tersebut, sehingga menjadi penyebab menurunnya produktifitas pengguna. Sehingga solusinya adalah dengan membuat aplikasi e-commerce yang mudah digunakan sesuai dengan kebutuhan pengguna dengan metode User-Center Design (UCD) diimplementasikan pada UKM Komoditas pangan lokal Madura diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mempermudah proses jual beli serta dapat meningkatkan persaingan bisnis untuk memasarkan berbagai macam produk atau jasa. Penerapan metode UCD menggunakan empat proses Specify the context of use, Specify User and Organizational Requirements, Produce Design Solutions dan Evaluate designs against user requirements. Untuk pengujiannya dilakukan menggunakan Functionality dengan metode black box, untuk usability menggunakan USE Queissionaire skala Likert 1 s.d 7 dengan 30 pertayaan, pengujian dilakukan dengan melibatkan pengguna sebanyak 10 orang terdiri 5 pelaku usaha dan 5 calon konsumen, hasil pengujian Functionality menunjukan hasil bagus karena sistem bekerja sesuai dengan fungsinya tanpa ada kendala, sedangkan pengujian usability USE Queissionaire pada front end mendapat nilai Usefulness 6.075, Ease of Use 6.236, Ease of Learning 6.30, dan Satisfaction 6.485, sedangkan pengujian pada back end untuk Usefulness 6.475, Ease of Use 6.563, Ease of Learning 6.60, dan Satisfaction 6.542, sehingga sistem secara umum baik karena masih berada pada nilai rata-rata 6 ke atas.
Hasil pertanian (panen) di lingkup desa merupakan salah satu deteksi kondisi desa tersebut dalam bidang pertanian. Terkait kondisi hasil pertanian, pemetaan klasterisasi hasil pertanian desa juga perlu dilakukan dan diketahui agar penetapan program desa khususnya dalam bidang pertanian dapat menentukan prioritas sesuai dengan kondisinya. Beberapa data menjadi fokus utama pemetaan hasil pertanian di Bojonegoro adalah hasil panen Padi, Jagung, Kacang Tanah, dan Kedelai. Pengelompokan potensi hasil pertanian desa sesuai laporan BPS Bojonegoro tahun 2018 dimana jumlah klaster yang diusulkan 2 klaster yaitu klaster baik dan klaster tidak baik. Metode klasterisasi menggunakan algoritma K-Means dengan perhitungan jarak menggunakan Euclidean distance sedangakan perhitungan evaluasi jarak hasil klaster menggunakan Davies-Bouldin Index (DBI). Hasil klasterisasi adalah klaster 1 (baik) sebanyak 295 desa dan klaster 2 (tidak baik) 106 dengan DBI sebesar 0.70.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.