Rumah Sakit berkewajiban memfasilitasi pasien dan keluarga dengan pemberian informasi dan edukasi. Edukasi merupakan faktor penunjang partisipasi proses optimalisasi asuhan.Kualitas edukasi dapat ditingkatkan dengan melakukan supervisi. Supervisi merupakan suatu proses mengawasi dan memberikan arahan yang dilakukan supervisor keperawatan guna meningkatkan kualitas pelayanan. Studi kasus ini bertujuan untuk mengoptimalkan pelaksanaan supervisi pemberian edukasi pasien dan keluarga pada RS di Jakarta Selatan. Data dikumpulkan melalui observasi, penyebaran kuesioner dan wawancara tim manajerial. Kemudian dilakukan analisis menggunakan diagram fishbone dan software statistik. Implementasi dilakukan dengan membuat instrumen supervisi pemberian edukasi dan observasi pendokumentasian pemberian edukasi pasien dan keluarga. Hasil: Pelaksanaan supervisi pemberian edukasi serta observasi pendokumentasian masih belum optimal. Kesimpulan: Kualitas pelayanan keperawatan dapat meningkat dengan adanya pelaksanaan supervisi pemberian edukasi sesuai SOP.Rekomendasi: Pedoman, panduan, SOP dan instrumen merupakan acuan dalam mengoptimalkan pelaksanaan supervisi. Perbaikan form edukasi, pengesahan instrumen supervisi dan observasi pemberian edukasi merupakan elemen dalam mencapai kualitas pelayanan keperawatan.
Handover keperawatan di rumah sakit dapat berpengaruh terhadap hasil pelayanan kesehatan pasien. Handover merupakan bagian dari proses asuhan keperawatan sebagai pertukaran informasi pasien antar perawat, memastikan kontinuitas perawatan pasien, keselamatan pasien. Kepala ruangan memiliki fungsi melakukan supervisi pada proses handover, sehingga dapat meningkatkan kepedulian terhadap kualitas keperawatan, dan berpegang kepada etika keperawatan. Belum optimalnya pelaksanaan supervisi handover dianalisa menggunakan fishbone diagram untuk mendapatkan akar masalah/rootcause. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pelaksanaan supervisi handover keperawatan pada rumah sakit di Jakarta Selatan. Metodologi yang digunakan dengan metode wawancara, observasi, pengisian kuesioner dan telaah dokumen rekam medik pasien. Optimalisasi kualitas supervisi handover perawat dengan melakukan evaluasi pelaksanaan handover, memerlukan instrumen sesuai dengan standar prosedur operasional atau standar akreditasi rumah sakit. Kepala ruangan perlu melakukan sosialisasi prosedur dan supervisi berkala pelaksanaan handover keperawatan, komitmen bersama mendukung program ini, menggunakan instrumen penilaian handover yang seragam, adanya audit dan evaluasi dari manajemen bidang keperawatan.
Evaluasi merupakan komponen esensial dari proses pendidikan berkelanjutan. Program Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan (PKB) non-formal, terdiri dari seminar, pelatihan, workshop, konferensi, simposium dll. Perawatan pasien fase terminal (akhir kehidupan) adalah pengetahuan tentang masalah yang terkait dengan penyakit dan kematian, kompetensi keperawatan diperlukan untuk mengelola situasi dinamis dan kompleks seputar perawatan akhir kehidupan sehingga perawat yang merawat pasien selama berhari-hari merasa tidak siap memberikan perawatan pada akhir kehidupan. Tujuannya untuk Mengevaluasi pelaksanaan pasca pendidikan keperawatan berkelanjutan pada perawatan pasien akhir kehidupan dengan mengunakan fishbone. Desain studi kasus dengan menggunakan distribusi frekuensi dari hasil tes, kuesioner dan audit dokumentasi dengan 75 sampel kemudian dianalisis menggunakan fishbone. Hasil tes menunjukan nilai > 85 (54,7%), pemahaman asesmen awal menunjukan nilai > 85 (37,3%), hasil audit dokumentasi menunjukkan tidak ada dokumentasi 94% dan ada dokumentasi 6%. Komite keperawatan sebagai promotor pelaksanaan kegiatan berkoordinasi dengan bidang keperawatan dan manajer keperawatan dalam pelaksanakan evaluasi setiap program pendidikan berkelanjutan.
Keselamatan pasien dan kualitas perawatan adalah prioritas di semua layanan kesehatan termasuk rumah sakit. Rumah Sakit memfasilitasi pemberian edukasi yang merupakan faktor penunjang partisipasi pasien dan keluarga dalam proses optimalisasi asuhan.Studi kasus ini bertujuan untuk mengoptimalkan pelaksanaan supervisi pemberian edukasi pasien dan keluarga di RS Jakarta Selatan. Data dikumpulkan melalui observasi, penyebaran kuesioner dan wawancara. Analisis menggunakan diagram <em>fishbone</em>.Implementasi yang dilakukan dengan membuat instrumen supervisi pemberian edukasi dan observasi pendokumentasian pemberian edukasi pasien dan keluarga. Edukasi merupakan salah satu intervensi yang dilakukan oleh perawat. Pelaksanaan pemberian edukasi pasien dan keluarga dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Perbaikan <em>form</em> pemberian edukasi pasien dan keluarga, pengesahan instrumen supervisi dan observasi pemberian edukasi pasien dan keluarga merupakan elemen penting dalam mencapai kualitas pelayanan keperawatan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.